Fenomena Quarter Life Crisis dan Cara Menghadapinya
“Memasuki usia 20an, banyak orang yang mengalami quarter life crisis. Ini sebenarnya merupakan salah satu fase kehidupan, di mana kamu merasa bingung dan cemas akan banyak hal. Namun, kamu bisa menghadapinya dengan baik setelah menyimak tips-tips berikut ini.”
Halodoc, Jakarta – Kamu tentu pernah dengar tentang fenomena quarter life crisis, bukan? Ini adalah fenomena yang biasanya terjadi pada rentang usia 18-30 tahun, yang ditandai dengan rasa cemas dan gelisah akan banyak hal dalam kehidupan.
Orang yang mengalami quarter life crisis biasanya merasa tidak memiliki arah, bingung, dan khawatir akan ketidakpastian dalam kehidupan di masa depan. Tak jarang juga yang mempertanyakan eksistensinya sebagai manusia, dan merasa tidak memiliki tujuan hidup. Bagaimana menghadapi fenomena ini?
Baca juga: Krisis Paruh Baya, Ini Tanda-tandanya
Tips Menghadapi Quarter Life Crisis
Meski semuanya mungkin terasa mustahil saat mengalami quarter life crisis, ada beberapa tips yang bisa dicoba untuk menghadapinya, yaitu:
- Jangan Membandingkan
Era digital membuat semua orang seakan berlomba membagikan momen-momen dalam hidupnya di media sosial, termasuk pencapaian. Kamu mungkin melihat teman lama sudah berhasil menduduki jabatan tertentu, liburan keliling dunia, atau menikah dan hidup bahagia.
Saat mengalami quarter life crisis, melihat pencapaian orang lain bisa terasa sangat menyedihkan dan membuat frustasi. Sebab, tanpa sadar kamu sudah membandingkan kehidupan teman (yang tampaknya bahagia), dengan kehidupanmu sendiri.
Padahal, sebenarnya apa yang dibagikan di media sosial biasanya hanya hal-hal baik saja. Percayalah bahwa setiap orang pasti memiliki masalah dalam hidupnya, dan berhentilah untuk membandingkan diri dengan orang lain, karena itu hanya akan membuang waktu kamu.
- Kejar Apa yang Berarti Bagimu
Alih-alih fokus pada pencapaian orang lain, cobalah tanyakan pada diri sendiri. Apa yang paling kamu pedulikan? Apa yang ingin kamu lakukan untuk dunia? Apa yang benar-benar kamu kuasai? Setelah mendapatkan jawaban dari itu semua, mulailah fokus pada diri sendiri. Kejar hal-hal yang ingin kamu capai.
- Ubah Keraguan Menjadi Tindakan
Wajar untuk merasa ragu akan banyak hal. Namun, jika ragu terus, kapan kamu akan mulai melangkah? Jadi, cobalah untuk lebih fokus pada hal-hal positif dan mulai lakukan sesuatu. Bisa jadi, apa yang membuat kamu takut ternyata tidaklah terjadi.
Baca juga: Ini Efek Positif Kebahagiaan Bagi Kesehatan
- Bergabung dengan Komunitas
Untuk bisa bertahan dari quarter life crisis, kamu perlu menemukan orang yang tepat untuk mendukung perjalanan hidup kamu. Jadi, mulailah menemukan orang yang membuat kamu merasa termotivasi dan terinspirasi, seperti bergabung di komunitas tertentu.
- Rawat Diri Sendiri
Banyak orang yang merasa stres dan lupa merawat diri sendiri, ketika mengalami quarter life crisis. Hal ini sebaiknya dihindari, karena hanya akan semakin menyiksa diri.
Cobalah beri diri sendiri waktu untuk makan enak, bertemu teman, bermeditasi, menulis di jurnal, atau berolahraga. Jika kamu tidak merawat diri dengan baik, hampir tidak mungkin untuk bisa mencapai tujuan kamu.
Perlu diingat bahwa tujuan hidup tidak melulu soal melaju pesatnya karier dan kesuksesan. Hal itu penting, tapi bisa jadi tidak bermakna bila kamu tidak menikmati hidup, dan menghabiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang kamu sukai.
Itulah tips menghadapi quarter life crisis. Dapat diketahui bahwa fenomena ini hanyalah bagian dari tahap pendewasaan secara mental, yang bisa dialami oleh siapa saja.
Baca juga: 5 Cara Menjadi Bahagia di Masa Sulit
Tidak perlu merasa terlalu takut dan cemas akan masa depan. Hal yang perlu kamu lakukan adalah menjalani kehidupan saat ini dengan fokus dan penuh syukur. Lakukan apa yang kamu bisa, dan jangan bandingkan pencapaianmu dengan orang lain.
Bila quarter life crisis membuat kamu merasa sangat stres dan depresi, tidak ada salahnya untuk cari bantuan ahli. Buatlah janji dengan psikiater di rumah sakit dengan terlebih dahulu download aplikasi Halodoc, bila kamu merasa butuh bantuan.