Halodoc, Jakarta – Dunia musik Indonesia berduka. Hari Rabu (8/4) penyanyi legendaris Glenn Fredly Deviano Latuihamallo atau Glenn Fredly (44) menghembuskan napas terakhir di RS Setia Mitra Fatmawati, Jakarta Selatan. Sebelumnya, Glenn sempat dirawat selama beberapa hari di rumah sakit tersebut. Diketahui melalui perwakilan keluarga, pelantun lagu “Sedih Tak Berujung” tersebut meninggal dunia karena penyakit meningitis.

Baca juga: Apakah Meningitis Dapat Menular?

Penyakit meningitis adalah penyakit yang menyebabkan peradangan pada area meningen. Meningen merupakan lapisan pelindung yang menyelimuti otak dan saraf tulang belakang. Ketahui penyebab penyakit meningitis lebih banyak untuk pencegahan maupun penanganan yang tepat.

Kenali Penyebab Meningitis yang Berbeda

Melansir National Health Service UK, penyakit meningitis dapat dialami oleh siapa saja, namun ada golongan usia yang rentan mengalami penyakit meningitis, seperti bayi, anak-anak, lansia, dan orang yang memiliki daya tahan tubuh yang rendah. Penyakit meningitis dapat menjadi penyakit yang cukup berbahaya jika tidak diatasi dengan tepat dan cepat.

Gejala yang muncul tentunya berbeda dari setiap jenis meningitis yang dialami pengidapnya. Namun, dilansir dari Web MD, ada beberapa gejala umum yang terjadi pada seseorang yang mengalami penyakit meningitis, seperti demam, sakit kepala, lebih sensitif terhadap cahaya, mengalami leher yang kaku sehingga tidak dapat menunduk, nyeri pada bagian perut hingga mengalami muntah.

Pengidap meningitis juga merasakan kesulitan berkonsentrasi, mengantuk terus-menerus, dan sulit jika dibangunkan dari tidur. Berbeda dengan orang dewasa, meningitis pada bayi atau anak-anak, dapat menyebabkan anak menjadi rewel dan terus menangis. Selain itu, meningitis pada bayi dan anak dapat menyebabkan munculnya benjolan lunak pada bagian kepala.

Baca juga: Meningitis Bisa Berakibat Fatal Ketahui Cara Mencegahnya

Meningitis umumnya disebabkan oleh bakteri. Dilansir Mayo Clinic, ada beberapa bakteri yang dapat menyebabkan meningitis, seperti Streptococcus pneumoniae, Neisseria meningitidis, Haemophilus influenzae, dan Listeria monocytogenes. Tidak hanya bakteri, penyakit meningitis juga dapat disebabkan oleh virus. Dilansir dari Web MD, virus penyebab meningitis dapat menyebabkan pengidapnya mengalami gangguan pencernaan, seperti diare.

Selain bakteri dan virus, penyakit meningitis juga dapat disebabkan oleh jamur. Namun, meningitis jamur menjadi salah satu meningitis yang jarang terjadi. Umumnya, meningitis jamur tidak ditularkan dari orang ke orang, namun menyerang seseorang yang memiliki gangguan sistem imun tubuh.

Vaksin Dapat Mencegah Meningitis

Jika kamu mengalami gejala yang dialami oleh pengidap meningitis, segera kunjungi rumah sakit terdekat untuk melakukan beberapa pemeriksaan yang dapat memastikan gejala yang kamu alami. Melansir Healthline, ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan, seperti pemeriksaan darah, CT scan, dan pemeriksaan X-Ray bagian dada.

Pengobatan disesuaikan dengan jenis meningitis yang kamu alami. Penanganan yang tepat tentunya menghindari kamu dari berbagai komplikasi yang mungkin terjadi akibat penyakit meningitis, seperti penurunan fungsi penglihatan dan pendengaran, penyakit migrain, gangguan ingatan, dan kerusakan otak.

Baca juga: 4 Cara Mencegah Meningitis pada Anak

Jadi, tidak ada salahnya untuk melakukan pencegahan dengan menerapkan gaya hidup sehat dan banyak mengonsumsi makanan sehat yang bernutrisi agar sistem imunitas tubuh dapat optimal. Selain itu, kamu juga dapat melakukan vaksinasi untuk mencegah penyakit meningitis, dengan melakukan beberapa jenis vaksin yang disarankan oleh dokter.

Jangan khawatir, kamu bisa bertanya pada dokter mengenai vaksin yang tepat untuk mencegah penyakit meningitis pada dokter melalui aplikasi Halodoc, sekarang juga!

Referensi:

Healthline. Diakses pada 2020. What Do You Want to Know About Meningitis

Web MD. Diakses pada 2020. Meningitis

Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Meningitis

National Health Service UK. Diakses pada 2020. Meningitis