Fast Food Bisa Picu Radang Sendi, Mitos atau Fakta?
Halodoc, Jakarta - Fast food termasuk salah satu pilihan banyak orang saat makan. Penyajian yang cepat dan rasanya yang terbilang nikmat dapat menghemat waktu apabila membutuhkan makanan segera. Meski begitu, banyak orang sudah tahu jika terlalu banyak mengonsumsi fast food dapat menyebabkan banyak gangguan. Salah satu dampak buruk yang disebut-sebut dapat terjadi adalah radang sendi. Ketahui selengkapnya di sini!
Fast Food Tingkatkan Risiko Radang Sendi
Osteoartritis adalah gangguan radang sendi yang dapat disebabkan oleh konsumsi fast food. Kebanyakan orang berpendapat jika gangguan pada sendi karena obesitas yang terjadi karena terlalu banyak konsumsi makanan cepat saji. Padahal, gangguan ini juga dapat disebabkan oleh bakteri yang tertinggal di dalam usus. Bakteri ini dapat menyebabkan disbiosis mikrobioma pada sistem pencernaan.
Baca juga: 5 Cara Mudah Hindari Junk Food
Seseorang yang terlalu sering makan fast food dapat menyebabkan lebih banyak bakteri jahat di usus atau mikrobioma. Hal ini dapat mengakibatkan terjadinya peradangan sendi dan kekakuan pada tubuh. Jika seseorang mengalami obesitas, risiko untuk mengalami gangguan ini juga meningkat secara signifikan. Selain itu, obesitas dapat menghilangkan Bifidobacterium yang memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan sistem cerna dan imunitas.
Oligofruktosa adalah serat prebiotik yang tidak dapat dicerna dari makanan dan berperan untuk menjaga "bakteri baik" di sistem pencernaan. Maka dari itu, dengan mengonsumsi suplemen yang mengandung oligofruktosa dapat mengurangi bakteri yang merugikan. Jadi, peradangan yang terjadi pada usus besar, sirkulasi darah, dan persendian dapat menurun dan menghindari risiko dari osteoarthritis atau radang sendi.
Jika kamu masih mempunyai pertanyaan terkait makanan cepat saji yang dapat sebabkan terjadinya radang sendi, dokter dari Halodoc siap membantu untuk menjawabnya. Caranya mudah saja, cukup dengan download aplikasi Halodoc dan dapatkan akses tidak terbatas untuk berdiskusi dengan ahli medis profesional. Unduh aplikasinya di App Store atau Google Play sekarang juga!
Baca juga: Jaga Kesehatan Sendi, Ini Bedanya Radang Sendi dan Nyeri Sendi
Makanan yang Baik untuk Pengidap Radang Sendi
Setelah mengetahui jika fast food dapat menyebabkan gangguan radang sendi, maka pilihan makanan yang lebih baik harus dilakukan. Dengan memilih makanan yang sehat, diharapkan masalah peradangan di dalam tubuh menjadi lebih baik. Maka dari itu, kamu harus tahu makanan apa saja yang direkomendasikan untuk dikonsumsi agar osteoartritis yang terjadi tidak mudah untuk kambuh. Berikut ini beberapa makanannya:
1. Ikan
Salah satu makanan yang baik untuk dikonsumsi pada seseorang yang mengidap radang sendi adalah ikan-ikanan. Disebutkan jika kandungan asam lemak omega-3 pada ikan dapat meredam peradangan yang ada di dalam tubuh. Bukan hanya itu, kandungan tersebut juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat yang membahayakan jantung. Cobalah untuk mengonsumsi ikan paling tidak seminggu sekali yang kaya omega-3, seperti ikan tuna dan salmon.
2. Cabe Merah
Tidak banyak orang yang tahu jika makanan pedas yang menggunakan cabe merah ternyata baik untuk menjaga kesehatan sendi. Cabe merah mengandung vitamin C tinggi yang dapat membentuk kolagen dan sangat baik untuk menjaga kesehatan sendi. Meski begitu, tetap batasi konsumsinya dalam takaran yang wajar untuk menghindari rasa tidak nyaman pada perut.
Baca juga: 5 Gejala Radang Sendi yang Sering Diabaikan
3. Susu dan Produk Turunannya
Susu dan semua produk olahannya yang rendah lemak kaya akan kandungan kalsium dan vitamin D yang baik untuk meredakan radang sendi. Vitamin D baik untuk penyerapan kalsium dan meningkatkan sistem imunitas. Saat tubuh mendapatkan kalsium yang cukup, kepadatan sendi dan tulang dapat terjaga sehingga kekeroposan dapat dihindari.
Itulah pembahasan mengenai fast food yang dapat menyebabkan seseorang mengalami radang sendi. Untuk itu, kamu harus benar-benar membatasi konsumsi makanan cepat saji tersebut, terutama jika kamu sudah mengidap gangguan itu sebelumnya serta alami obesitas. Dahulukan kesehatan tubuh dibandingkan dengan kenikmatan yang dihasilkan oleh makanan cepat saji.