Fakta Update Virus Corona: Kasus Positif hingga Tes Massal
Halodoc, Jakarta - Virus corona terbaru, SARS-CoV-2, yang menyebabkan pandemi COVID-19, terus berulah di negara kita. Penyebaran virus corona benar-benar cepat. Di Indonesia, tercatat ratusan orang sudah terjangkit virus corona terbaru yang muncul pertama kali di kota Wuhan, Tiongkok. Lalu, bagaimana perkembangan COVID-19 saat ini?
Baca juga: WHO: Gejala Ringan Corona Bisa Dirawat di Rumah
1. Kasus Positif Terus Bertambah
Kasus pertama virus corona di Indonesia diumumkan oleh Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Saat itu jumlahnya 2 orang. Pada Jumat (6/3), pasiennya bertambah lagi menjadi 2, dan Minggu (8/3), muncul lagi 2 kasus baru. Laju peningkatan virus corona di Indonesia pun makin bertambah pada hari-hari berikutnya.
-
Senin (9/3) : 13 kasus.
-
Selasa (10/3) 8 kasus.
-
Rabu (11/3): 7 kasus.
-
Jumat (13/3): 35 kasus.
-
Sabtu (14/3): 27 kasus.
-
Minggu (15/3): 21 kasus.
-
Senin (16/3): 17 kasus
-
Selasa (17/3): 38 kasus.
-
Rabu (18/3): 55 kasus.
-
Kamis (19/3): 82 kasus.
Secara total, jumlah pasien virus corona di Indonesia per hari Kamis (19/3) mencapai 309 orang
2. Meluas ke 16 Provinsi
Pada Rabu (18/3), kasus positif COVID-19 sebanyak 227 di 9 provinsi. Bagaimana satu hari setelahnya? Sebarannya makin meluas, hingga menjadi 16 provinsi. Mulai dari Bali, Banten, Yogyakarta, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Sumatera Utara, Sulawesi tenggara, Lampung, dan Riau.
Baca juga: Hadapi Virus Corona, Ini Hal yang Harus dan Jangan Dilakukan
3. Terbanyak di Jakarta
Dari total 309 kasus positif COVID-19, Jakarta tercatat sebagai kota terbanyak pasien positif virus corona. Hingga Rabu (18/3) terdapat 210 kasus positif virus corona di Jakarta. Kemudian disusul Banten 27 kasus, Jawa barat 26 kasus, dan Jawa Tengah 12 kasus.
4. Pasien Sembuh Bertambah
Pada Rabu (18/3) tercatat sebanyak 11 orang berhasil pulih dari infeksi COVID-19. Kabar baiknya, satu hari setelahnya jumlah pasien sembuh bertambah menjadi 4 orang. Dengan kata lain, hingga Kamis (19/3) pasien sembuh dari COVID-19 sebanyak 15 orang.
Akan tetapi, jumlah kematian juga ikut meningkat. Sejak muncul pada tanggal 2 Maret 2020, virus corona sudah menewaskan sebanyak 25 orang hingga Kamis (19/3).
5. Peran Serta Rumah Sakit (RS) Swasta
Hingga saat ini terdapat 3 RS swasta yang mendedikasikan seluruh kapasitas tempat tidurnya untuk merawat pasien COVID-19. Dari ketiganya tersedia sekitar 300 tempat tidur untuk menangani kasus virus corona. Rumah sakit tersebut, yaitu RS Siloam Kelapa Dua, RS Mitra Keluarga Jati Asih, dan RS Hermina Karawang.
Baca juga: Cara Hadapi Ancaman Virus Corona di Rumah
6. Drive-Thru Tes
Jubir pemerintah dalam penanganan COVID-19, Achmad Yurianto mengatakan, pemerintah pernah membicarakan mengenai drive-thru tes COVID-19 seperti yang dilakukan di negara Korea Selatan. Dengan adanya drive-thru tes, masyarakat akan lebih mudah untuk menjangkau tes tersebut. Menurut Yuri, perlengkapan tes untuk melakukan drive-thru tes juga berasal dari Korea Selatan.
Dengan adanya drive-thru tes Corona, warga bakal lebih mudah menjangkau tes tersebut. Korea bisa melakukan tes tersebut dengan ketersediaan test kit yang mereka produksi sendiri. Lalu, bagaimana dengan test kit yang akan dipakai drive-thru tes Corona di Indonesia nanti? Yuri mengatakan test kit-nya juga berasal dari Korea.
7. Lakukan Tes Massal
Dalam waktu dekat, pemerintah akan melakukan pemeriksaan COVID-19 secara massal. Pemeriksaan ini menggunakan rapid test atau pemeriksaan imunoglobulin sebagai skrining awal.
“Menggunakan pemeriksaan imunoglobulin sebagai upaya tes skrining awal yang bisa dilaksanakan secara massal adalah sebuah keputusan yang baik,” ujar Jubir Pemerintah untuk COVID-19, Achmad Yurianto, Kamis (19/3) dalam rilis Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI - Sehat Negeriku!
Rapid test ini sebenarnya sudah dilakukan oleh beberapa negara. Metode pemeriksaan yang satu ini bertujuan untuk mengetahui banyaknya kasus positif COVID-19 yang berada di masyarakat dengan cepat.
“Pada kasus positif dengan tanpa gejala atau kasus positif dengan gejala ringan tentunya akan diedukasi untuk melaksanakan isolasi diri atau self isolation yang bisa dilaksanakan secara mandiri di rumah, tentu dengan dimonitoring oleh petugas Puskesmas atau tenaga kesehatan yang sudah disepakati,”Ujar Yuri.
Nah, bila dirimu mencurigai diri atau anggota keluarga mengidap infeksi virus corona atau sulit membedakan gejala COVID-19 dengan flu, segeralah tanyakan pada dokter.
Kamu bisa kok bertanya langsung kepada dokter melalui aplikasi Halodoc. Dengan begitu, kamu tidak perlu ke rumah sakit dan meminimalkan risiko terjangkit berbagai virus dan penyakit. Lewat fitur Chat dan Voice/Video Call, kamu bisa mengobrol dengan dokter ahli tanpa perlu ke luar rumah. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!