Diet Ekstrem Bisa Berakibat pada Bulimia, Ini Alasannya

Ditinjau oleh  dr. Fadhli Rizal Makarim   01 Oktober 2020
Diet Ekstrem Bisa Berakibat pada Bulimia, Ini AlasannyaDiet Ekstrem Bisa Berakibat pada Bulimia, Ini Alasannya

Halodoc, Jakarta - Diet mungkin bukan penyebab gangguan makan, tapi sering kali menjadi faktor pemicu. National Eating Disorder Association melaporkan, sebanyak 35 persen dari “pelaku diet normal” berkembang menjadi pola makan patologis dan sebanyak 20-25 persen dari individu tersebut mengalami gangguan makan, termasuk bulimia. 

Umumnya, gangguan makan bulimia diawali dari pola makan yang salah. Biasanya, seseorang akan melakukan kontrol terhadap setiap makanan yang dikonsumsi. Umumnya, mereka akan menghitung kalori dan lemak, membatasi jenis dan jumlah makanan, dan berekspektasi angka di timbangan terus menurun. Jika dilakukan terlalu ekstrem, maka pola makan yang salah ini bisa membahayakan kesehatan tubuh.

Baca juga: Jika Mengalami Bulimia, Rahasiakan atau Ceritakan?

Penyebab Diet dapat Berkembang Menjadi Gangguan Makan

Sebenarnya, diet atau mengatur pola makan sudah menjadi hal yang biasa dan normal dalam kehidupan. Seseorang kerap kali melakukan diet untuk menurunkan berat badan. Namun, ada juga jenis diet lainnya yang disesuaikan dengan kondisi tubuh. Hal ini bukan menjadi masalah. 

Masalahnya terjadi ketika diet dilakukan dengan cara yang salah dan hanya berfokus untuk menjadi kurus dalam waktu yang instan. Pola makan yang sehat pun menjadi diabaikan. Tanpa kamu sadari, selama ini mungkin kita terdoktrin bahwa memiliki tubuh kurus menjadi standar kecantikan.

Untuk mendapatkan citra tubuh ini orang-orang menghabiskan waktu, tenaga, dan uang untuk diet. Pada akhirnya, diet tersebut bahkan tidak berhasil. Diet yang selalu gagal memang terletak pada pemikiran atau mindset yang salah. 

Inilah kesalahan dalam diet yang bisa mengakibatkan seseorang terjebak dalam gangguan makan bulimia. Pengidap anoreksia, bulimia, dan gangguan makan lainnya memiliki zat kimiawi otak yang berbeda dengan orang tanpa gangguan makan. Selain itu, faktor genetik dan lingkungan memicu gangguan makan. 

Baca juga: Awas, Bulimia Gangguan Makan yang Mengancam Jiwa

Jika kamu menjalani diet dengan cara dan tujuan yang salah, maka bisa merugikan tubuh. Terdapat hubungan antara diet berulang dan pengembangan gangguan makan. Kebanyakan diet dilakukan dengan pengurangan kalori yang parah dengan peningkatan olahraga. 

Sementara mengurangi kalori dapat memperlambat metabolisme. Seiring berjalannya waktu, ini dapat menyebabkan kelaparan. Hal ini dapat memicu lonjakan kelaparan dan mengakibatkan makan berlebihan. Namun, karena pelaku diet merasa menyesal telah makan begitu kalap, kemudian mereka memuntahkannya kembali. Hal ini yang menyebabkan terjadinya bulimia. 

Rencanakan Diet yang Realistis

Jika kamu sedang berjuang melawan obesitas dan tidak ingin mengalami gangguan makan, maka mulailah melakukan diet dan pola makan sehat sesuai anjuran ahli diet atau nutrisi. Kamu bisa bertanya pada dokter gizi melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat, kapan saja dan di mana saja.

Dengan pendampingan ahli gizi, kamu akan ditinjau mengenai grafik pertumbuhan dan riwayat kesehatan untuk membantu menentukan berat badan yang sehat untuk kamu. Rencana diet yang realistis seharusnya tidak menimbulkan rasa lapar. Selain itu, sebaiknya diimbangi dengan olahraga yang ringan. 

Baca juga: Alasan Bulimia Lebih Sering Menyerang Wanita

Saat melakukan diet, hindari untuk selalu berfokus pada angka. Perhatikan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Lakukan rutinitas olahraga. Tetapkan tujuan makan yang dapat diatur. Sementara itu, bangun harga diri yang positif agar tidak mengalami gangguan makan atau gangguan kesehatan mental selama menjalani diet. 

Diet yang masuk akal dan realistis adalah solusi nyata untuk pemeliharaan berat badan jangka panjang. Jadi, hindari pemikiran ingin langsing dalam waktu yang instan. Jika kamu mengalami bulimia, pada akhirnya akan mengganggu dalam memelihara berat badan normal, yang seringnya bisa membahayakan kesehatan. Ingatlah, pola makan yang sehat, rutin berolahraga, dan kualitas tidur yang cukup adalah kunci penting untuk mendapatkan berat badan yang ideal. 

Referensi:
Health Partners. Diakses pada 2020. Why dieting can lead to an eating disorder
Eating Disorder Hope. Diakses pada 2020. Dieting and Eating Disorders
Healthline. Diakses pada 2020. The Effects of Bulimia on Your Body