Dikenal Sebagai Kolesistitis, Inilah Penyebab Infeksi Empedu
“Selain batu empedu, ada penyebab infeksi empedu lainnya. Beberapa di antaranya, munculnya tumor pada pankreas dan kantung empedu tidak mendapatkan suplai oksigen yang sesuai.”
Halodoc, Jakarta – Tubuh memiliki organ yang dikenal sebagai kantung empedu. Fungsinya untuk menahan cairan pencernaan yaitu empedu. Saat tubuh membutuhkan empedu untuk memecah lemak, maka kantung empedu akan mengeluarkan empedu.
Namun, adanya penyumbatan pada kantung empedu membuat cairan empedu kesulitan untuk keluar dari kantung. Terperangkapnya cairan ini pada kantung empedu menyebabkan peradangan kantung empedu yang dikenal sebagai kolesistitis. Yuk, ketahui apa saja yang memicu peradangan kantung empedu berikut ini!
Penyebab Infeksi Kantung Empedu
Kolesistitis terjadi ketika cairan empedu terperangkap di dalam kantung empedu. Kebanyakan kondisi ini terjadi akibat gumpalan benda padat (batu empedu) yang menghalangi saluran yang mengalirkan cairan empedu dari kantung empedu.
Batu empedu adalah endapan cairan pencernaan yang mengeras dan terbentuk pada kantung empedu. Endapan ini bisa berukuran sangat kecil hingga sebesar bola golf.
Sangat normal jika di dalam kantung empedu terdapat batu empedu. Batu empedu tidak akan menyebabkan masalah apa pun. Namun, ketika ia tidak sengaja masuk ke saluran untuk mengeluarkan cairan empedu, maka kondisi ini yang memicu penyumbatan.
Penyumbatan yang terjadi pada saluran membuat penumpukan cairan ini pada kantung empedu. Akibatnya cairan ini menyebabkan tekanan dan iritasi pada dinding kantung empedu sehingga memicu peradangan.
Selain batu empedu, ada beberapa kondisi lain yang bisa meningkatkan risiko kolesistitis, seperti:
- Cairan kental empedu yang menumpuk. Kondisi ini rentan terjadi pada ibu hamil atau seseorang yang kehilangan berat badan dengan cepat.
- Munculnya tumor pada pankreas atau hati yang dapat menghentikan cairan empedu mengalir keluar kantung.
- Kantung empedu tidak mendapatkan asupan darah yang sesuai.
- Infeksi bakteri pada bagian kantung empedu.
Apakah kamu atau orang terdekat Mengidap Batu Empedu? Dokter Spesialis Ini Bisa Bantu Perawatannya.
Kenali Tanda dari Kolesistitis
Gejala dari kolesistitis bisa berbeda-beda pada setiap pengidapnya. Serangan dari gejala bisa terjadi selama 2-3 hari. Tanda-tanda yang perlu kamu waspadai terkait dengan kolesistitis, yaitu:
- Nyeri yang sangat hebat dan muncul secara tiba-tiba pada bagian kanan atas perut.
- Kondisi nyeri terasa menyebar ke bagian punggung di bawah tulang belikat kanan. Nyeri semakin memburuk ketika kamu mengambil napas dalam.
- Mual dan muntah.
- Demam yang tidak kunjung membaik.
- Mengalami gejala penyakit kuning, seperti mata dan kulit yang menguning.
- Perut kembung.
Segera lakukan pemeriksaan menggunakan Halodoc jika kamu mengalami keluhan kesehatan yang terkait dengan kolesistitis. Caranya download aplikasi Halodoc melalui App Store atau Google Play sekarang juga.
Jangan abaikan penyakit ini karena dapat menyebabkan sejumlah komplikasi pada pengidapnya, seperti:
- Infeksi pada kantung empedu.
- Kematian jaringan kantung empedu.
- Kantung empedu pecah.
Lakukan Pencegahan Kolesistitis
Pencegahan yang paling utama untuk menghindari kolesistitis dengan menurunkan risiko pertumbuhan batu empedu di dalam kantung empedu. Ada beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mencegah pertumbuhan batu empedu, seperti:
1. Melakukan penurunan berat badan dengan tepat
Jika kamu ingin menurunkan berat badan pastikan kamu menurunkannya secara tepat. Turunkan berat badan secara perlahan dengan cara yang tepat agar kamu tidak meningkatkan risiko pertumbuhan batu empedu.
2. Kontrol berat badan
Hal lain yang tidak kalah penting untuk mencegah pertumbuhan batu empedu adalah dengan mengontrol berat badan. Perhatikan asupan makanan yang kamu konsumsi dan rutin berolahraga agar kamu lebih mudah mengontrol berat badan.
3. Terapkan pola makan sehat
Terlalu banyak mengonsumsi lemak dan rendah serat bisa meningkatkan risiko batu empedu. Jadi untuk menurunkan risiko batu empedu, perbanyaklah mengkonsumsi buah dan sayur setiap hari. Jangan lupa untuk membatasi asupan makanan yang tinggi lemak.
Penyakit ini rentan terjadi pada seseorang saat memasuki usia 50 tahun. Untuk itu, sangat penting tetap menjaga kesehatan dengan melakukan berbagai pencegahan yang bisa kamu lakukan.
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Cholecystitis.
John Hopkins Medicine. Diakses pada 2023. Cholecystitis.
Cleveland Clinic. Diakses pada 2023. Cholecystitis (Gallbladder Inflammation).
Web MD. Diakses pada 2023. Cholecystitis.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan