Efek Kemoterapi Pertama Tangani dengan Cara Ini
“Efek kemoterapi pertama muncul ketika sel-sel normal dalam tubuh rusak oleh bahan kimia dalam obat. Beberapa sel yang rusak, termasuk sel pembentuk darah di sumsum tulang belakang, folikel rambut, dan lain-lain. Lantas, bagaimana cara untuk mengatasinya?”
Halodoc, Jakarta – Kemoterapi menjadi salah satu langkah penanganan yang efektif dalam membunuh penyebaran sel-sel kanker dalam tubuh. Namun, bahan kimia yang terdapat di dalam obat kemoterapi dapat memengaruhi dan merusak sel sehat dalam tubuh, sehingga menimbulkan efek samping.
Nah, pertanyaannya bagaimana sih cara mengatasi efek samping akibat prosedur kemoterapi?
Sel-Sel yang Terdampak Akibat Kemoterapi
Sebelum mengetahui apa saja langkah penanganan yang dilakukan untuk mengatasi efek kemoterapi pertama, sebaiknya kamu mengetahui sel-sel tubuh bagian mana saja yang bisa terdampak akibat prosedur ini. Nah, berikut ini sel-sel normal yang kemungkinan rusak oleh prosedur kemoterapi:
- Sel pembentuk darah di sumsum tulang.
- Sel folikel rambut.
- Sel-sel di mulut, saluran pencernaan, dan sistem reproduksi
Beberapa jenis obat kemo lainnya juga dapat merusak sel-sel di jantung, ginjal, kandung kemih, paru-paru, dan sistem saraf. Dalam beberapa kasus, dokter akan memberikan obat oral yang dibarengi dengan kemoterapi untuk membantu melindungi sel-sel normal tubuh dan meringankan efek samping.
Cara Mengatasi Efek Kemoterapi Pertama
Kemoterapi dapat membantu melawan kanker, tetapi juga memiliki efek samping. Setiap orang memiliki reaksi yang berbeda, tergantung pada tubuh masing-masing dan obat kemoterapi yang digunakan. Berikut ini cara mengatasi efek kemoterapi pertama berdasarkan gejala yang muncul:
1. Mual dan Muntah
Kamu dapat meredakan efek samping ini dengan:
- Makan dalam porsi kecil dan sering.
- Jangan makan terburu-buru.
- Minumlah satu jam sebelum atau sesudah makan.
- Hindari makanan yang berbau menyengat.
- Hindari gorengan dan makanan berlemak.
2. Perubahan Rasa
Kamu dapat mengatasi efek samping ini dengan:
- Konsumsi daging merah, unggas, ikan, atau produk susu.
- Jika makanan terasa logam, cobalah makan dengan peralatan yang terbuat dari plastik.
- Gunakan bumbu manis untuk membantu memberikan rasa pada makanan.
3. Kelelahan
Kamu dapat mengatasi efek samping ini dengan:
- Istirahat atau tidur dengan cukup.
- Olahraga untuk meningkatkan energi.
- Fokuskan energi pada hal-hal penting saja.
4. Penurunan Daya Ingat
Kamu dapat mengatasi efek samping ini dengan:
- Gunakan agenda harian untuk membantu kamu mengingat.
- Jaga agar tetap aktif dengan membaca, mengikuti kelas, menghadiri kuliah, atau mengerjakan teka-teki silang.
- Makan dengan baik, cukup berolahraga, dan penuhi waktu istirahat.
- Fokus mengerjakan satu hal pada satu waktu.
5. Rambut Rontok
Kamu dapat mengatasi efek samping ini dengan:
- Gunakan sikat berbulu lembut.
- Hindari produk rambut dengan bahan kimia keras, seperti pewarna rambut.
- Potong rambut menjadi pendek.
- Kenakan topi atau syal dalam cuaca dingin, dan gunakan tabir surya untuk melindungi kulit kepala dari sinar matahari.
- Untuk mengatasi kulit kepala kering, kamu bisa keramas dengan sampo dan kondisioner yang mengandung pelembab.
6. Sensitif Terhadap Matahari
Kamu dapat mengatasi efek samping ini dengan:
- Jauhi paparan sinar matahari langsung.
- Gunakan tabir surya dengan minimal SPF 30.
- Kenakan celana panjang, kemeja lengan panjang, dan topi bertepi saat berada di luar ruangan.
Bila kamu masih punya pertanyaan tentang langkah mengatasi efek kemoterapi pertama, tanyakan pada dokter spesialis melalui aplikasi Halodoc. Berikut ini rekomendasinya:
1. dr. Haris Maruli, Sp.B(K)Onk
Seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RSUP Persahabatan, RS Premier Jatinegara. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini. dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.
2. dr. I Gusti Ngurah Gunawan Wibisana, Sp.B(K)Onk
Seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Premier Jatinegara, RS Siloam TB Simatupang. Beliau tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia bisa memberikan layanan medis terkait bedah onkologi.
3. Dr. dr. I Ketut Widiana, Sp.B(K)Onk
Seorang Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Surya Husadha Denpasar Bali. Beliau tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.
Untuk mendapatkan informasi menarik seputar kesehatan lainnya, silahkan download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play!
Referensi: