Perlu Waspadai Faktor yang Dapat Menyebabkan Dermatitis Atopik

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   30 Agustus 2019
Perlu Waspadai Faktor yang Dapat Menyebabkan Dermatitis AtopikPerlu Waspadai Faktor yang Dapat Menyebabkan Dermatitis Atopik

Halodoc, Jakarta – Dermatitis atopik biasanya dimulai pada masa bayi dengan kemunculan, seperti ruam merah yang diiringi sensasi gatal. Biasanya, dermatitis atopik ini muncul di lekukan kulit, seperti di dalam siku, di belakang lutut, depan leher, pokoknya di area kulit yang tertekuk. 

Dermatitis atopik atau biasa dikenal dengan eksim ini memiliki faktor pemicu, yaitu kulit kering, variasi gen, disfungsi sistem kekebalan tubuh, infeksi kulit, paparan makanan, udara, kontak dengan alergen, serta kombinasi dari semuanya. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai dermatitis atopik, baca selengkapnya di sini!

Baca juga: Begini Cara Atasi Dermatitis Atopik

Faktor Risiko Umum

Kondisi dermatitis atopik kerapnya dipengaruhi oleh pemicu umum berikut ini:

  1. Usia

Dermatitis dapat terjadi pada segala usia, tetapi dermatitis atopik (eksim) biasanya dimulai pada masa bayi.

  1. Alergi dan Asma

Orang yang memiliki riwayat eksim, alergi, demam, atau anggota keluarga yang mengidap asma lebih mungkin mengalami dermatitis atopik.

  1. Paparan Logam atau Bahan Kimia Tertentu 

Ternyata, pekerjaan yang membuat seseorang rutin terpapar logam tertentu, pelarut atau bahan pembersih tertentu dapat meningkatkan risiko dermatitis atopik. Seseorang yang kerap melakukan aktivitas kebersihan juga kerap tinggi risiko mengidap pelbagai bentuk eksim.

  1. Kondisi Kesehatan

Beberapa kondisi kesehatan tertentu dapat menempatkan seseorang terhadap risiko penyakit dermatitis atopik, seperti, penyakit Parkinson dan HIV/AIDS. Selain itu, penemuan penelitian kesehatan juga menemukan bahwa dermatitis atopik juga cenderung dialami oleh pengidap depresi, penyakit jantung, ADHD, dan epilepsi. 

Baca juga: 6 Cara Merawat Eksim Atopik

Pencegahan dan Perawatan 

Menggaruk ruam gatal yang berhubungan dengan dermatitis dapat menyebabkan luka terbuka, yang mungkin terinfeksi. Infeksi kulit ini dapat menyebar. Dengan menerapkan beberapa tindak pencegahan, ini bisa mengatasi penyebaran dan kekambuhan dermatitis atopik, yaitu:

  1. Mengenakan pakaian yang nyaman di kulit dan tidak melibatkan bahan iritan

Banyak orang dengan eksim mengalami sensasi gatal lebih dahsyat ketika cuaca panas, sehingga muncul keringat. Ini bisa terjadi ketika seseorang berolahraga atau memakai terlalu banyak pakaian untuk tidur.  Sedangkan ketika udara dingin dan kulit menjadi kering, justru keberadaan eksim juga semakin parah karena iritasi yang mengembang. 

  1. Hindari kulit kering dengan mengadopsi kebiasaan ini saat mandi:

  • Mandilah secara rutin,  tetapi batasi durasinya. Cukup 5–10 menit saja dan gunakan air hangat bukan air panas. Meneteskan olive oil ke dalam air juga dapat membantu menjaga kelembapan dan kekenyalan kulit. 

Gunakan pembersih yang lembut dan tidak berbusa. Pilih sabun tanpa aroma. Hati-hati, karena beberapa sabun bisa mengeringkan kulit. Kalau kamu butuh rekomendasi jenis sabun yang baik digunakan untuk kondisi dermatitis atopik, bisa langsung tanyakan ke Halodoc

Dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat

  • Keringkan dirimu dengan lembut. Setelah mandi, tepuk lembut kulit dengan handuk, jangan menggosoknya.

  • Melembapkan kulit dengan baluran minyak, krim atau losion. Cobalah berbagai produk sebelum akhirnya menemukan produk yang cocok untukmu. Idealnya, yang terbaik adalah yang aman, efektif, terjangkau, dan tidak berbau. 

  • Konsumsi suplemen makanan, seperti vitamin D dan probiotik, untuk dermatitis atopik juga dapat membantu meringankan gejala. Namun, ada baiknya kamu membicarakan dengan dokter mengenai rekomendasi terbaik mengenai jenis suplemen dan makanan yang sebaiknya dimakan dan tidak dimakan.

Referensi:
National Eczema Association. Diakses pada 2019. Atopic Dermatitis.
Mayo Clinic. Diakses pada 2019. Dermatitis.
WebMD. Diakses pada 2019. Eczema Causes.