Faktanya, Seperempat Orang Indonesia Pernah Ingin Bunuh Diri
Halodoc, Jakarta - Hari ini, 10 September, diperingati sebagai Hari Cegah Bunuh Diri Sedunia. Indonesia juga termasuk negara yang turut berpartisipasi. Sayangnya, di negara tercinta ini, bunuh diri masih dianggap sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan. Tidak heran, bunuh diri memang sering mengundang alasan yang berkaitan dengan depresi dan keputusasaan. Tentu saja, pihak yang bersangkutan juga terus menjalani hidup dengan menggendong rasa malu.
Padahal, tidak seharusnya bunuh diri disembunyikan. Faktanya, sekitar 800 ribu orang di seluruh dunia meninggal karena bunuh diri setiap tahunnya. Artinya, setiap 40 detik, ada satu orang meninggal akibat mengakhiri hidupnya. Sayangnya, belum ada data resmi terkait angka kematian karena bunuh diri di Indonesia. Namun, diperkirakan sekitar 10 ribu masyarakat Indonesia memutuskan untuk bunuh diri setiap tahun.
Satu dari Tujuh Orang Pernah Memiliki Masalah Kejiwaan
Hasil penelitian terbaru dari YouGov berhasil menarik kesimpulan bahwa lebih dari seperempat atau sekitar 27 persen orang Indonesia pernah memiliki keinginan untuk mengakhiri hidup. Dari angka tersebut, wanita memiliki risiko lebih tinggi dibandingkan dengan pria, dan rentang usia antara 18 hingga 24 tahun alias usia muda memiliki keinginan untuk bunuh diri jauh lebih besar daripada usia lanjut.
Baca juga: Ada Aksi Bunuh Diri, Kenapa Orang Pilih Merekam?
Lalu, sekitar 36 persen atau sepertiga orang Indonesia pernah melukai atau menyakiti diri sendiri, dan angka ini didominasi oleh anak-anak dan remaja muda. Ini berarti, kasus bunuh diri menjadi masalah serius yang perlu mendapatkan perhatian lebih, terutama di kalangan anak-anak dan remaja. Sayangnya, hal yang terjadi di Indonesia sebaliknya. Masalah ini dianggap memalukan pihak keluarga, sehingga sering ditutupi dan tidak mendapatkan investigasi lanjutan.
Menilik dari tingginya angka kasus bunuh diri di Indonesia, YouGov menyimpulkan bahwa dari tujuh orang, ada satu orang atau sekitar 15 persen mengaku memiliki riwayat masalah kejiwaan. Di Indonesia, angka ini paling tinggi dimiliki anak muda dibandingkan dengan orangtua (dalam usia 45 tahun ke atas), dengan perbandingan sebesar 24 persen berbanding 4 persen.
Baca juga: Bunuh Diri Ajak Keluarga, Begini Penjelasan Psikologisnya
Depresi dan Kecemasan, Masalah Kejiwaan yang Paling Sering Ditemui
Ternyata, ada dua masalah kejiwaan utama yang menjadi dasar anak dan remaja memutuskan untuk mengakhiri hidup mereka, yaitu depresi sebesar 58 persen dan masalah kecemasan berlebih sekitar 69 persen. Sayangnya, tidak semua pengidap masalah ini mencari bantuan alias memendam apa yang mereka rasakan sendiri.
Padahal, depresi dan kecemasan yang tidak ditangani berujung pada masalah yang serius, yaitu keinginan untuk bunuh diri. Kasus bunuh diri yang berawal dari depresi dan masalah gangguan kecemasan tidak seharusnya dibiarkan dan menjadi hal yang tabu untuk diceritakan, tidak pula dianggap aib dalam keluarga atau pihak yang berkaitan. Pengidap harus mendapatkan pertolongan secepatnya.
Perlu diketahui juga masalah depresi dan kecemasan biasa terjadi pada siapa saja, walaupun ternyata wanita lebih sering terkena masalah kejiwaan daripada pria. Wanita bersifat lebih tertutup dan memendam masalah dibandingkan dengan pria, yang memutuskan untuk bercerita atau mencari bantuan medis. Ketika dicari akar masalahnya, sebagian besar pengidap mengaku tidak tahu harus mencari bantuan ke mana, diikuti dengan adanya rasa malu, dan khawatir terhadap dampak yang harus ditanggung.
Jika kamu merasakan gejala depresi hingga keinginan untuk bunuh diri, jangan takut untuk bercerita pada dokter psikolog, manfaatkan fitur Tanya Dokter Psikolog di aplikasi Halodoc atau langsung buat janji dengan dokter psikolog di rumah sakit terdekat. Dengan membantu meringankan beban pikiran dan masalah pengidap, kamu secara tidak langsung ikut membantu mencegah dan mengurangi tingginya angka bunuh diri di kalangan remaja dan dewasa muda di Indonesia.
Baca juga: Alasan Orang Bunuh Diri Meski Memiliki Hidup yang Terlihat Sempurna