Dikenal Penyakit Tangan Bolong, Ini Faktor Risiko Trypophobia

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   03 Oktober 2022

“Hingga saat ini, para ahli belum yakin faktor apa yang dapat meningkatkan peluang seseorang untuk mengembangkan trypophobia. Namun, sebuah studi menemukan adanya hubungan antara trypophobia dengan beberapa gangguan mental.”

Dikenal Penyakit Tangan Bolong, Ini Faktor Risiko TrypophobiaDikenal Penyakit Tangan Bolong, Ini Faktor Risiko Trypophobia

Halodoc, Jakarta – Trypophobia atau penyakit tangan bolong merupakan ketakutan atau phobia terhadap lubang-lubang kecil. Kondisi ini biasanya ditandai dengan rasa tidak nyaman dan merinding ketika melihat sekelompok lubang. Sebagai contoh, pengidap trypophobia mungkin akan merasakan hal tersebut ketika melihat sarang lebah. 

Perlu diketahui bahwa hal ini merupakan fobia spesifik yang menimbulkan rasa takut terhadap suatu objek. Padahal, sebenarnya objek yang ditakutkan tidak akan membahayakan pengidap fobia ini. Namun, kira-kira apa faktor risiko yang dapat memicu fobia ini? Yuk, ketahui informasinya di sini!

Faktor Risiko yang Dapat Memicu Trypophobia

Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan penyebab pasti dari trypophobia. Kendati demikian, ada penjelasan potensial yang mungkin dapat menjadi penyebabnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa ketakutan akan lubang dapat berkembang sebagai perpanjangan dari ketakutan biologis. Baik terhadap makhluk berbisa atau berbahaya. 

Untuk faktor risikonya sendiri, penelitian tentang trypophobia masih dalam tahap awal. Karena itu, para ahli juga masih belum yakin secara pasti faktor apa yang dapat meningkatkan peluang seseorang untuk mengembangkan fobia ini. Secara umum fobia dimulai pasca peristiwa yang tidak menyenangkan atau menyedihkan terhadap objek fobia. 

Nah, sebuah studi yang dipublikasikan pada tahun 2017 silam, menemukan adanya hubungan antara trypophobia dan gangguan depresi mayor, sekaligus gangguan kecemasan umum. 

Studi yang dilakukan dengan mensurvei 195 partisipan tersebut menjelaskan bahwa: 

  • 19 persen partisipan memiliki diagnosis depresi berat, dan tambahan 8,7 persen percaya bahwa mereka dapat mengalami depresi berat. 
  • 17,4 persen partisipan memiliki diagnosis gangguan kecemasan umum. Sementara itu, 11,8 persen tambahan percaya bahwa mereka dapat memiliki gangguan kecemasan umum. 
  • Banyak partisipan melaporkan diagnosis kesehatan mental lainnya, termasuk kecemasan sosial (8,2 persen) dan gangguan panik (6,2 persen). 

Bisakah Kondisi ini Ditangani?

Jika trypophobia memengaruhi kemampuan seseorang untuk terlibat dalam aktivitas tertentu atau menikmati hidup, maka seseorang dapat menjalani terapi  atau paparan. Terapi ini secara bertahap memaparkan seseorang pada pemicu trypophobia, sehingga dapat membantu mengelola reaksi seseorang. 

Jenis psikoterapi (terapi bicara) ini diklaim dapat membantu sebanyak sembilan dari 10 orang mengatasi gangguan fobia tertentu. Selama terapi paparan, psikolog biasanya akan: 

  • Mengajarkan seseorang teknik pernapasan dan relaksasi untuk digunakan sebelum dan selama eksposur.
  • Menampilkan gambar atau video kumpulan atau pola lubang sambil membantu seseorang mengelola respons. 
  • Memperluas eksposur secara bertahap hingga seseorang menyentuh atau memegang sesuatu dengan pola berlubang, seperti spons.

Selain terapi paparan, seseorang yang memiliki trypophobia juga bisa mendapatkan terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini dapat membantu mengubah persepsi dan respons seseorang terhadap situasi yang memicu trypophobia.

Pendekatan Penanganan Lainnya

Selain terapi, penggunaan obat tertentu mungkin akan diresepkan oleh dokter atau psikiater untuk membantu meredakan gejala trypophobia. Kendati demikian, tidak ada obat yang secara khusus dapat mengobati gejala trypophobia. Namun, psikiater atau dokter akan memberikan resep obat jika seseorang mengalami: 

  • Perasaan cemas atau panik yang ekstrem dalam situasi tertentu.
  • Kecemasan yang cukup besar untuk menghalangi kehidupan sehari-hari atau menghalangi seseorang membuat kemajuan dalam terapi. 
  • Gejala yang tidak membaik dengan terapi saja. 

Nantinya, dokter dapat meresepkan obat tertentu tergantung keparahan. Pilihan obat untuk fobia spesifik mungkin termasuk benzodiazepines, beta-blockers, antidepresan, hingga buspirone. 

Itulah penjelasan mengenai faktor risiko trypophobia. Jika kamu masih memiliki pertanyaan seputar trypophobia atau mencurigai bahwa dirimu memilikinya, segeralah hubungi psikolog. 

Nah, melalui aplikasi Halodoc, kamu bisa tanya psikolog tepercaya untuk mendapatkan informasi atau saran medis yang dibutuhkan. Tentunya melalui fitur chat/video call secara langsung pada aplikasinya. Jadi, tunggu apa lagi? Yuk, download Halodoc sekarang juga!

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2022. Everything You Need to Know About Trypophobia (Fear of Holes). 
Cleveland Clinic. Diakses pada 2022. Trypophobia. 
NIH. Diakses pada 2022. Trypophobia: an investigation of clinical features. 

Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan