Empeng Bisa Sebabkan Gigi Anak Maju, Ini Faktanya
“Tak sedikit orangtua yang memilih untuk memberikan empeng pada sang buah hati sebagai salah satu cara untuk menenangkan mereka. Namun, beredar kabar bahwa empeng bikin gigi anak maju. Benarkah demikian?”
Halodoc, Jakarta – Dot maupun empeng sering kali menjadi solusi praktis untuk orangtua menenangkan sang buah hati yang sedang rewel. Bukan tanpa alasan, benda satu ini memang mampu membuat Si Kecil menjadi lebih kalem dan tenang. Sayangnya, pemakaian empeng diduga berpengaruh terhadap pertumbuhan balita, salah satunya adalah menyebabkan kerusakan pada rahang maupun gigi anak. Benarkah demikian?
Benarkah Empeng Sebabkan Gigi Anak Maju?
Nyatanya, tidak demikian. Bukan dot atau empeng yang memicu terjadinya kerusakan pada gigi bayi, melainkan berapa lama pemakaian kedua benda tersebut. Terlebih ketika dot dan empeng dibiarkan dipakai dalam waktu yang lama di mulut Si Kecil.
Contohnya, ketika dot atau empeng dibiarkan terlalu lama berada di dalam mulut saat anak sedang berada pada masa pertumbuhan gigi. Inilah yang nantinya menyebabkan gigi anak maju atau tonggos. Tak hanya itu, pemakaian empeng atau dot dalam waktu lama turut dapat memicu terjadinya kerusakan pada jaringan gigi.
Misalnya, ibu memberikan anak susu formula dalam botol dot sebelum tidur dan membiarkan dot berada dalam mulut anak semalaman atau selama ia tidur. Ibaratnya, ibu seperti sedang merendam gigi anak dalam cairan susu yang tinggi kandungan gulanya.
Padahal, mulut menjadi salah satu bagian tubuh yang paling banyak ditemui kuman. Bertemunya gula dan kuman pada mulut dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan munculnya asam yang menjadi penyebab utama kerusakan gigi pada anak.
Artinya, sebaiknya orangtua tidak lupa untuk segera melepas dot apabila Si Kecil telah menyelesaikan minum susu dari botol, sehingga kerusakan gigi akibat dot maupun empeng juga bisa dicegah. Sebisa mungkin, hindari membiarkan anak tidur dengan empeng atau dot menempel di mulut.
Risiko Penggunaan Empeng pada Bayi
Selain menyebabkan gigi maju dan kerusakan pada jaringan gigi, penggunaan empeng atau dot juga memiliki risiko lain pada sang buah hati, yaitu:
- Menyebabkan Ketergantungan
Jika anak terbiasa ngempeng atau menggunakan dot saat tidur, bukan tidak mungkin ia menjadi ketergantungan. Begitu pula saat ibu selalu memberikan empeng atau dot sebagai solusi untuk membuat anak lebih tenang dan tidak rewel.
- Meningkatkan Risiko Infeksi Telinga
Tak hanya merusak gigi, menggunakan empeng dan dot juga meningkatkan risiko anak mengalami infeksi telinga. Ini karena dugaan adanya perubahan pada tekanan di dalam telinga ketika anak mengisap atau menelan. Akibatnya, terjadi penumpukan cairan dalam telinga yang memicu terjadinya infeksi.
Biasanya, kebiasaan mengempeng atau mengisap dot pada anak akan berhenti dengan sendirinya antara usia 2 hingga 4 tahun. Meski demikian, ibu bisa langsung bertanya pada dokter spesialis anak di rumah sakit terdekat apabila Si Kecil masih enggan melepas empeng atau dot saat usianya telah lebih dari 4 tahun.
Supaya lebih mudah saat membuat janji berobat di rumah sakit, ibu bisa menggunakan aplikasi Halodoc untuk melakukan booking. Namun, pastikan ibu sudah download aplikasi Halodoc terlebih dahulu, ya!