Diagnosis Angina Pectoris yang Dapat Dilakukan
“Ada banyak jenis pemeriksaan untuk mendiagnosis angina pectoris, salah satunya adalah rontgen dada. Jenis pemeriksaan ini dilakukan untuk mengetahui apakah ada kondisi lain yang menyebabkan gejala nyeri dada dan untuk melihat apakah jantung membesar atau tidak.”
Halodoc, Jakarta – Angina pectoris adalah istilah medis untuk nyeri dada atau ketidaknyamanan akibat penyakit jantung koroner. Kondisi ini terjadi ketika otot jantung tidak mendapatkan darah sebanyak yang biasa ia butuhkan.
Gejala yang muncul bisa jadi sensasi tekanan, rasa nyeri di bagian tengah dada, sampai ketidaknyamanan di leher, rahang, bahu, punggung, atau lengan. Ketidaknyamanan pada dada tidak semata karena angina pectoris, bisa juga karena infeksi paru-paru ataupun peradangan.
Diagnosis yang tepat dapat membantu mengetahui, apakah sakit yang terjadi muncuk akibat angina pectoris atau bukan. Oleh karena itu, cari tahu informasi engkapnya di sini!
Jenis Pemeriksaan untuk Mendiagnosis Angina Pectoris
Stres, paparan suhu ekstrim, mengonsumsi makanan berat, merokok, dapat memicu timbulnya angina pectoris. Lantas, bagaimana cara mendiagnosis angina pectoris?
Untuk mendiagnosis angina, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan mengajukan pertanyaan seputar gejala. Kamu juga akan ditanya tentang faktor risiko, termasuk apakah memiliki riwayat penyakit jantung dalam keluarga atau tidak.
Tes yang digunakan untuk mendiagnosis dan mengkonfirmasi angina meliputi:
1. Elektrokardiogram (ECG atau EKG)
Tes ini cepat dan tanpa rasa sakit yang dilakukan untuk mengukur aktivitas listrik jantung. Tambalan lengket (elektroda) ditempatkan di dada dan terkadang di lengan dan kaki.
Kabel menghubungkan elektroda ke komputer, yang menampilkan hasil tes. EKG dapat menunjukkan apakah jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak sama sekali.
Melalui tes ini, profesional medis juga dapat mencari pola irama jantung untuk melihat apakah aliran darah melalui jantung telah melambat atau terganggu.
2. Rontgen Dada
Rontgen dada dapat menunjukkan kondisi jantung dan paru-paru. Rontgen dada dapat dilakukan untuk menentukan apakah ada kondisi lain yang menyebabkan gejala nyeri dada dan untuk melihat apakah jantung membesar atau tidak.
3. Tes Darah
Ketika otot jantung mengalami kerusakan, enzim jantung tertentu memasuki aliran darah. Tes darah dapat membantu mendeteksi zat ini.
4. Tes Stres
Terkadang angina lebih mudah didiagnosis saat jantung bekerja lebih keras. Tes stres biasanya melibatkan berjalan di atas treadmill atau mengendarai sepeda statis sementara jantung dipantau. Jika kamu tidak bisa berolahraga, kamu mungkin akan diberikan obat yang meniru efek olahraga pada jantung.
5. Ekokardiogram
Ekokardiogram menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung yang sedang bergerak. Gambar-gambar ini dapat menunjukkan bagaimana darah mengalir melalui jantung. Ekokardiogram dapat dilakukan selama tes stres.
6. Tes Stres Nuklir
Tes stres nuklir membantu mengukur aliran darah ke otot jantung saat istirahat dan selama stres. Ini mirip dengan tes stres rutin, tetapi selama tes stres nuklir, pelacak radioaktif disuntikkan ke dalam aliran darah.
Pemindai khusus ini akan menunjukkan bagaimana pelacak bergerak melalui arteri jantung. Area yang memiliki sedikit atau tidak ada pelacak menunjukkan aliran darah yang buruk.
7. Cardiac Computerized Tomography (CT)
Ketika tes ini dilakukan, kamu diminta berbaring di atas meja di dalam mesin berbentuk donat. Tabung sinar-X di dalam mesin berputar mengelilingi tubuh dan mengumpulkan gambar jantung dan dada. CT scan jantung dapat menunjukkan apakah jantung membesar atau jika ada arteri jantung yang menyempit.
Jika memustukan untuk mengambil tindakan CT scan, sebaiknya kamu berkonsultasi dahulu dengan Daftar Dokter yang Bisa Beri Info Lengkap soal CT Scan.
8. Pencitraan Resonansi Magnetik Jantung
Tes ini menggunakan medan magnet dan gelombang radio untuk membuat gambar jantung secara detail. Kamu akan berbaring di atas meja di dalam mesin panjang berbentuk tabung yang menghasilkan gambar detail dari struktur jantung dan pembuluh darah.
9. Angiografi Koroner
Angiografi koroner adalah pemeriksaan menggunakan pencitraan sinar-X untuk memeriksa bagian dalam pembuluh darah jantung. Ini bagian dari kelompok umum prosedur yang dikenal sebagai kateterisasi jantung.
Pada pemeriksaan ini, profesional medis akan memasukkan tabung tipis (kateter) melalui pembuluh darah di lengan atau selangkangan ke arteri di jantung dan menyuntikkan pewarna melalui kateter. Pewarna membuat arteri jantung terlihat lebih jelas pada sinar-X.
Gejala yang Perlu Segera Didiagnosis
Tidak semua tes harus dilakukan secara bersamaan. Dokter akan merekomendasikan jenis tes sesuai dengan kondisi dan gejala yang dialami. Diagnosis ini akan membantu menegakkan situasi yang mencirikan penyakit jantung. Mengingat, gejala angina pectoris mirip dengan gangguan kesehatan lainnya.
Beberapa gejala angina pectoris yang umum adalah:
- Terjadi saat jantung harus bekerja lebih keras, biasanya saat melakukan aktivitas fisik.
- Tidak mengejutkan, dan episode nyeri cenderung sama.
- Biasanya berlangsung dalam waktu singkat (5 menit atau kurang).
- Mereda dengan istirahat atau obat-obatan.
- Terkadang sensasinya seperti tekanan gas dari dalam perut ataupun gangguan pencernaan.
- Mungkin terasa seperti nyeri dada yang menyebar ke lengan, punggung, atau area lain.
Kalau kamu ingin tahu lebih banyak mengenai diagnosis angina pectoris, kamu bisa dapatkan dengan cara download aplikasi Halodoc. Lewat Halodoc kamu bisa buat janji pemeriksaan tanpa harus keluar rumah ya!
Referensi:
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Angina.
Heart.org. Diakses pada 2022. Angina Pectoris (Stable Angina).
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan