Empty Sella Syndrome, Kelainan Langka yang Menyerang Otak
“Empty Sella Syndrome adalah gangguan kesehatan langka yang berkaitan dengan sella tursika. Kondisi ini bisa terjadi akibat cacat lahir hingga trauma pada kepala.”
DAFTAR ISI
- Apa Itu Empty Sella Syndrome?
- Gejala yang Perlu Diwaspadai
- Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Empty Sella Syndrome
Halodoc, Jakarta – Pada awal Juni 2022 lalu, Ruben Onsu menjalani pemeriksaan kesehatan pada salah satu rumah sakit di Jakarta. Ruben menjalani pemeriksaan MRI dan ia oun didiagnosis mengalami Empty Sella Syndrome. Ia mengaku mengalami beberapa gejala yang terkait dengan kondisi tersebut, seperti tidak tahan dengan suhu dingin dan mata kering.
Empty Sella Syndrome adalah kondisi kelainan langka dan berhubungan dengan bagian tengkorak yang dikenal dengan sella tursika. Pemeriksaan dini terhadap penyakit ini tentunya membuat pengobatan lebih mudah dilakukan. Yuk, simak ulasan mengenai Empty Sella Syndrome berikut ini!
Apa Itu Empty Sella Syndrome?
Ruben Onsu menceritakan pengalamannya kepada dua teman artis lainnya pada salah satu tayangan televisi. Ia mengatakan telah melakukan pemeriksaan MRI dan mendapati adanya bercak-bercak putih di otaknya melalui hasil pemeriksaan. Dokter mendiagnosis Ruben Onsu mengalami Empty Sella Syndrome .
Kondisi ini merupakan kelainan langka yang berkaitan dengan salah satu tulang tengkorak yaitu sella tursika. Bagian ini merupakan lekukan pada tulang sphenoid di dasar tengkorak yang melindungi kelenjar pituitari.
Jika kamu mengalami kondisi ini, maka bagian sella tursika terlihat kosong. Ini disebabkan kelenjar pituitari menyusut atau menjadi lebih kecil karena sella tursika terisi sebagian atau seluruhnya oleh cairan serebrospinal. Bahkan pada beberapa pemeriksaan, kelenjar pituitari bisa saja tidak terlihat.
Nah, berdasarkan jenisnya, ada beberapa kondisi yang menyebabkan seseorang bisa mengalami kelainan langka ini, yaitu:
1. Empty Sella Syndrome Primer
Penyebab pasti dari Empty Sella Syndrome primer belum diketahui hingga saat ini. Namun, ada beberapa faktor yang bisa memengaruhi kondisi ini, seperti cacat lahir pada diafragma sellae. Ini merupakan sebuah membran yang menutupi sella tursika.
Beberapa pengidapnya pun dilaporkan mengalami sobekan kecil pada membran sejak mereka lahir. Alhasil, kondisi ini membuat cairan serebrospinal bocor ke dalam sella tursika.
2. Empty Sella Syndrome Sekunder
Sementara untuk jenis sekunder, ia bisa terjadi akibat beberapa hal lainnya, seperti:
- Mengalami trauma kepala.
- Infeksi cukup parah.
- Mengalami tumor hipofisis.
- Memiliki riwayat terapi radiasi atau pembedahan pada area kelenjar pituitari.
Gejala yang Perlu Diwaspadai
Ruben Onsu merasakan beberapa gejala yang terkait dengan kondisi ini, seperti mata kering. Gangguan mata memang bisa dialami oleh pengidap penyakit ini. Selain mata kering, ada beberapa gejala khas lainnya yang juga akan dirasakan, seperti penglihatan yang kabur dan pembengkakan pada area mata.
Pengidapnya juga rentan mengalami kemunculan cairan dari tulang belakang melalui hidung. Mereka bahkan bisa merasakan tekanan pada bagian kepala.
Selain itu, ada beberapa gejala umum biasanya dialami oleh pengidap gangguan langka ini, yaitu:
- Sakit kepala yang sangat hebat.
- Mengalami tekanan darah tinggi.
- Rasa lelah.
- Penurunan gairah seksual.
- Impoten pada pengidap laki-laki.
- Gangguan menstruasi pada wanita.
- Ketidaksuburan.
Itulah gejala yang dialami oleh pengidap kelainan langka ini. Namun, tidak semua pengidap penyakit ini mengalami gejala yang berat dan mengganggu.
Kadang pengidapnya bisa tidak mengalami gangguan kesehatan sehingga mereka tidak memerlukan penanganan apapun. Namun jika terdapat gejala, dokter akan menyarankan untuk melakukan tindakan pengobatan yang sesuai.
Ada beberapa pengobatan yang bisa dilakukan, seperti penggunaan obat untuk mengontrol jumlah hormon, atau tindakan bedah untuk mengurangi cairan yang keluar dari hidung.
Hubungi Dokter Ini Jika Mengalami Gejala Empty Sella Syndrome
Jika kamu atau orang terdekatmu mengalami gejala penyakit Empty Sella Syndrome, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Kamu bisa menghubungi dokter spesialis saraf di Halodoc untuk konsultasi dan perawatan untuk mengatasi penyakit Empty Sella Syndrome.
Dokter di Halodoc telah berpengalaman dalam mengatasi berbagai masalah kesehatan serta mendapat rating positif dari pasien yang sebelumnya mereka tangani.
Berikut dokter spesialis saraf di Halodoc yang bisa kamu hubungi:
1. dr. Ni Nyoman Ayu Susilawati Sp.S
Kamu dapat menghubungi dr. Ni Nyoman Ayu Susilawati Sp.S, yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana tahun 2000 dan 2016.
Saat ini, ia berpraktik di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, dan terdaftar aktif sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).
Dengan pengalaman selama 24 tahun, ia dapat memberikan konsultasi melalui Halodoc tentang penyakit Empty Sella Syndrome dan masalah saraf lainnya.
Chat dr. Ni Nyoman Ayu Susilawati Sp.S mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
2. dr. Fitri Damayanti Sp.N
Selanjutnya ada dr. Fitri Damayanti Sp.N yang merupakan alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin tahun 2007 dan 2019.
Saat ini, ia berpraktik di Pangkep, Sulawesi Selatan, dan aktif sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).
Dengan pengalaman 17 tahun, Dr. Fitri Damayanti Sp.N menyediakan layanan konsultasi di Halodoc terkait penyakit saraf, termasuk yang terkait dengan Empty Sella Syndrome.
Chat dr. Fitri Damayanti Sp.N mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc
3. dr. Etiya Ekayana M.Ked(Neu), Sp.N
Pilihan dokter saraf lainnya adalah dr. Etiya Ekayana M.Ked(Neu), Sp.N, yang merupakan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2009 dan 2020.
Saat ini, Dr. Etiya Ekayana M.Ked(Neu), Sp.N, berpraktik di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, dan ia aktif terdaftar sebagai anggota Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).
Dengan pengalaman praktik selama 15 tahun, dr. Etiya Ekayana M.Ked(Neu), Sp.N, memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait penyakit Empty Sella Syndrome.
Ia juga dapat memberikan konsultasi mengenai gejala mati rasa dan kesemutan, stroke, vertigo, gangguan keseimbangan, sakit kepala, serta nyeri pada sendi dan punggung.
Chat dr. Etiya Ekayana M.Ked(Neu), Sp.N mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
4. dr. Faldi Yaputra Sp.N
Berikutnya adalah dr. Faldi Yaputra Sp.N yang merupakan alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Katolik Atma Jaya tahun 2015 dan Universitas Udayana tahun 2022.
Saat ini, dr. Faldi Yaputra Sp.N berpraktik di Kota Gunung Sitoli, Sumatera Utara, dan menjadi anggota aktif Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI).
Dengan pengalaman selama 9 tahun, dr. Faldi Yaputra Sp.N dapat memberikan layanan konsultasi di Halodoc terkait penyakit Empty Sella Syndrome.
Selain itu, ia bisa memberikan konsultasi mengenai mati rasa dan kesemutan, nyeri otot, vertigo, gangguan keseimbangan, sakit kepala, serta nyeri pada sendi dan punggung.
Chat dr. Faldi Yaputra Sp.N mulai dari Rp 55.000,- di Halodoc.
Itulah berbagai rekomendasi dokter spesialis yang dapat dihubungi melalui Halodoc untuk mendapatkan pengobatan dan perawatan penyakit Empty Sella Syndrome.
Jika dokter tidak tersedia atau sedang offline, tak perlu khawatir, kamu masih dapat memesan jadwal konsultasi untuk waktu yang lain melalui aplikasi Halodoc.
Yuk, pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
NORD. Diakses pada 2022. Empty Sella Syndrome.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Empty Sella Syndrome.
Healthline. Diakses pada 2022. Empty Sella Syndrome.
Web MD. Diakses pada 2022. What is Empty Sella Syndrome?
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan