Efek Samping Daun Sirih sebagai Obat Sakit Gigi
Halodoc, Jakarta – Daun sirih mengandung senyawa yang menangkal kanker, diabetes, dan infeksi gigi. Daun sirih sarat dengan nutrisi dan sangat baik. Dalam 100 gram daun sirih mengandung sejumlah nutrisi penting. Ada 1,3 mikrogram yodium, 1,1–4,6 mikrogram kalium, 1,9–2,9 mikrogram vitamin A, 13 mikrogram Vitamin B1, 1,9–30 mikrogram Vitamin B2, dan 0,63–0,89 mikrogram asam nikotinat.
Daun sirih banyak digunakan sebagai penyegar mulut, sehingga tidak mengherankan jika meningkatkan kesehatan mulut. Mereka dapat membantu mengurangi pertumbuhan bakteri di mulut, mencegah berbagai infeksi mulut dan penyakit. Daun sirih juga dapat melindungi rongga mulut dari karies gigi dengan mengurangi jumlah asam yang dihasilkan oleh air liur bakteri.
Memakan daun sirih sebenarnya tidak begitu berbahaya. Jika umumnya rentan terhadap alergi, kamu harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menambahkan sesuatu yang baru ke dalam diet atau gaya hidup tersebut.
Baca juga: Manfaat Daun Sirih untuk Mimisan, Ampuhkah?
Sebuah penelitian dalam Journal of American Dental Association melaporkan bahwa penggunaan sirih berisiko lebih tinggi terkena fibrosis submukosa oral. Kondisi yang tidak dapat disembuhkan ini dapat menyebabkan kekakuan di mulut dan akhirnya hilangnya pergerakan rahang.
Selain itu, sirih dapat berinteraksi dengan obat lain atau suplemen herbal yang bisa menyebabkan reaksi toksik dalam tubuh atau mengurangi efek obat-obatan lain. Diperlukan lebih banyak pengujian untuk menentukan bagaimana sirih mempengaruhi obat lain.
Terlepas dari manfaat dan efek sampingnya, disarankan untuk membatasi penggunaan daun sirih dalam pengobatan sakit gigi. Apalagi ketika digunakan beberapa kali justru malah membuat sakit bertambah atau ada perlukaan di dinding dalam mulut.
Baca juga: Boleh Tidak Membersihkan Miss V dengan Air Rebusan Daun Sirih?
Melakukan proteksi diri dan pembatasan makanan manis adalah langkah terbaik untuk menjaga kesehatan gigi. Saat kamu minum dan makan makanan bertepung atau bergula, tidak hanya memberi makan diri sendiri, tetapi juga kuman (bakteri) yang dapat menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit gusi di mulut.
Ketika gula atau pati di mulut bersentuhan dengan plak maka asam akan terbentuk. Asam ini dapat menyerang gigi selama 20 menit atau lebih lama setelah selesai makan. Serangan berulang dapat merusak enamel keras pada permukaan gigi. Ini menyebabkan kerusakan gigi. Bakteri dalam plak juga memicu respons peradangan. Ini menyebabkan kerusakan pada gusi, tulang, dan struktur pendukung lainnya pada gigi.
Baca juga: Kapur Sirih dan Daun Sirih, Kenali Manfatnya
Beberapa makanan mengundang kerusakan gigi. Makanan lain membantu melawan penumpukan plak. Berikut ini beberapa makanan yang direkomendasikan untuk dimakan:
Buah dan Sayuran yang Kaya Serat
Makanan dengan serat membantu menjaga gigi dan gusi tetap bersih dan produksi air liur mengalir.
Keju, Susu, Yogurt Tawar, dan Produk Susu Lainnya
Keju adalah pembuat air liur lainnya. Kalsium dalam keju, dan kalsium dan fosfat dalam susu dan produk susu lainnya, membantu mengembalikan mineral yang mungkin hilang dari gigi karena makanan lain. Jenis makanan ini dapat membantu membangun kembali enamel gigi.
Teh Hijau dan Hitam
Keduanya mengandung polifenol yang berinteraksi dengan bakteri plak. Zat-zat ini bisa membunuh atau menahan bakteri. Ini mencegah bakteri tumbuh atau membuat asam yang menyerang gigi. Tergantung pada jenis air yang digunakan untuk menyeduh teh, secangkir teh juga bisa menjadi sumber fluoride.
Kalau ingin mengetahui lebih banyak mengenai pengobatan sakit gigi, bisa tanyakan langsung ke Halodoc. Dokter-dokter yang ahli di bidangnya akan berusaha memberikan solusi terbaik untukmu. Caranya, cukup download aplikasi Halodoc lewat Google Play atau App Store. Melalui fitur Contact Doctor kamu bisa memilih mengobrol lewat Video/Voice Call atau Chat.