Efek Samping Heparin Dalam Pengobatan Medis
“Heparin diberikan secara intravena di fasilitas kesehatan untuk mengatasi gangguan darah. Namun, ada beberapa efek samping yang perlu kamu waspadai sebelum menggunakan obat ini.”
Halodoc, Jakarta – Heparin merupakan obat yang berguna untuk mencegah pembekuan darah dalam beberapa prosedur. Misalnya, selama operasi jantung terbuka, operasi bypass, dialisis ginjal, dan transfusi darah.
Selain beberapa kondisi tersebut, dokter memberikan heparin untuk mendiagnosis dan mengobati masalah darah serius. Penyakitnya adalah koagulasi intravaskular diseminata.
Meski umumnya tidak memicu efek samping, tetapi risikonya perlu kamu waspadai. Lantas, apa saja efek samping setelah penggunaan?
Efek Samping Heparin yang Perlu Diketahui
Meski aman, heparin juga dapat memicu reaksi pada penggunanya. Efek sampingnya terbagi menjadi 2, yaitu yang umum terjadi dan yang jarang terjadi, bahkan langka.
1. Efek samping yang umum terjadi
Ada beberapa efek samping yang umum terjadi pada pasien, antara lain:
- Kemerahan atau memar di area suntikan.
- Pembengkakan di area suntikan yang bisa membaik dengan sendirinya dalam beberapa hari.
- Rambut rontok.
- Iritasi di area suntikan.
- Demam ringan yang membaik beberapa hari.
- Pusing atau sakit kepala ringan yang membaik setelah beristirahat.
2. Efek samping yang jarang terjadi
Periksakan diri ke dokter jika mengalami efek samping berupa:
- Sakit atau bengkak di area perut.
- Sakit punggung atau sakit pinggang.
- Pendarahan gusi saat menyikat gigi.
- Adanya darah dalam urine.
- Sembelit atau sulit buang air besar.
- Batuk berdarah.
- Pusing dan sakit kepala parah atau berkelanjutan
- Pendarahan hebat atau keluarnya cairan dari luka.
- Nyeri, kaku, atau bengkak pada area sendi.
- Pendarahan menstruasi secara tiba-tiba dan sangat deras.
- Mimisan yang tidak jelas penyebabnya.
- Muntah darah atau mengeluarkan benda yang bentuknya seperti ampas kopi.
Ada juga efek samping langka yang jarang terjadi, seperti:
- Adanya darah di bawah kulit, di area tempat suntikan.
- Nyeri dada.
- Menggigil atau demam.
- Pernapasan cepat atau tidak teratur.
- Iritasi, nyeri, kemerahan, atau bisul di tempat suntikan.
- Rasa gatal dan terbakar, terutama pada bagian bawah kaki.
- Mual atau muntah.
- Mati rasa atau kesemutan di tangan atau kaki.
- Nyeri, dingin, atau kebiruan pada kulit lengan atau kaki.
- Pengelupasan kulit.
- Bengkak kelopak atau area sekitar mata.
- Sesak napas.
- Perubahan warna kulit, terutama di area tempat suntikan atau di jari tangan, kaki, lengan, serta kaki.
- Ruam kulit dan gatal-gatal.
- Mengi dan kesulitan bernapas.
Ketahui manfaat heparin dalam mengatasi berbagai gangguan kesehatan dalam artikel ini: Ini 5 Manfaat Obat Heparin untuk Mengatasi Berbagai Penyakit
Setelah berhenti menggunakan obat, efek samping mungkin saja masih terjadi. Selama jangka waktu tersebut, segera periksakan ke dokter jika gangguan tak kunjung membaik atau justru menjadi berkembang.
Cara Meminimalisir Efek Samping
Heparin merupakan jenis obat jangka pendek yang diberikan secara intravena di lengan. Pastikan kamu mendapatkannya di fasilitas kesehatan yang mumpuni, dengan tim medis yang bersertifikasi.
Selain itu, ini beberapa poin yang perlu kamu perhatikan guna meminimalisir risiko efek samping pasca penggunaan:
- Pastikan bahwa dosisnya benar dan frekuensi pemberian sesuai dengan rekomendasi dokter.
- Pantau reaksi pasca pemberian obat dan segera beritahu dokter.
- Lakukan tes darah secara teratur guna memantau manfaat dari pengobatan.
- Ikuti pola makan dan diet yang dokter rekomendasikan, terutama jika menjalani terapi dengan warfarin.
- Pastikan untuk menjalani pemeriksaan rutin guna memantau efek samping dan melakukan penyesuaian pengobatan.
Ketahui selengkapnya tentang aturan pakai dengan membaca artikel ini: Ini Aturan Penggunaan Heparin untuk Ibu Hamil dan Menyusui.
Penting untuk berbicara dengan dokter jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran tentang penggunaan heparin. Dalam beberapa kasus, penggunaan memerlukan pemantauan medis yang ketat.