DBD Menular atau Tidak? Ini Fakta Penting yang Perlu Diketahui
Banyak orang yang bertanya apakah DBD menular atau tidak karena komplikasi yang bisa muncul.
DAFTAR ISI
Demam berdarah dengue (DBD) adalah infeksi virus yang kasusnya sering meningkat di wilayah tropis seperti Indonesia. Virus ini disebarkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti.
Seseorang yang terkena DBD harus segera mendapatkan perawatan intensif. Sebab, kondisi ini bisa berakibat fatal jika tidak tertangani dengan baik.
Sebagai upaya pencegahan, pahami proses penularan DBD dan bagaimana mencegahnya.
Apakah DBD Menular?
DBD bukan penyakit yang menular langsung dari satu orang ke orang lain. Artinya, kontak fisik dengan seseorang yang sedang terkena DBD tidak akan menyebabkan infeksi.
Satu-satunya cara utama penularan DBD adalah melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti yang membawa virus dengue.
Nyamuk ini menginfeksi manusia lewat gigitan setelah sebelumnya menggigit individu yang telah terinfeksi virus terlebih dahulu.
Virus dengue juga tidak menyebar melalui udara, air, atau makanan. Selain itu, tidak ada bukt jugai bahwa kontak biasa, seperti berjabat tangan atau berpelukan, dapat menyebabkan penyebaran penyakit ini.
Jadi, meskipun DBD bisa sangat serius, kamu tidak perlu khawatir tertular virus ini apabila berada di dekat pasien DBD.
Apabila kamu atau keluarga terdekat mengalami tanda-tanda DBD, Ini Daftar Dokter yang Bisa Bantu Pengobatannya untuk dihubungi.
Bagaimana Cara Penularan DBD?
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, DBD menular melalui gigitan nyamuk yang terinfeksi.
Saat nyamuk menggigit orang yang terinfeksi virus dengue, virus ini akan masuk ke dalam tubuh nyamuk dan menyebar di dalam tubuhnya.
Ketika nyamuk tersebut kemudian menggigit orang lain, virus dengue yang ada di dalam tubuh nyamuk akan berpindah ke dalam tubuh orang tersebut.
Selain itu, adapun sejumlah faktor yang meningkatkan risiko penyebaran virus dengue melalui nyamuk, seperti:
- Tinggal di daerah ttropis dan subtropis, termasuk sebagian besar wilayah Asia Tenggara, Amerika Latin, dan Karibia.
- Beraktivitas di luar ruangan pada pagi dan sore hari karena nyamuk Aedes aegypti cenderung aktif di waktu ini.
- Kurangnya pengendalian populasi nyamuk di lingkungan tempat tinggal.
Tips Mencegah DBD
Fokus pencegahan DBD adalah mengendalikan populasi nyamuk untuk mencegah risiko gigitannya.
Berikut adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan DBD:
1. Hindari tempat-tempat yang menjadi sarang nyamuk
Nyamuk Aedes aegypti umumnya bertelur di genangan air bersih. Itu sebabnya, pastikan membuang atau menutup wadah yang bisa menampung air.
Contohnya seperti ember, vas bunga, dan tempat minum hewan peliharaan. Pastikan selokan bersih dan air mengalir dengan baik untuk mencegah genangan.
2. Pasang kelambu dan kenakan pakaian tertutup
Jika kamar tidurmu memiliki ventilasi yang tidak tertutup rapat, sebaiknya gunakan kelambu atau jaring nyamuk untuk mencegah gigitan selama tidur.
Selain itu, kenakan pakaian yang terang dan menutupi lengan dan kaki guna mengurangi risiko gigitan nyamuk.
3. Gunakan obat anti nyamuk
Oleskan obat anti nyamuk yang mengandung DEET, picaridin, atau minyak lemon eucalyptus pada bagian kulit yang terbuka.
Cara ini cukup efektif untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk. Pastikan menggunakan sesuai petunjuk pada label produk.
4. Lakukan fogging secara berkala
Program fogging atau pengasapan berkala oleh pemerintah setempat sering dilakukan di daerah dengan kasus DBD tinggi. Namun, efektivitasnya umumnya hanya bertahan sementara.
Oleh sebab itu, kamu tetap perlu membersihkan lingkungan untuk mengurangi populasi nyamuk.
5. Sediakan tanaman anti nyamuk
Beberapa tanaman seperti serai, lavender, dan rosemary memiliki bau yang tidak disukai nyamuk, sehingga bisa membantu populasinya di sekitar rumah.
Coba tempatkan tanaman-tanaman ini di sudut-sudut rumah yang umumnya menjadi sarang nyamuk.
Kamu juga bisa memahami lebih lanjut soal Apa itu Demam Berdarah? Gejala, Penyebab, Pengobatannya berikut ini.
6. Pantau kesehatan secara berkala
Jika mengalami gejala seperti demam tinggi, nyeri otot, atau bintik merah pada kulit setelah digigit nyamuk, segera konsultasikan ke dokter. Deteksi dini penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
Itulah penjelasan seputar penyakit DBD yang perlu kamu ketahui. Jika ingin mengetahui informasi lebih dalam tentang penanganan DBD, hubungi dokter di Halodoc saja.
Mereka bisa memberikan informasi dan saran perawatan yang tepat sekaligus meresepkan obat.
Tunggu apa lagi? Pakai Halodoc sekarang juga!
Referensi:
Center for Disease Control and Prevention. Diakses pada 2024. Dengue and Dengue Hemorrhagic Fever.
Mayo Clinic. Diakses pada 2024. Dengue fever.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan