Ganggu Fungsi Reproduksi, Ketahui Cara Penularan Penyakit Kelamin
"Selain melalui hubungan seks berisiko, seseorang juga dapat terjangkit penyakit menular seksual saat berbagi jarum suntik yang umumnya digunakan para pengguna narkoba."
Halodoc, Jakarta – Pendidikan seksual yang minim di sekolah menyebabkan banyak orang tidak paham terkait cara aman untuk berhubungan intim. Hal ini juga membuat anak tidak tahu batasan usia untuk melakukan seks karena kerap dianggap tabu. Dampaknya, kebanyakan anak tidak mengetahui risiko yang bisa terjadi saat melakukannya.
Salah satu risiko yang dapat terjadi saat seseorang melakukan hubungan seks berisiko adalah penyakit menular seks. Kondisi ini biasanya dapat menyebabkan gejala ruam dan rasa nyeri pada area kelamin. Simak selengkapnya di sini cara penularan penyakit kelamin!
Cara Penyakit Kelamin Menyebar
Penyakit kelamin, atau disebut juga infeksi menular seksual adalah gangguan yang disebabkan oleh bakteri atau virus yang mengakibatkan pengidapnya mengalami rasa tidak nyaman pada bagian intim.
Tadi sudah disinggung kalau ruam, nyeri, dan gatal adalah gejala penyakit menular seksual. Namun, gangguan ini tidak selalu menimbulkan gejala tertentu. Orang yang tampak sehat sekalipun bisa terinfeksi penyakit menular seksual, bila sebelumnya melakukan hubungan seks berisiko.
Lalu, bagaimana sebenarnya penyebaran dari penyakit kelamin ini terjadi?
Pada umumnya, gangguan pada organ intim ini menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh dari seseorang yang telah terinfeksi, seperti darah, cairan vagina, atau air mani.
Penyakit ini juga dapat menyebar melalui kontak dengan kulit atau selaput lendir yang telah terinfeksi, contohnya luka di mulut. Paparan semua penyebab tersebut dapat terjadi saat melakukan hubungan intim melalui vagina, anal, hingga oral.
Selain melalui hubungan seks berisiko, seseorang juga dapat terjangkit penyakit menular seksual saat berbagi jarum suntik yang umumnya digunakan para pengguna narkoba.
Meski begitu, gangguan ini juga dapat menyebar saat kutu dan kudis yang terjadi pada organ intim menyebar melalui kontak pribadi pada seseorang yang dekat dan berbagi alat pribadi, seperti pakaian, seprai, hingga handuk.
Memiliki lebih dari satu pasangan seksual atau kerap berganti-ganti pasangan, melakukan hubungan intim dengan orang yang kerap berganti pasangan, dan tidak menggunakan kondom saat berhubungan seks, adalah cara penular penyakit kelamin.
Mengenal Beberapa Jenis Penyakit Kelamin
Gangguan yang dapat menyerang organ intim ini dapat mencakup semua jenis infeksi. Penyakit menular seksual yang disebabkan oleh bakteri adalah klamidia, gonore, dan sifilis.
Lalu, jenis gangguan yang disebabkan oleh virus adalah HIV, herpes genital, kutil kelamin (HPV), dan hepatitis B. Selain itu, seseorang juga dapat mengidap penyakit ini disebabkan oleh parasit dan contoh penyakitnya adalah trikomoniasis.
Bakteri dan virus penyebab dari gangguan berada pada air mani, darah, cairan vagina, dan terkadang air liur. Sebagian besar organisme tersebut dapat menyebar melalui hubungan intim tanpa menggunakan pengaman.
Mengetahui hal tersebut, sangat penting untuk mengetahui latar belakang pasangan seksmu sebelum melakukan hubungan seks. Pastikan selalu menggunakan kondom saat melakukan aktivitas seksual berisiko.
Itulah beberapa cara yang dapat menyebabkan seseorang tertular penyakit menular seksual. Dengan mengetahui cara penularannya, diharapkan kamu dapat menghindarinya agar tidak terjadi. Dengan begitu, virus atau kuman penyebab penyakit tersebut tidak hinggap di tubuh.
Jika kamu masih memiliki pertanyaan lainnya terkait penyakit kelamin atau penyakit menular seksual, tanyakan saja langsung ke dokter lewat aplikasi Halodoc.
Saat ini Halodoc memiliki layanan Halodoc Home Care untuk tes lab, seperti cek demam, cek darah (hematology), tes DBD, tes infeksi menular seksual (IMS), medical check up hingga imunisasi yang bisa dipanggil ke rumah.
Halodoc Home Care bisa di-booking untuk area Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi sesuai ketersediaan. Setiap pemesanan di Halodoc Home Care akan mendapatkan gratis konsultasi hasil dengan dokter dan tanpa biaya tambahan lainnya. Belum punya aplikasi Halodoc? Yuk, download sekarang juga!