Faktor yang Meningkatkan Risiko Terkena Dermatitis Numularis
Halodoc, Jakarta – Kamu mungkin sering mendengar tentang dermatitis. Dermatitis adalah penyakit kulit menimbulkan kemerahan dan rasa gatal di kulit. Nah, dermatitis banyak jenisnya, salah satunya adalah dermatitis numularis.
Baca Juga: 2 Pemeriksaan untuk Deteksi Dermatitis Numularis
Dermatitis numularis atau eksim numular adalah jenis dermatitis yang menimbulkan ruam berbentuk seperti koin (nummular). Ruam yang timbul bisa gatal atau tidak gatal sama sekali. Tidak hanya itu, ruam bisa sangat kering dan bersisik atau menjadi basah dan terbuka.
Faktor Risiko Dermatitis Numularis
Banyak faktor yang meningkatkan risiko dermatitis numularis, yang berkaitan dengan cuaca, paparan bahan tertentu atau kondisi kulit lainnya. Berikut risiko-risiko yang menyebabkan seseorang mengalami dermatitis numularis, yaitu:
-
Bekerja di area pertanian yang berisiko tergigit serangga. Gigitan serangga bisa menimbulkan luka atau goresan;
-
Mengidap dermatitis atopik atau dermatitis statistik di tempat lain pada tubuh, sehingga menyebabkan reaksi yang menimbulkan dermatitis numularis;
-
Tinggal atau sedang berada di tempat yang dingin, sehingga kulit rentan menjadi kering;
-
Memiliki pekerjaan mengharuskan bersentuhan dengan logam. Paparan logam, seperti nikel menyebabkan dermatitis numularis;
-
Mengidap penyakit yang menghambat aliran darah. Aliran darah yang tidak lancar menyebabkan pembengkakan di kaki bagian bawah;
-
Memakai krim antibiotik topikal, isotretinoin, dan interferon yang bisa menimbulkan efek samping.
Gejala yang Menjadi Tanda Dermatitis Numularis
Sebenarnya gejala dermatitis numularis mudah diamati karena ciri khas ruam yang berbentuk seperti koin. Ruam dapat muncul di lengan atau kaki yang menyebar ke tubuh dan tangan. Warna ruam bisa kecokelatan, merah muda, atau merah. Rasanya mungkin gatal dan seperti terbakar. Beberapa ruam bisa mengeluarkan cairan dan akhirnya mengeras. Kulit di sekitar ruam juga terpengaruh menjadi kemerah, bersisik, atau meradang.
Kalau kamu curiga mengalami kondisi ini, segera periksakan ke dokter. Ruam yang tidak diobati segera bisa mengembangkan infeksi kulit sekunder, sehingga muncul kerak kekuningan ada ruam yang terinfeksi. Kini periksa ke dokter tidak perlu antre lama-lama, buat janji dengan dokter lewat aplikasi Halodoc untuk memeriksakan kondisi yang dialami. Tinggal pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai dengan kebutuhan kamu lewat aplikasi.
Baca Juga: 5 Kebiasaan yang Tingkatkan Risiko Dermatitis Numularis
Upaya Mengobati Dermatitis Numularis
Dermatitis numularis tidak bisa diobati, tetapi kamu bisa mengelola kondisinya dengan membuat perubahan gaya hidup agar gejala tidak semakin memburuk. Berikut upaya-upaya untuk mengurangi gejala dermatitis numularis, yaitu:
-
Hindari mengenakan pakaian berbahan wol dan jenis bahan bertekstur kasar yang memperparah gejala;
-
Jangan terlalu sering mandi berlebihan atau mandi dengan air panas;
-
Hindari menggunakan sabun yang keras;
-
Hindari situasi-situasi yang bisa memicu stres;
-
Hindari pemicu iritasi, seperti pembersih rumah tangga dan bahan kimia;
-
Gunakan perban lembap untuk menutupi dan melindungi luka;
-
Konsumsi antihistamin untuk menghilangkan rasa gatal dan tidak nyaman;
-
Oleskan lotion obat atau salep kulit, seperti kortikosteroid;
-
Lakukan perawatan sinar ultraviolet untuk kondisi gatal parah;
-
Pakai pelembap non-parfum setelah mandi untuk melembapkan kulit.
Baca Juga: Perbedaan Gejala Dermatitis Numularis dan Kurap
Langkah pencegahan di atas sebenarnya sama dengan mencegah penyakit kulit lainnya. Lakukan upaya di atas untuk mengurangi ketidaknyamanan akibat gejala dermatitis numularis.