Eksim Atopik Saat Hamil Bisa Meski Ditangani Tepat

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   25 Oktober 2018
Eksim Atopik Saat Hamil Bisa Meski Ditangani TepatEksim Atopik Saat Hamil Bisa Meski Ditangani Tepat

Halodoc, Jakarta – Kehamilan dapat memicu banyak perubahan pada kulit, seperti perubahan pigmentasi, jerawat, ruam, kepekaan kulit, kulit kering atau berminyak, bahkan eksim atopik. Jangan salah, eksim juga terkait dengan fungsi kekebalan tubuh dan gangguan autoimun. Karena itu, sangat memungkinkan bila kondisi kehamilan bisa menyebabkan eksim.

Gejala-gejala eksim yang terjadi selama kehamilan sama dengan eksim pada umumnya. Gejala ini termasuk benjolan merah, kasar,dan gatal yang dapat muncul di mana saja di tubuh. Benjolan yang gatal sering dikelompokkan dan mengerak.

Jika ibu hamil memiliki riwayat eksim sebelum hamil, maka eksim dapat memburuk selama kehamilan. Eksim dapat terjadi untuk pertama kalinya selama kehamilan. Diperkirakan hanya sekitar 20 hingga 40 persen wanita yang mengalami eksim selama kehamilan memiliki riwayat eksim sebelum hamil.

Dokter dapat mendiagnosis eksim pada ibu hamil hanya dengan melihat kulit dan biopsi. Untuk membantu mendeteksi gejala, biarkan dokter mengetahui perubahan apapun yang ibu hamil rasakan selama kehamilan.

Dokter perlu tahu kondisi lain yang menyebabkan kulit ibu hamil berubah untuk memastikan bahwa bayi tidak akan terpengaruh. Informasi penting yang perlu diketahui dokter terkait eksim, yaitu:

  1. Kapan perubahan kulit dimulai

  2. Apakah perubahan rutinitas atau gaya hidup ibu hamil, termasuk diet yang dapat berkontribusi pada perubahan kulit ibu hamil

  3. Apakah gejalanya mempengaruhi keseharian ibu hamil

  4. Pengobatan apa yang ibu hamil pergunakan sebelumnya untuk mengurangi gejala

Pengobatan Eksim

Dalam kebanyakan kasus, eksim yang disebabkan oleh kehamilan dapat dikontrol dengan pelembab dan salep. Jika eksim cukup parah, dokter akan meresepkan salep steroid untuk diterapkan pada kulit ibu hamil.

Steroid topikal dapat aman diaplikasikan selama kehamilan, meski begitu ada baiknya untuk mendiskusikannya dengan dokter mengenai perkembangan gejala eksimnya. Dokter dapat merekomendasikan pilihan pengobatan yang tepat terkait risiko. Ada beberapa kondisi di mana terapi sinar UV juga dapat membantu membersihkan eksim. Namun, hal ini ada baiknya didiskusikan dengan dokter. Hindari perawatan yang melibatkan methotrexate (trexall, rasuvo) atau psoralen plus ultraviolet A (PUVA) selama kehamilan. Jenis-jenis obat ini dapat membahayakan janin.

Selama masa kehamilan ibu hamil bisa mengambil beberapa langkah untuk mencegah eksim menjadi lebih buruk, seperti:

  1. Mandi air hangat dan hindari mandi air yang terlalu panas

  2. Menjaga agar kulit tetap terhidrasi dengan mengaplikasikan pelembap

  3. Mengoleskan pelembap langsung setelah ibu hamil selesai mandi

  4. Kenakan pakaian longgar yang tidak akan mengiritasi kulit.

  5. Pilih pakaian yang terbuat dari bahan alami seperti katun. Hindari pakaian wol dan rami, sebab dapat mengakibatkan iritasi tambahan pada kulit.

  6. Hindari sabun keras ataupun pembersih tubuh dengan produk berbahan keras.

  7. Jika ibu hamil tinggal di iklim kering, pertimbangkan untuk menggunakan humidifier di rumah.

  8. Minumlah air sepanjang hari. Ini bermanfaat tidak hanya bagi kesehatan ibu dan kesehatan bayi dalam kandungan, tetapi juga untuk kulit ibu hamil.

Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai eksim atopik selama kehamilan serta bagaimana penanganannya, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untuk ibu hamil. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Hubungi Dokter, ibu hamil bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.

Baca juga: