Inilah Fakta-Fakta Menarik Mengenai Liver
Halodoc, Jakarta – Liver atau hati adalah organ penting tubuh yang bertanggung jawab untuk detoksifikasi, metabolisme, sintesis, dan penyimpanan berbagai zat. Hati sangat penting untuk kehidupan. Tanpanya, seseorang tidak bisa hidup lebih dari 24 jam.
Hati adalah organ internal terbesar di tubuh (kulit dianggap organ terbesar di seluruh tubuh) dan beratnya sekitar 1500 gram. Organ berwarna cokelat kemerahan ini terletak tepat di bawah tulang rusuk di bagian kanan atas perut, dan di bawah diafragma. Sebagian besar hati dilindungi oleh tulang rusuk, namun ada kemungkinan bagi dokter untuk merasakan ujungnya dengan menekan jauh ke dalam perut ketika pasien menghirup udara besar.
Ada dua lobus di bagian luar hati, yaitu lobus kanan yang lebih besar dan lobus kiri yang lebih kecil. Pita jaringan ikat membagi lobus dan mengamankan hati ke rongga perut. Jaringan hati terdiri dari unit kecil sel hati. Di antara sel-sel itu, banyak kanal membawa darah dan empedu (cairan dibuat dan dilepaskan oleh hati dan disimpan di kantong empedu).
Baca juga: Kenali 10 Fungsi Hati untuk Kesehatan Tubuh
Nutrisi, obat-obatan, dan zat-zat lain (termasuk zat beracun) berpindah melalui darah ke hati. Sesampainya di sana, zat-zat ini diproses, disimpan, diubah, dan didetoksifikasi. Mereka kemudian masuk kembali ke dalam darah atau dilepaskan di usus. Dengan bantuan vitamin K, hati juga menghasilkan protein yang membantu pembekuan darah. Hati juga merupakan salah satu organ yang memecah sel darah tua atau rusak.
Memahami Fungsi Liver
Hati memainkan peran penting dalam metabolisme lemak, karbohidrat, dan protein. Dalam metabolisme lemak, hati memecah lemak untuk menghasilkan energi. Ini juga menghasilkan cairan empedu, kuning, kecoklatan, ataupun hijau zaitun yang membantu memecah dan menyerap lemak.
Dalam metabolisme karbohidrat, hati membantu menjaga kadar gula dalam darah supaya konstan. Ketika makan dan gula darah naik, maka hati akan mengeluarkan gula dari darah dan menyimpannya dalam bentuk yang disebut glikogen.
Jika gula darah terlalu rendah, hati akan memecah glikogen dan melepaskan gula ke dalam darah. Hati juga menyimpan vitamin dan mineral (zat besi dan tembaga) dan melepaskannya ke dalam darah saat dibutuhkan.
Baca juga: Begini Proses Transplantasi Hati Dilakukan
Dalam metabolisme protein, sel-sel hati mengubah asam amino dalam makanan, sehingga mereka dapat digunakan untuk menghasilkan energi, membuat karbohidrat, ataupun lemak. Proses ini menciptakan zat beracun yang disebut amonia. Hati mengambil amonia ini dan mengubahnya menjadi zat yang jauh lebih beracun yang disebut urea yang dilepaskan ke dalam darah. Urea kemudian melakukan perjalanan ke ginjal dan bergerak keluar dari tubuh dalam urine.
Mengetahui betapa pentinya peranan dan fungsi hati dalam menjaga sistem kerja tubuh, maka alangkah baiknya bila kamu menjaga fungsi hati dengan menerapkan diet yang tepat. Antara lain mengonsumsi buah-buahan dan sayuran serta jumlah protein dan karbohidrat yang cukup. Tidak hanya pola makan, penerapan durasi istirahat yang tepat dapat membantu kesehatan hati dan menghindarinya dari serangan infeksi.
Baca juga: 4 Jenis Penyakit yang Sering Terjadi pada Organ Liver
Hal-hal lain yang dapat menyebabkan hati bermasalah adalah stress, overdosis obat, konsumsi alkohol dalam jumlah besar, serta beberapa bumbu dan rempah alami yang dapat menyebabkan keracunan hati.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai liver dan bagaimana cara menjaganya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor, kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan