Ganggu Keintiman, Ini Cara Mengatasi Disfungsi Ereksi
"Disfungsi ereksi membuat pria tidak bisa mempertahankan ereksi dan sulit membelikan kepuasan seksual pada pasangannya. Salah satu cara untuk mengatasi kondisi ini yaitu dengan terapi testosteron."
Halodoc , Jakarta – Disfungsi ereksi adalah kondisi ketika pria mengalami kesulitan atau ketidakmampuan untuk mencapai atau mempertahankan ereksi. Ereksi adalah respons fisik yang terjadi ketika darah mengalir ke dalam jaringan penis dan membuatnya mengeras dan membesar.
Penilaian keperkasaan seorang pria sering kali dari performanya di atas ranjang. Nah, kondisi ini lantas bisa menghambat pria untuk memuaskan pasangannya. Kondisi ini tentunya akan meruntuhkan rasa percaya diri bahkan harga diri seorang pria.
Ini Berbagai Penyebab Disfungsi Ereksi
Ada sejumlah faktor yang melatarbelakangi terjadinya impotensi. Penyebabnya bisa kombinasi antara faktor fisik dan psikologis.
Berikut berbagai faktor penyebabnya:
1. Faktor Fisik
Kondisi fisik yang membuat pria rentan mengalami kondisi ini, yaitu:
- Aterosklerosis (penumpukan plak di dinding pembuluh darah) dapat menghambat aliran darah ke penis, sehingga bisa menghambat ereksi.
- Kerusakan saraf dan pembuluh darah akibat diabetes dapat mengganggu mekanisme fisik yang terlibat dalam ereksi.
- Tekanan darah tinggi dapat merusak pembuluh darah dan mengurangi aliran darah ke penis.
- Penyakit jantung tertentu bisa menghambat aliran darah ke seluruh tubuh, termasuk penis.
- Kelebihan berat badan dapat memengaruhi kadar hormon dan aliran darah, yang pada gilirannya dapat berdampak pada kemampuan ereksi.
- Masalah ginjal bisa memengaruhi kadar hormon dan keseimbangan kimia dalam tubuh, yang dapat mempengaruhi fungsi seksual.
- Penyakit seperti multiple sclerosis atau cedera tulang belakang dapat merusak sistem saraf yang mengendalikan ereksi.
- Beberapa obat, seperti obat tekanan darah tinggi, antidepresan, dan obat-obatan tertentu, dapat memiliki efek samping yang mengganggu ereksi.
- Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan dapat merusak pembuluh darah dan merusak kesehatan. Pada akhirnya, kebiasaan buruk ini dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Mau tahu rekomendasi obat-obatan untuk mengatasi disfungsi ereksi? Baca di artikel ini: “Ini 5 Rekomendasi Obat untuk Mengatasi Disfungsi Ereksi di Apotek“.
2. Faktor Psikologis
Selain faktor psikologis, masalah psikologis juga dapat memicunya:
- Stres kronis dapat memengaruhi produksi hormon dan melemahkan kemampuan untuk fokus pada rangsangan seksual.
- Mengalami kecemasan secara terus menerus bisa menghambat kemampuan pria untuk ereksi.
- Gangguan mental seperti depresi dapat merusak mood dan energi, yang dapat memengaruhi gairah seksual.
- Ketidakpercayaan diri dan perasaan rendah diri dapat memengaruhi kepercayaan diri seksual.
- Masalah dalam hubungan, komunikasi yang buruk, atau ketidakharmonisan dalam pasangan bisa menyebabkan stres dan mengganggu fungsi seksual.
- Pengalaman traumatis atau kejadian emosional yang mengganggu dapat berdampak pada respons seksual.
Selain kondisi di atas, Benarkah Menonton Blue Film Sebabkan Disfungsi Ereksi?
Bukan itu saja, ada beberapa jenis obat-obatan tertentu yang juga bisa menyebabkan gangguan seksual ini bila dikonsumsi dalam waktu yang lama.
Obat-obatan tersebut, antara lain antihipertensi, antidepresan, beberapa obat penenang, diuretik, dan obat-obatan terlarang.
Seperti Apa Tanda-Tanda Disfungsi Ereksi?
Ciri-ciri disfungsi ereksi dapat bervariasi pada setiap pria. Namun, umumnya menimbulkan kondisi berikut:
- Kesulitan dalam mencapai ereksi yang cukup keras untuk melakukan hubungan seksual. Ereksi mungkin tidak terjadi sama sekali atau tidak cukup kuat untuk melakukan penetrasi.
- Sulit mempertahankan ereksi selama aktivitas seksual. Ereksi mungkin mengendur sebelum hubungan seksual selesai.
- Mengalami penurunan gairah seksual atau kurangnya minat dalam aktivitas seksual.
- Memicu perasaan kecemasan dan stres terkait performa seksual.
- Kesulitan dalam mencapai atau mempertahankan ereksi dapat menurunkan kepercayaan diri.
- Mengalami gejala depresi, kegelisahan, atau masalah emosional lainnya sebagai hasil dari ketidakmampuan untuk mencapai ereksi.
- Mengganggu hubungan dengan pasangan karena tidak memberikan performa seksual yang memuaskan.
- Pria umumnya akan ereksi secara alami di pagi hari. Namun, saat mengalami disfungsi ereksi, mereka tidak akan mengalami ereksi ini.
Mau tahu lebih jauh mengenai ereksi? Baca selengkapnya di artikel ini: “Apa itu Ereksi? Mengenal Ereksi Normal dan Cara Mencegah Gangguannya“.
Cara Mengobati Disfungsi Ereksi
Nyatanya, masalah seksual bisa berdampak negatif pada banyak aspek.
Misalnya hubungan seksual yang tidak memuaskan kedua pasangan, ejakulasi dini, trauma untuk melakukan hubungan intim berikutnya, hingga depresi.
Berikut ini pengobatan yang umumnya dilakukan untuk mengatasi disfungsi ereksi:
1. Pemberian obat-obatan
Untuk pengobatan awal, dokter biasanya akan memberikan obat kategori PDE-5 inhibitors yang bekerja saat sedang berhubungan seksual.
Namun, obat ini tidak boleh diberikan pada pengidap yang memiliki kontraindikasi.
Pasalnya, kategori obat ini menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga mengakibatkan tekanan darah menurun.
Karena itu, obat ini tidak bisa diberikan pada pria yang bertekanan darah rendah atau sedang mengonsumsi obat yang memperlebar pembuluh darah.
2. Terapi Testosteron
Beberapa pria yang mengalami disfungsi ereksi mungkin juga semakin dipersulit kondisinya dengan rendahnya tingkat hormon testosteron.
Selain itu, Ketahui Tanda Kalau Pria Sudah Kekurangan Testosteron. Karena itu, terapi testosteron mungkin juga direkomendasikan sebagai pengobatan awal disfungsi ereksi.
3. Pemasangan Vakum
Cara lain untuk mengatasi disfungsi ereksi dengan penggunaan tabung vakum yang dirancang khusus.
Dokter akan menempatkan penis ke dalam tabung yang sudah terhubung ke pompa.
Seiring udara dipompa keluar dari tabung, darah akan mengalir ke penis kamu dan membuatnya lebih besar dan lebih kencang.
Kemudian, cincin elastis yang dirancang khusus akan dipasang, dari ujung tabung ke dasar penis kamu untuk menjaga darah mengalir kembali ke dalam tubuh. Penggunaan alat ini memerlukan beberapa latihan.
4. Implan
Pengobatan ini melibatkan operasi penempatan perangkat ke kedua sisi penis.
Implan ini terdiri dari batang karet yang menggembung atau bisa juga kaku.
Perangkat yang menggembung memungkinkan kamu untuk mengontrol kapan dan berapa lama kamu bisa melakukan ereksi.
Sedangkan batang kaku akan menjaga penis tetap kencang, tapi bisa ditekuk.
Nah, itulah beberapa cara untuk mengatasi disfungsi ereksi yang bisa kamu lakukan. Namun, sebaiknya hubungi dokter untuk mengetahui pengobatan yang tepat untuk kondisi kamu.
Bila kamu memiliki masalah seksual yang mengganggu, kamu bisa lakukan konsultasi dengan dokter terpercaya di Halodoc.✔️
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Erectile dysfunction.
National Health Service. Diakses pada 2023. Erectile dysfunction (impotence)
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Erectile Dysfunction.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan