Emosi Ibu saat Hamil Bisa Pengaruhi Janin
Halodoc, Jakarta - Pada ibu hamil, segala sesuatu yang dikonsumsinya dapat berdampak langsung pada janin, baik itu baik atau buruk. Ternyata, bukan hanya sesuatu yang dikonsumsi saja yang memengaruhi kesehatan bayi di dalam kandungan, tetapi juga emosi sang ibu.
Jika ibu hamil sering marah ataupun sedih dalam waktu yang lama, janin dapat mengalami dampak buruknya. Maka dari itu, ada baiknya setiap ibu hamil mengetahui segala dampak buruk yang dapat terjadi akibat pengaruh emosi pada janin agar dapat menghindarinya. Berikut ulasan lengkapnya!
Baca juga: Alasan Stres dan Emosi Bisa Memengaruhi Kesehatan Janin
Pengaruh Emosi pada Janin Ibu Hamil
Pesan demi pesan terus dikirimkan dari ibu hamil ke janin seiring dengan pertumbuhannya. Janin dapat menerima sinyal kimia melalui plasenta yang juga dapat berhubungan dengan kesehatan mental ibunya. Jika sang ibu sedang mengalami depresi atau emosi yang tidak stabil, pengaruh pada perkembangan bayi setelah dilahirkan dapat terjadi.
Emosi yang tidak stabil dapat terjadi akibat perasaan stres karena beberapa kejadian dalam hidup. Ibu hamil yang tidak segera mengatasi hal ini dapat menyebabkan efek buruk pada janin. Berikut adalah beberapa dampak buruk apa saja yang dapat terjadi jika gangguan emosi tersebut terus dibiarkan:
1. Terhambatnya Pertumbuhan Janin
Pengaruh emosi yang dapat menimbulkan dampak buruk pada janin seperti terhambatnya pertumbuhan pada janin. Hal ini terjadi saat ibu hamil kerap memproduksi hormon stres yang disebut juga kortisol. Jika kadar hormon tersebut terus naik, pembuluh darah bisa menyempit dan menurunkan aliran darah ke janin. Sehingga, asupan makanan dan oksigen pada janin berkurang yang akhirnya pertumbuhannya menjadi tidak maksimal.
2. Berat Bayi Lahir Rendah
Salah satu gangguan yang dapat terjadi pada janin jika ibunya mengalami emosi yang tidak stabil adalah bayi lahir dengan berat di bawah standar. Berat bayi yang normal pada kisaran 2,5-3 kilogram, jika di bawah angka tersebut berarti sudah masuk kategori BBLR. Bayi yang mengidap gangguan ini dapat mengalami masalah pernapasan, masalah neurologis, hingga kematian mendadak.
3. Rentan Terserang Penyakit
Bayi yang berasal dari ibu hamil dengan gangguan emosi juga lebih rentan untuk mengalami beberapa penyakit ketika tumbuh besar. Perasaan stres pada ibu hamil dapat menyebabkan bayi berisiko terserang obesitas, tekanan darah tinggi, hingga diabetes saat sudah beranjak dewasa.
Jika ibu ingin mengetahui beberapa dampak buruk lainnya disebabkan pengaruh emosi terhadap janin, dokter dari Halodoc dapat menjawab semua kegelisahan yang ada. Dengan menggunakan fitur Chat atau Voice/Video Call, lebih mudah untuk berinteraksi dengan dokter. Caranya hanya dengan download aplikasi Halodoc.
Baca juga: Hati-Hati, Stres Bisa Menular dari Ibu Hamil ke Janin
Cara Mengendalikan Emosi saat Hamil
Saat hamil, luapan emosi memang sulit untuk dikontrol. Maka dari itu, ibu dapat mencoba latihan visual ini agar tubuh dan otak menjadi rileks. Sehingga, segala dampak buruk yang dapat terjadi pada janin dapat dicegah.
Pastikan memilih tempat yang bebas dari gangguan dan memiliki suasana tenang. Setelah itu, tutup mata dan cobalah untuk berlatih melihat, merasakan, mendengar, mencium, dan merasakan tubuh yang sedang rileks. Cara ini dapat membuat ibu merasakan janin yang sedang berkembang. Kuncinya adalah merasakan dengan baik aliran positif pada tubuh terkait cara relaksasi ini.
Bayangkan sebanyak mungkin indra yang dapat dirasakan dan pusatkan pikiran pada perasaan tersebut. Jika pikiran lain yang negatif mencoba masuk, cobalah dengan sabar untuk mengingat masa-masa bahagia, memiliki bayi yang sehat, atau sesuatu yang membuat ibu nyaman. Semakin sering hal ini dilakukan, perasaan positif akan semakin terasa. Cobalah untuk rutin melakukan hal ini agar emosi menjadi lebih terkontrol.
Baca juga: 4 Alasan Ibu Lebih Emosional saat Hamil dan Cara Mengatasinya
Itulah pembahasan mengenai pengaruh buruk emosi yang dapat terjadi pada janin. Maka dari itu, pengolahan emosi yang baik sangat penting untuk dilakukan. Jika ibu tidak ingin bayi mengalami dampak dari emosi yang buruk, ada baiknya untuk mencari cara untuk mengatasinya. Dengan begitu, janin dapat lahir dengan sehat dan tanpa kurang satu apa pun.