Efektifkah Phenobarbital untuk Atasi Kejang?

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   29 Agustus 2022

“Phenobarbital adalah obat yang efektif untuk mengatasi gejala kejang akibat kondisi medis tertentu. Obat ini bekerja dengan cara memperlambat aktivitas di otak.”

Efektifkah Phenobarbital untuk Atasi Kejang?Efektifkah Phenobarbital untuk Atasi Kejang?

Halodoc, Jakarta – Phenobarbital adalah obat resep yang digunakan untuk mengobati atau mencegah kejang. Obat ini termasuk dalam kelas obat yang disebut antikonvulsan atau barbiturat, dan bekerja dengan cara memperlambat aktivitas otak dan sistem saraf seseorang.

Phenobarbital bisa digunakan sendiri atau bersama dengan obat lain untuk mengontrol kejang. Dengan mengontrol dan mengurangi kejang, pengidap bisa menjalani aktivitas dengan normal sehari-hari, dan mengurangi risiko bahaya yang bisa terjadi saat gejala tersebut terjadi. Yuk, simak lebih jauh phenobarbital dan manfaatnya dalam mengobati kejang di sini.

Manfaat Phenobarbital untuk Mengobati Kejang

Phenobarbital adalah obat yang efektif untuk mengatasi gejala kejang pada beberapa kondisi medis berikut:

  • Sindrom Lennox-Gastaut, salah satu jenis epilepsi yang bisa menyebabkan pengidapnya sering kejang.
  • Sindrom Rasmussen, peradangan dan pembengkakan pada sel-sel otak.
  • Epilepsi lobus temporal, jenis epilepsi yang terjadi di lobus temporal.
  • Kejang klonik, jenis kejang yang membuat seseorang kaki dan otot-ototnya berkontraksi secara tiba-tiba.
  • Gangguan kesadaran fokal atau kejang parsial kompleks, kejang fokal yang dimulai di satu belahan otak dan berhubungan dengan penurunan kesadaran.
  • Kejang refraktori, kejang yang sering dan cukup parah.
  • Kejang umum sekunder atau kejang klonik tonik bilateral, kejang yang muncul di satu area otak dan kemudian menyebar ke area lain di otak, lalu berubah menjadi kejang tonik-klonik.
  • Sadar fokus atau kejang parsial sederhana, kejang yang terjadi saat seseorang terjaga  sadar akan apa yang sedang terjadi.
  • Kejang tonik, kejang di mana tubuh, lengan, atau kaki tiba-tiba menjadi kaku atau tegang.
  • Kejang tonik-klonik, jenis kejang yang melibatkan kehilangan kesadaran dan kontraksi otot hebat.

Phenobarbital juga bisa digunakan untuk mencegah gejala penarikan pada orang yang ketergantungan, pada obat barbiturat lain dan akan berhenti minum obat. Obat ini juga bisa digunakan sebagai obat penenang dalam jangka waktu pendek untuk membuat seseorang menjadi rileks. Phenobarbital  juga bisa mengatasi insomnia.

Cara Mengonsumsinya

Phenobarbital tersedia dalam bentuk tablet dan obat cair yang diminum. Obat ini biasanya diminum 1-3 kali sehari. Namun, sebaiknya ikuti anjuran dari dokter atau petunjuk yang tertera pada label kemasan. Ingat, minumlah obat persis sesuai dosis yang dianjurkan. Pasalnya, phenobarbital bisa membuat kecanduan. Jadi, hindari mengonsumsinya dalam dosis yang berlebih atau meminumnya lebih sering atau lebih lama dari yang dianjurkan dokter.

Selain itu, jangan menghentikan konsumsi phenobarbital tanpa membicarakannya terlebih dahulu dengan dokter. Menghentikan obat tersebut secara tiba-tiba bisa menyebabkan gejala penarikan. Contohnya  seperti kecemasan, otot berkedut, gemetar tidak terkendali di bagian tubuh tertentu, kelemahan, pusing, perubahan penglihatan, mual dan muntah, kejang, kebingungan, serta sulit tidur.

Bila kamu mengonsumsi phenobarbital untuk waktu yang lama, obat tersebut mungkin tidak mengendalikan gejala sebaik pada awal perawatan. Jadi, bicarakanlah dengan dokter mengenai perkembangan selama perawatan.

Efek Samping Phenobarbital

Sama seperti obat-obatan lainnya, phenobarbital juga bisa menyebabkan efek samping. Segera hubungi dokter bila salah satu dari efek samping berikut ini semakin parah atau tidak kunjung membaik:

  • Mengantuk.
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Kegembiraan atau peningkatan aktivitas.
  • Mual.
  • Muntah.

Obat barbiturat ini juga bisa menyebabkan alergi yang serius. Segera temui dokter bila kamu mengalami salah satu gejala berikut:

  • Gatal-gatal.
  • Sulit bernapas.
  • Pembengkakan pada wajah, mata, bibir, lidah atau tenggorokan.

Itulah penjelasan mengenai phenobarbital yang efektif mengatasi kejang. Bila kamu tiba-tiba saja mengalami kejang untuk pertama kalinya, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Kamu bisa berobat ke dokter dengan buat janji di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di Apps Store dan Google Play.

Referensi:
Medline Plus. Diakses pada 2022. Phenobarbital.
Drugs. Diakses pada 2022. Phenobarbital.
WebMD. Diakses pada 2022. Phenobarbital – Uses, Side Effects, and More.
Epilepsy Foundation. Diakses pada 2022. Phenobarbital.
Epilepsy Action. Diakses pada 2022. Rasmussen syndrome.
Epilepsy Foundation. Diakses pada 2022. Refractory Seizures.
Defeating Epilepsy. Diakses pada 2022. Bilateral Tonic-Clonic Seizures.
Epilepsy Foundation. Diakses pada 2022. Tonic-clonic Seizures.
Epilepsy Foundation. Diakses pada 2022. Focal Bilateral Tonic Clonic Seizures (Secondarily Generalized Seizures)
Kids Health. Diakses pada 2022. Focal Aware Seizures.
Epilepsy Foundation. Diakses pada 2022. Tonic Seizures.