Gangguan Bicara Pengaruhi Emosi dan Perilaku Pengidap Disartria, Kenapa?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   19 Maret 2019
Gangguan Bicara Pengaruhi Emosi dan Perilaku Pengidap Disartria, Kenapa?Gangguan Bicara Pengaruhi Emosi dan Perilaku Pengidap Disartria, Kenapa?

Halodoc, Jakarta – Disartria adalah kondisi yang terjadi karena adanya kelainan pada sistem saraf. Penyakit ini menyebabkan gangguan pada sistem saraf yang berfungsi untuk berbicara. Alhasil, disartria menyebabkan gangguan bicara ke orang yang mengidapnya. Meski begitu, disartria tidak memengaruhi tingkat kecerdasan atau pemahaman pengidapnya.

Dalam beberapa kasus, ada kemungkinan pengidap penyakit ini mengalami gangguan pada kedua hal tersebut, yaitu tingkat kecerdasan dan kemampuan berbicara. Kabar buruknya, kondisi ini bisa menyebabkan seseorang mengalami gangguan kualitas hidup. Gangguan bicara bisa memengaruhi emosi dan perilaku pengidap disartria. Kenapa?

Disartria bisa menyebabkan pengidapnya mengalami perubahan kepribadian, gangguan dalam interaksi sosial, serta gangguan emosi yang terjadi tiba-tiba. Hal tersebut ternyata bisa terjadi karena pengidap penyakit ini sering merasa kesulitan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tak hanya itu, kesulitan dalam berkomunikasi juga bisa menyebabkan pengidap penyakit ini merasa terisolasi dan sulit merasa nyaman di lingkungan sekitarnya.

Pada anak-anak, penyakit disartria bisa menyebabkan munculnya rasa frustasi, perubahan emosi, serta perilaku. Lambat laun, hal itu akan memengaruhi pendidikan dan perkembangan karakter anak. Itu kemudian memicu hambatan pada interaksi sosial anak dan bisa memberi dampak jangka panjang hingga dewasa.

Menghindari masalah interaksi dan kondisi emosi serta perilaku pengidap penyakit ini bisa dilakukan melalui dukungan dari orang terdekat. Orangtua dan keluarga menjadi orang-orang yang secara tidak langsung bertugas untuk menjaga kualitas hidup dan komunikasi pengidap penyakit disartria.

Baca juga: 10 Gejala Umum pada Orang yang Mengidap Disartria

Penyebab dan Gejala Disartria

Salah satu gejala khas dari kondisi ini adalah kesulitan dalam mengontrol otot-otot bicara. Itu terjadi karena bagian otak serta saraf yang bertugas mengontrol pergerakan otot-otot tersebut tidak bisa berfungsi secara normal.

Ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab seseorang bisa mengalami gangguan ini. Disartria bisa dipicu karena beberapa kondisi, seperti cedera kepala, infeksi otak, tumor otak, stroke, penyakit Parkinson, penyakit lyme, distrofi otot, bell’s palsy, lumpuh otak, serta cedera pada lidah.

Baca juga: Mengapa Stroke Bisa Sebabkan Gangguan Bicara Disartria?

Selain kesulitan berbicara dan berkomunikasi, penyakit ini juga sering menimbulkan beberapa gejala lain. Disartria bisa menyebabkan seseorang mengalami gejala, seperti suara serak, nada bicara yang monoton, irama bicara yang tidak biasa, serta bicara terlalu cepat atau malah lambat. Selain itu, penyakit ini juga bisa memicu gejala seperti tidak mampu bicara dengan volume yang keras, cadel, kesulitan menggerakkan lidah, serta kesulitan menelan.

Pengobatan yang dilakukan untuk penyakit ini dilakukan tergantung pada beberapa faktor, yaitu penyebab, tingkat keparahan gejala, serta jenis disartria yang menyerang. Pada dasarnya, disartria dibagi ke dalam beberapa jenis, yaitu disartria spastik, disartria ataksik, disartria hipokinetik, disartria diskinetik dan distonik, serta disartria flaksid.

Salah satu faktor pengobatan penyakit ini adalah untuk mengatasi penyebabnya, misalnya disartria yang terjadi karena tumor, maka dibutuhkan operasi untuk mengangkat tumor. Selain itu, pengidap penyakit ini juga disarankan untuk menjalani terapi guna memperbaiki kemampuan bicara, sehingga bisa berkomunikasi dengan lebih baik.

Baca juga: Sulit Bicara, Ini 5 Terapi untuk Pengidap Disartria

Cari tahu lebih jauh seputar penyakit disartria dan cara mengobatinya dengan bertanya ke dokter di aplikasi Halodoc. Kamu bisa dengan mudah menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan informasi seputar kesehatan dan tips hidup sehat dari dokter tepercaya. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang di App Store dan Google Play!