Gangguan Metabolik Dapat Sebabkan Nafsu Makan Rendah

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 November 2020
Gangguan Metabolik Dapat Sebabkan Nafsu Makan RendahGangguan Metabolik Dapat Sebabkan Nafsu Makan Rendah

Halodoc, Jakarta – Gangguan metabolik bisa memicu beberapa gejala dan dampak pada tubuh, salah satunya penurunan nafsu makan. Dengan kata lain, orang yang mengidap gangguan ini cenderung memiliki nafsu makan rendah. Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan gangguan metabolik? Selain penurunan nafsu makan, apa lagi gejala dari penyakit ini? 

Gangguan metabolik adalah kondisi yang terjadi akibat ada kelainan pada proses metabolisme tubuh. Metabolisme sendiri adalah proses penguraian nutrisi dari makanan menjadi energi. Energi yang dihasilkan dari proses ini dibutuhkan tubuh untuk beraktivitas. Nah, gangguan metabolik menyebabkan produksi energi terganggu dan berdampak juga pada fungsi tubuh secara keseluruhan. 

Baca juga: Ini Komplikasi Akibat Gangguan Metabolik

Penyebab dan Gejala Gangguan Metabolik 

Ada banyak jenis gangguan metabolik yang terjadi, salah satu jenisnya yang paling terkenal adalah diabetes. Secara umum, nutrisi yang merupakan sumber energi, seperti gula, protein, dan lemak. Pada pengidap gangguan metabolik, proses perubahan sumber energi tersebut terganggu. Gangguan metabolik adalah semua penyakit yang menyebabkan gangguan pada metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. 

Gangguan pada sistem metabolik paling sering disebabkan oleh kelainan genetik. Pasalnya, kelainan genetik memengaruhi kinerja kelenjar endokrin dalam menghasilkan zat yang digunakan dalam proses metabolisme. Alhasil, enzim yang dibutuhkan tersebut akan berkurang atau tidak diproduksi sama sekali sehingga proses metabolisme juga akan terganggu. 

Saat enzim ini hilang atau rusak, zat-zat beracun di dalam tubuh tidak dapat dikeluarkan sehingga menumpuk di aliran darah. Semakin lama, kondisi ini akan memengaruhi fungsi organ dalam tubuh. Gejala yang muncul sebagai tanda penyakit ini bisa berbeda-beda, salah satunya adalah nafsu makan yang lebih rendah. Gejala penyakit yang muncul tergantung pada jenis gangguan yang terjadi.

Namun, secara umum ada beberapa gangguan yang terjadi, mulai dari tubuh terasa lemas, mual dan muntah, sakit perut, berkeringat, urine berbau tidak sedap, mata dan kulit berwarna kuning, hingga kejang. Kondisi ini juga menyebabkan perkembangan fisik pengidapnya terhambat. Gejala gangguan metabolik bisa muncul secara tiba-tiba atau secara perlahan tapi berkepanjangan. 

Baca juga: Begini Penanganan untuk Gangguan Metabolik

Kabar buruknya, gangguan metabolik cenderung sulit untuk dicegah karena bersifat turunan alias genetik. Salah satu cara pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan berdiskusi pada dokter saat akan merencanakan kehamilan, terutama jika kamu atau pasangan memiliki riwayat penyakit metabolik di dalam keluarga. Dengan begitu, dokter bisa mencari tahu adakah cara yang bisa dilakukan untuk meminimalkan risikonya. 

Salah satu jenis gangguan metabolik yang banyak menyerang adalah diabetes tipe 2. Penyakit yang satu ini umumnya terjadi karena penerapan gaya hidup yang tidak sehat. Maka dari itu, diabetes tipe 2 bisa dicegah dengan menjalani gaya hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan yang mengandung nutrisi seimbang, rutin berolahraga, serta hindari mengonsumsi minuman yang banyak mengandung gula atau pemanis tambahan secara berlebihan. 

Baca juga: Jenis-Jenis Penyakit yang Terjadi Akibat Gangguan Metabolik

Masih penasaran tentang gangguan metabolik dan apa saja gejala serta cara pencegahannya? Tanya dokter di aplikasi Halodoc saja. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call atau Chat. Sampaikan keluhan seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter terpercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!

Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Diseases and Conditions. Metabolic Syndrome.
Healthline. Diakses pada 2020. Nutrition and Metabolism Disorders.