Halodoc, Jakarta – Trypophobia juga bisa dikatakan sangat visual. Pasalnya, hanya dengan melihat gambar pada media online maupun cetak sudah lebih dari cukup untuk memancing reaksi ketakutan, jijik, atau kecemasan berlebihan pada pengidapnya. 

Baca juga: Kamera iPhone 11 Pro Bikin Takut Pengidap Trypophobia?

Fakta tentang Trypophobia

Ternyata, banyak orang dari seluruh penjuru dunia yang mengaku mengidap fobia ini. Namun, para pakar kesehatan meyakini bahwa tidak ada ketakutan akan lubang pada permukaan benda. Pun, banyak terjadi perdebatan tentang fobia ini, termasuk apakah memang hal ini nyata atau tidak. 

Mungkin, kamu perlu tahu apa saja fakta menarik tentang trypophobia:

Memicu Gejala Fisik

Beberapa orang dengan fobia ini mengaku mengalami mual ketika melihat lubang-lubang tersebut. Tak hanya itu, ada pula yang merasa sangat tidak nyaman dan gatal hingga merinding saat melihat objek dengan lubang-lubang. Sarang tawon, spons pencuci piring, dan biji teratai adalah beberapa contoh permukaan dengan lubang. 

Tak Ada Pemeriksaan Tertentu untuk Mendapatkan Diagnosis

Hingga kini, masih belum ada pemeriksaan kesehatan khusus yang bisa membantu mendiagnosis trypophobia. Sejauh ini, diagnosis didapatkan dengan mengenali gejala atau reaksi yang muncul ketika melihat benda yang berlubang-lubang. 

Pengidap Tetap Bisa Menjalani Hidup Normal

Sama seperti orang lain, pengidap trypophobia tetap bisa menjalani hidup dengan normal. Akan tetapi, biasanya mereka tidak bisa berdekatan dengan benda atau hal apapun yang memicunya. Pasalnya, melihat gambar atau pola tertentu saja bisa membuat pengidap mengalami serangan panik. 

Baca juga: Fobia Lihat Tonjolan Kecil Bisa Jadi Tanda Idap Trypophobia

Bisakah Kondisi Ini Diobati?

Sayangnya, belum ada tindakan medis yang secara khusus bisa mengobati trypophobia. Penanganan yang dilakukan hanya membantu mengurangi gejala yang muncul. Beberapa penanganan yang bisa dicoba, antara lain:

Terapi Paparan

Pengobatan ini melibatkan objek yang ditakuti pengidapnya secara progresif. Diharapkan, seiring dengan berjalannya waktu, terapi ini bisa mengurangi gejala yang dirasakan pengidap. Proses terapi umumnya akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari pengidap yang diminta membayangkan ketakutan mereka.

Lalu, pengidap akan diminta untuk melihat gambar yang mirip dengan objek tersebut, hingga meminta mereka menyentuhnya. Prosedur ini akan terus dilakukan sampai pengidap bisa menghadapi objek tersebut tanpa merasa takut, jijik, atau mengalami kecemasan berlebihan. 

Terapi Perilaku Kognitif

Terapi ini dilakukan guna membantu mengubah pandangan atau perilaku pengidap yang bisa memicu munculnya trypophobia. Pengidap akan diajak untuk berdiskusi tentang pemikiran yang tidak realistis dan mengubahnya ke arah yang lebih positif. 

Misalnya, pengidap beralasan bahwa gejala ini ada hubungannya dengan benda atau hal yang membahayakan. Melalui terapi kognitif, pengidap akan berlatih untuk mengubah pikiran dan sugesti negatif dengan hal-hal yang sifatnya lebih positif dan realistis.

Relaksasi

Belajar teknik relaksasi juga bisa membantu mengurangi rasa takut, cemas, dan jijik pada pengidap trypophobia. Berlatih pernapasan dalam, visualisasi, dan relaksasi otot secara progresif mungkin bisa membantu. Visualisasi akan melibatkan penggambaran atau situasi yang lebih menenangkan.

Pengidap mungkin akan diminta untuk membayangkan indahnya matahari terbenam atau berada di ladang bunga berwarna-warni setiap kali melihat pola benjolan atau lubang. 

Konsumsi Obat

Obat antidepresan terkadang bisa diresepkan oleh dokter, terutama jika pengidap mengalami kecemasan berlebihan atau depresi. Jenis obat yang mungkin dapat diresepkan adalah beta-blocker, inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI), dan benzodiazepin. 

Baca juga: Kenali 5 Fobia Aneh yang Terjadi pada Orang di Sekitar

Jadi, jangan ragu untuk bercerita pada psikolog jika kamu membutuhkan pertolongan terkait masalah ini. Sekarang, buat janji untuk tanya jawab dengan psikolog lebih mudah pakai aplikasi Halodoc. Segera download aplikasi Halodoc di ponselmu, ya!

Referensi:

Health. Diakses pada 2021. Are You Scared of Holes? Here Are the Facts on Trypophobia.

Verywell Mind. Diakses pada 2021. Trypophobia or the Fear of Holes.