Diagnosis Kanker Darah

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Fauzan Azhari SpPD   20 Februari 2025

Penting untuk mengetahui diagnosis kanker darah agar bisa memahami kondisi ini lebih baik.

Diagnosis Kanker DarahDiagnosis Kanker Darah

Diagnosis kanker darah biasanya dimulai dengan tahap anamnesis, di mana dokter mengumpulkan informasi mendetail mengenai gejala yang dirasakan oleh pasien. 

Selanjutnya, dokter melakukan pemeriksaan fisik untuk mencari indikasi kanker darah, seperti anemia yang menyebabkan kulit pucat atau pembengkakan pada kelenjar getah bening, hati, dan limpa. 

Jika dari anamnesis dan pemeriksaan fisik mengindikasikan adanya kanker darah, maka dokter akan melanjutkan dengan pemeriksaan penunjang berikut:

1. Pemeriksaan Darah Lengkap

Pemeriksaan ini mengukur jumlah sel darah merah, putih, dan trombosit. Hasil yang menunjukkan sel darah abnormal baik dari segi jumlah maupun bentuk, dapat mengindikasikan kanker darah. 

Tes profil protein seperti globulin, elektroforesis protein serum, dan imunofiksasi juga dilakukan untuk mendeteksi multiple myeloma dan mengevaluasi tingkat agresivitas sel kanker. 

Untuk pasien yang diduga mengidap multiple myeloma, pemeriksaan fungsi ginjal, tingkat kalsium, dan asam urat juga penting untuk dilakukan.

2. Aspirasi Sumsum Tulang

Dalam prosedur ini, sampel jaringan sumsum tulang diambil menggunakan jarum halus. Sampel tersebut dianalisis di laboratorium untuk memeriksa adanya kelainan pada sel darah dan mengidentifikasi jenis kanker darah yang diidap. 

Karena sumsum tulang adalah tempat produksi sel darah, pemeriksaan ini esensial untuk mendapatkan gambaran yang lebih mendetail tentang kondisi sel darah.

3. Biopsi Kelenjar Getah Bening

Apabila terdapat pembengkakan pada kelenjar getah bening, biopsi dapat dilakukan untuk mengambil sampel jaringan dari kelenjar tersebut. 

Sampel ini kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk menentukan keberadaan sel kanker.

4. Biopsi Sumsum Tulang

Selain aspirasi, biopsi inti sumsum tulang seringkali dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih mendalam. 

Prosedur ini melibatkan penggunaan jarum yang lebih besar untuk mengambil sampel jaringan sumsum tulang padat dari tulang, biasanya dari tulang panggul. 

Sampel ini kemudian dianalisis untuk mendeteksi keberadaan sel kanker, mengevaluasi jenis sel yang ada, dan menentukan tingkat kelainan sel tersebut.

5. Tes Imunofenotipe

Tes ini menggunakan antibodi spesifik untuk mendeteksi protein pada permukaan atau di dalam sel. 

Informasi dari tes ini membantu dalam mengklasifikasikan sub-tipe leukemia atau limfoma, yang sangat mempengaruhi keputusan pengobatan.

6. Tes Genetik dan Molekular

Melalui teknik seperti FISH (Fluorescence In Situ Hybridization) dan PCR (Polymerase Chain Reaction), tes ini mencari perubahan genetik pada sel kanker. 

Tes ini tidak hanya penting untuk diagnosis, tetapi juga untuk menentukan prognosis dan menyesuaikan pengobatan sesuai dengan profil genetik kanker.

Pemeriksaan-pemeriksaan ini sangat kritis untuk diagnosis yang akurat dan untuk menentukan strategi pengobatan yang paling efektif.

Jika punya pertanyaan lain terkait kondisi ini, segera hubungi dokter spesialis onkologi di Halodoc. Mereka bisa memberikan saran penanganan yang tepat. Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!

Referensi:
American Society of Hematology. Diakses pada 2025. Blood Cancers.
American University of the Caribbean School of Medicine. Diakses pada 2025. Demystifying Blood Cancer: Causes, Prevention, and More.
Blood Cancer. Diakses pada 2025. Blood cancer.
Hematology. Diakses pada 2025. Blood Cancers.
WebMD. Diakses pada 2025. Signs of Blood Cancers.
Very Well Health. Diakses pada 2025. Symptoms of Blood Cancer.