Emfisema Mengintai, Perlu Ketahui Hal Ini
Halodoc, Jakarta – Apa kamu punya keluhan kesehatan berupa napas pendek dan batuk kronis? Kalau iya, sebaiknya perlu berhati-hati. Sebab itu merupakan salah ciri penyakit emfisema yang banyak dirasakan orang. Penyakit ini merupakan penyakit progresif jangka panjang pada paru-paru, sekaligus bentuk paling umum dari penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).
Menurut National Health Interview Survey di AS, setidaknya lebih dari dua juta orang di sana mengidap emfisema. Oleh sebab itu, enggak ada salahnya kamu tahu fakta dan ciri penyakit emfisema lainnya agar terhindar dari penyakit ini.
Tidak Menyadari Gejalanya
Umumnya, sumber dari emfisema ini adalah rokok. Dampak negatif akibat rokok ini menyebabkan bentuk fisik paru-paru jadi tidak normal normal saat kamu mengeluarkan napas. Nah, bentuk abnormal ini akan mengganggu pertukaran udara kotor dan bersih. Alhasil, oksigen yang masuk dan karbondioksida yang keluar dari aliran darah tidak maksimal.
Sayangnya, seseorang bisa mengidap emfisema selama bertahun-tahun tanpa menyadari gejalanya. Boleh jadi karena ciri penyakit emfisema ini dianggap sebagai keluhan “biasa”. Gejala nafas pendek serta sesak napas seringkali membuat pengidapnya jadi sulit menghembuskan nafas keluar. Padahal, gejala ini bisa berkembang secara bertahap. Bahkan, bisa menyebabkan nafas pendek walaupun pengidapnya sedang tertidur.
Nah, selain keluhan di atas, ada ciri penyakit emfisema lainnya yang bisa menjadi tanda adanya penyakit ini, yaitu:
- Penurunan berat badan.
- Bibir and kuku menjadi biru atau abu-abu.
- Terjadinya penurunan kemampuan untuk berolahraga dan aktivitas rutin lainnya.
- Napas pendek sehingga tidak bisa menaiki tangga.
- Sering merasa cepat lelah.
- Menjadi kurang awas secara mental.
Nah, kalau ciri penyakit emfisime di atas pernah kamu alami, ada baiknya untuk segera menghubungi dokter untuk penanganan lebih lanjut. Kamu bisa menggunakan aplikasi Halodoc. Download aplikasi Halodoc di App Store dan Google Play, ya.
Penyebab Emfisema
Asap rokok dinilai menjadi penyebab utama penyakit emfisema karena bisa menghancurkan jaringan paru-paru sehingga menimbulkan obstruksi (penyumbatan pada saluran pernapasan). Belum lagi asap itu juga bisa menimbulkan peradangan dan iritasi pada saluran pernapasan. Yang terparah asap ini juga akan melemahkan sel kekebalan tubuh di paru-paru. Alhasil, sel-sel itu enggak lagi efektif melawan bakteri dan membersihkan paru-paru dari zat-zat yang terkandung dalam rokok.
Meski asap rokok menjadi penyebab utamanya, tapi masih ada hal lain yang juga bisa memicu penyakit emfisema. Berikut adalah penyebab emfisema lainnya yang perlu kamu ketahui:
- Polusi Udara dan Usia
Polusi udara sama halnya dengan asap rokok, bisa menyebabkan peradangan pada saluran udara dan menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru. Selain itu, enggak bisa dimungkiri, fungsi paru-paru juga akan bisa menurun karena tergerus usia, sehingga risiko terserang emfisema kian meningkat.
- Kurangnya Zat Alpha-1 Antitrypsin
Zat ini merupakan protein yang tugasnya melindungi struktur elastis pada paru-paru. Alpha-1 Antitrypsin juga dikenal sebagai zat yang bisa melawan enzim tripsin yang merusak paru-paru. Efek yang diberikan tripsin pada paru-paru sama seperti asap rokok. Secara perlahan-lahan bisa menghancurkan jaringan paru-paru sehingga mengurangi fungsi paru-paru itu sendiri.
Pencegahan dan Pengobatan Emfisema
Lebih baik mencegah dari pada mengobati, bukan? Nah, untuk mencegah penyakit ini hal pertama yang perlu kamu lakukan adalah menjauhi asap rokok. Kemudian hindarilah polutan lingkungan, misalnya, asap kendaraan atau pabrik. Untuk mencegah emfisema kamu juga harus rutin berolahraga. Tujuannya jelas, agar kesehatan dan kapasitas paru-paru kamu kian meningkat.
Yang pelu kamu tahu, emfisema tidak dapat disembuhkan. Namun, ada penanganan untuk meringankan gejala dan memperlambat perkembangan emfisema, yaitu:
- Obat dan Terapi
Biasanya dokter akan meresepkan beberapa jenis obat. Mulai dari, bronchodilator, mucolytic, steroid, dan antibiotik yang disesuaikan dengan tingkat keparahannya. Selain obat, dokter juga bisa merekomendasikan rehabilitasi paru, suplemen oksigen, dan terapi nutrisi.
- Pembedahan
Kalau emfisema semakin parah, cara lain yang bisa digunakan untuk mengobatinya yakni melalui pembedahan untuk mengurangi volume paru-paru. Selain itu, ada juga metode pembedahan lain berupa transplantasi paru-paru. Namun, metode ini hanya dilakukan bila terapi gagal dan kerusakan paru sudah sangat parah,