Diet Protein Tanpa Olahraga, Seberapa Efektif Hasilnya?
Halodoc, Jakarta - Tahukah kamu ada cara yang dapat efektif untuk menurunkan berat badan tanpa perlu melakukan olahraga? Metode yang dapat dilakukan untuk mencapai berat tubuh yang ideal tanpa perlu melakukan aktivitas fisik adalah diet protein. Dengan lebih banyak mengonsumsi protein, kamu dapat membuat tubuh lebih kurus tanpa mengurangi konsumsi makanan. Meski begitu, seberapa efektif hasil dari metode tersebut? Berikut ulasannya!
Keefektivitasan dari Diet Protein Tanpa Olahraga
Makanan dengan kandungan protein adalah sesuatu yang harus dikonsumsi bagi seseorang yang ingin menambah massa otot. Beberapa makanan atau minuman yang dapat dikonsumsi untuk meningkatkan protein di dalam tubuh adalah dada ayam dan susu protein. Namun tanpa melakukan olahraga, kamu tidak dapat membuat otot semakin besar meski sudah rutin mengonsumsi kandungan tersebut.
Baca juga: Tinggi Protein, Intip 4 Menu Diet Sehat Ini
Walaupun begitu, belakangan ini terdapat salah satu metode yang dilakukan dengan mengonsumsi lebih banyak protein untuk menurunkan berat badan atau disebut juga diet protein. Kandungan tersebut dapat membuat seseorang merasa lebih kenyang, mampu mengurangi rasa lapar, hingga asupan kalori yang masuk ke tubuh lebih sedikit. Hal tersebut karena protein dapat memengaruhi rasa lapar, seperti ghrelin dan GLP-1.
Disebutkan jika seseorang meningkatkan asupan protein dari 15 persen menjadi 30 persen, maka kalori yang masuk ke tubuh menjadi lebih sedikit. Jika melakukan hal tersebut selama 12 minggu, mungkin saja kamu dapat menurunkan berat badan hingga 5 kilogram tanpa perlu sengaja membatasi konsumsi makanan apa pun. Maka dari itu, cobalah untuk melakukan diet protein dengan lebih banyak mengonsumsi telur dan dada ayam agar berat badan menurun.
Namun, benarkah melakukan diet protein dapat benar-benar ampuh untuk turunkan berat badan?
Dikutip dari Live Science, terdapat beberapa bukti yang menunjukkan jika metode diet ini memang dapat membantu orang menurunkan berat badan lebih cepat dibandingkan diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat. Meski begitu, belum ada kepastian terkait tingkat keberhasilan dari cara ini dalam jangka panjang. Selain itu, tidak semua orang mendapatkan efek yang sama saat melakukan diet protein.
Lalu, apabila kamu masih memiliki kebingungan terkait seberapa efektif diet protein untuk menurunkan berat badan, dokter dari Halodoc siap menjelaskan dengan lengkap. Caranya mudah sekali, cukup dengan download aplikasi Halodoc di smartphone yang digunakan untuk mendapatkan kemudahan terkait akses kesehatan!
Baca juga: 3 Manfaat Diet Telur untuk Turunkan Berat Badan
Mengonsumsi Banyak Protein Dapat Berdampak Buruk untuk Kesehatan
Hal yang harus kamu ketahui adalah saat melakukan diet protein, beberapa dampak buruk terkait kesehatan dapat terjadi. Hal tersebut berisiko terjadi dipengaruhi oleh jenis protein yang dikonsumsi. Beberapa makanan dengan protein tinggi kaya akan lemak jenuh yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Selain itu, saat protein terlalu banyak masuk ke tubuh dan tidak berolahraga, kandungan tersebut akan disimpan sebagai lemak.
Selain risiko untuk mengalami penyakit jantung, beberapa penelitian juga menyebutkan jika mengonsumsi protein dalam jumlah yang banyak dapat mengakibatkan kadar kolesterol tinggi, asam urat, hingga memberi beban yang lebih tinggi pada ginjal. Maka dari itu, diet protein tidak cocok untuk dilakukan pada seseorang yang mengidap penyakit ginjal, karena masalah yang lebih besar dapat terjadi.
Baca juga: 3 Mitos Tentang Diet Tinggi Protein yang Perlu Diluruskan
Itulah pembahasan terkait keefektivitasan dari diet protein untuk menurunkan berat badan. Dengan mengetahui segala risiko yang dapat terjadi saat terlalu banyak mengonsumsi protein, sebaiknya melakukan metode tersebut dengan tetap berolahraga. Tujuannya agar protein yang masuk tidak bertumpuk di dalam tubuh yang akhirnya hanya akan menjadi lemak.