Gangguan Disosiatif Bisa Sebabkan Gangguan Ingatan

Ditinjau oleh  dr. Verury Verona Handayani   06 Agustus 2020
Gangguan Disosiatif Bisa Sebabkan Gangguan IngatanGangguan Disosiatif Bisa Sebabkan Gangguan Ingatan

Halodoc, Jakarta – Gangguan disosiatif merupakan jenis gangguan mental yang bisa memicu banyak dampak, salah satunya masalah atau gangguan pada ingatan. Sebelumnya perlu diketahui, gangguan identitas disosiatif juga dikenal dengan sebutan kepribadian ganda. Pengidap kondisi ini umumnya tumbuh dengan memiliki dua atau lebih kepribadian yang berbeda. 

Tak jarang, kepribadian yang ditunjukkan oleh pengidap gangguan ini akan sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Hal itu yang kemudian menyebabkan pengidapnya mungkin mengalami gangguan ingatan. Sebab, orang dengan gangguan ini mungkin akan kehilangan memori atau ingatan pada satu masa tertentu, atau saat salah satu kepribadian mengambil alih kepribadian lain. 

Baca juga: 5 Kasus Kepribadian Ganda Paling Terkenal di Dunia

Risiko Amnesia pada Pengidap Gangguan Disosiatif

Banyak orang yang mungkin pernah mengalami kondisi terbawa suasana alias disosiasi, yang juga dikenal dengan istilah daydreaming. Tidak jarang, saat terbawa suasana kamu mungkin akan membayangkan menjadi orang lain atau memiliki kepribadian yang berbeda. Namun, biasanya daydreaming tetap membuat seseorang membatasi dan sadar mana yang hanya lamunan dan mana kehidupan nyata. 

Ada kondisi yang lebih parah dari disosiasi, yaitu gangguan identitas disosiatif. Berbeda dengan daydreaming, pengidap gangguan ini biasanya kehilangan kontrol atas pikiran, memori, perasaan, perbuatan, hingga kesadaran atas identitasnya. Hal itu yang kemudian dikenali sebagai tanda kepribadian ganda atau lebih dari satu.

Baca juga: Apakah Olahraga Dapat Meminimalisir Gangguan Kepribadian?

Salah satu gejala yang mungkin muncul sebagai tanda kepribadian ganda adalah halusinasi. Selain menyebabkan seseorang memiliki lebih dari satu kepribadian, gangguan disosiatif ternyata juga bisa memicu gangguan ingatan. Gangguan mental ini mungkin memicu terjadinya amnesia dan membuat pengidapnya kesulitan mengingat suatu peristiwa. 

Halusinasi dan kepribadian ganda sebaiknya tidak disepelekan begitu saja. Kalau kamu mengalami gejalanya dan butuh saran ahli, coba pakai aplikasi Halodoc. Sampaikan keluhan atau gejala gangguan mental yang dialami pada psikolog atau psikiater melalui Video/Voice Call dan Chat. Download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play! 

Kepribadian ganda yang tidak ditangani juga bisa menyebabkan amnesia atau gangguan ingatan yang lebih buruk. Pengidap gangguan mental disosiatif sering kali tidak bisa mengingat peristiwa tertentu. Ingatan yang hilang biasanya berkaitan dengan masa kecil atau masa remaja. Selain itu, gangguan ingatan juga terjadi pada memori yang buruk atau membuat trauma. 

Selain itu, pengidap gangguan ini juga bisa saja kehilangan ingatan terhadap peristiwa yang baru berlangsung, informasi mendasar, atau kemampuan yang sebelumnya dimiliki. Gangguan ini bisa menyebabkan seseorang lupa melakukan sesuatu yang sebelumnya dikuasai. Dalam beberapa kasus, gangguan disosiatif juga bisa membuat pengidapnya mengerjakan sesuatu yang tidak biasa dilakukan, bahkan yang tidak bisa dilakukan.

Gangguan ingatan juga bisa menyebabkan pengidapnya tidak sadar atau tidak ingat sesuatu yang pernah diucapkan atau dilakukan. Orang dengan gangguan ini mungkin juga tidak ingat alasan ia mengunjungi suatu tempat atau bagaimana caranya sampai ke sana. Maka dari itu, sangat penting bagi anggota keluarga untuk membantu dan menemani pengidap gangguan identitas disosiatif. 

Baca juga: 5 Tanda-Tanda Gangguan Jiwa yang Sering Tak Disadari

Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja. Namun, penyebab paling umum dari gangguan disosiatif adalah kejadian traumatis yang dialami pada masa kecil. Trauma akibat orangtua atau kesalahan pada pola asuh ternyata bisa menjadi salah satu penyebabnya. Meski begitu, kondisi ini tidak bisa sembarangan didiagnosis. Kepribadian ganda atau gangguan identitas disosiatif tidak bisa disamakan dengan melamun atau daydreaming.

Referensi 
American Psychiatric Association. Diakses pada 2020. Dissociative Identity Disorder.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Dissociative Disorders.
Psychology Today. Diakses pada 2020. Dissociative Identity Disorder (Multiple Personality Disorder).
Merck Manual. Diakses pada 2020. Dissociative Amnesia.