Entropion Bisa Sebabkan Kebutaan, Benarkah?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   30 April 2019
Entropion Bisa Sebabkan Kebutaan, Benarkah?Entropion Bisa Sebabkan Kebutaan, Benarkah?

Halodoc, Jakarta - Entropion terjadi ketika kelopak mata membalik ke dalam yang menyebabkan bulu mata dan kulit bergesekan dengan lapisan terluar mata. Hal ini bisa menyebabkan iritasi dan menimbulkan rasa tidak nyaman pada mata. Orang yang mengalami entropion dapat memiliki kelopak mata yang membaik setiap saat atau hanya berkedip keras atau menutup mata secara keras. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dan biasanya hanya memengaruhi kelopak mata bawah.

Gejalanya sebenarnya bisa ditangani dengan tetes mata buatan atau cairan lubrikasi. Namun, biasanya pembedahan dapat dibutuhkan untuk mengoreksi kondisi tersebut sepenuhnya. Jika tidak ditangani, entropion bisa menyebabkan kerusakan pada kornea (lapisan transparan yang melapisi bagian depan mata), infeksi mata, dan penurunan daya lihat.

Baca juga: Bukan Mitos, ini Arti Kedutan pada Mata

Beberapa hal berikut merupakan penyebab dari entropion:

  • Kelemahan otot. Seiring bertambahnya usia, otot di bawah mata mulai melemah dan tendon mengalami penarikan. Hal ini merupakan penyebab tersering terjadinya entropion.
  • Luka atau riwayat sebelumnya. Kulit luka akibat bahan kimia, cedera, atau pembedahan bisa mengubah kurvatura normal dari kelopak mata.
  • Infeksi pada mata. Salah satu jenis infeksi pada mata yang dikenal dengan istilah trakoma cukup sering ditemui pada beberapa negara berkembang. Kondisi ini bisa menyebabkan luka pada kelopak mata bagian dalam, yang bisa menyebabkan entropion dan bahkan kebutaan.
  • Peradangan. Iritasi pada mata akibat dari mata kering atau peradangan bisa menyebabkan seseorang untuk mencoba mengatasinya dengan menggosok mata atau menutup mata. Hal ini bisa menyebabkan kekakuan otot kelopak mata dan melipatnya pinggir dari kelopak mata ke dalam.
  • Komplikasi perkembangan. Jika entropion sudah terjadi pada saat lahir, hal ini bisa disebabkan oleh lipatan tambahan pada kelopak mata dan saat pembentukan janin. Kondisi tersebut dapat menyebabkan kelopak mata menjadi melipat ke dalam.

Baca juga: Seputar Kelainan Ektropion pada Kelopak Mata

Selain itu, ketahui pula sejumlah faktor yang meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami entropion yaitu:

  • Usia. Semakin tua seseorang individu, semakin meningkat kemungkinan untuk mengalami entropion.
  • Riwayat luka atau cedera sebelumnya. Seseorang yang pernah mengalami luka bakar atau cedera pada wajah, jaringan parut yang muncul setelah penyembuhan luka bisa meningkatkan risiko terjadinya entropion.
  • Infeksi trakoma. Hal ini karena trakoma bisa menyebabkan munculnya luka atau jaringan parut pada bagian dalam kelopak mata. Seseorang yang pernah mengalami trakoma memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk mengalami entropion.

Pengidap bisa saja tidak merasakan gejala-gejala gangguan entropion pada tahap awal. Sekalipun ada, keluhan hanya muncul pada waktu-waktu tertentu. Jika kelopak mata sudah melipat ke arah dalam secara permanen, gejala akan terasa terus-menerus. Melipatnya kelopak mata ke dalam bisa mencederai bola mata dan berpotensi menyebabkan kebutaan.

Secara umum, entropion tidak bisa dicegah. Namun, salah satu jenis entropion yang disebabkan oleh infeksi trakoma bisa dicegah. Caranya adalah dengan mendapatkan penanganan dini yang tepat ketika seseorang mengalami infeksi tersebut.

Baca juga: Ketahui Risiko Komplikasi Retinoblastoma Hereditas pada Anak

Apabila kamu mengalami entropion, kamu dapat mendiskusikannya dengan dokter melalui aplikasi Halodoc. Diskusi dengan dokter di Halodoc dapat dilakukan via Chat atau Voice/Video Call kapan dan di mana saja. Saran dokter dapat diterima dengan praktis dengan cara download aplikasi Halodoc di Google Play atau App Store sekarang juga.