Dampak Negatif Membiarkan Kasur Kotor untuk Kesehatan
Halodoc, Jakarta – Tahukah kamu bahwa rata-rata setiap orang menghabiskan waktu sekitar 7-8 jam di kasur setiap hari? Apalagi sejak semua orang dihimbau untuk tinggal di rumah saja selama masa pandemi, banyak orang memilih untuk melakukan berbagai aktivitas di atas kasur, karena dinilai lebih nyaman.
Banyaknya waktu yang kamu habiskan di kasur bisa membuat seluruh bagian dari tempat tidur kamu tersebut, mulai dari seprai, bantal, guling, dan selimut dipenuhi oleh keringat, air liur, kulit mati, belum lagi serpihan dari makanan ringan yang kamu makan.
Bila tidak dibersihkan secara rutin, kasur bisa menjadi sarang tungau, kutu, kuman hingga jamur untuk berkembang biak. Akibatnya, kamu berisiko terkena berbagai penyakit yang bisa disebabkan oleh organisme tersebut.
Baca juga: Awas Hoarding Disorder Akibat Kebiasaan Menumpuk Sampah
Berikut dampak buruk kasur kotor bagi kesehatan:
1.Alergi
Dampak negatif kasur kotor yang pertama adalah bisa menyebabkan alergi. Hal itu terjadi sebagai reaksi tubuh bila kamu memiliki alergi terhadap protein dalam feses tungau.
Selama menghabiskan waktu di kasur, tanpa sadar kamu meninggalkan kulit mati setiap harinya. Seiring waktu, semakin banyak sel-sel kulit mati yang menumpuk di celah atau sudut kasur. Kulit mati adalah makanan bagi tungau debu yang lapar. Serangga kecil tersebut dan kotorannya bisa memicu alergi. Gejala yang bisa muncul, seperti kulit terasa gatal, muncul ruam, mata dan hidung berair, serta serangan asma.
2.Digigit Kutu
Bedbugs atau kutu kasur adalah serangga pengisap darah yang bisa menggigit saat kamu tidur. Mereka bisa bersembunyi di seprai, sela-sela kasur dan furnitur kamar tidur. Bila digigit kutu ini, kamu mungkin akan melihat tanda gigitan merah dan gatal, serta bercak darah di tempat tidur.
3.Infeksi Bakteri dan Jamur
Saat kamu tidur, keringat yang dikeluarkan bisa membuat seprai menjadi lembap. Bila kamu tidak mengganti seprai secara rutin, seprai yang lembap bisa menjadi sarang yang sempurna bagi jamur dan bakteri untuk berkembang biak.
Jamur dan bakteri termasuk E.coli dan Staphylococcus aureus, semuanya bisa menumpuk di kasur dan menyebabkan penyakit. Oleh karena itu, kamu dianjurkan untuk mengganti seprai setidaknya seminggu sekali untuk mencegah penumpukan bakteri dan jamur.
Baca juga: Mudah Berkeringat? Hati-Hati Terkena Infeksi Jamur
4.Penyakit Scabies
Penyakit scabies atau kudis adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau kecil bernama Sarcoptes scabiei. Tungau ini bisa mengkontaminasi kasur, bantal, dan seprei bila kamu berbagi tempat tidur bersama orang yang terinfeksi.
Saat terkena tungau scabies, gejala yang bisa dialami, antara lain rasa gatal yang hebat terutama di malam hari dan muncul luka atau lesi yang berbentuk seperti terowongan di kulit sepanjang 1 sentimeter. Dampak negatif kasur kotor yang satu ini harus dihindari karena mengganggu dan membuat rasa tidak nyaman.
Cara Menjaga Kebersihan Kasur
Mengingat ada sejumlah dampak negatif yang bisa ditimbulkan kasur kotor untuk kesehatan, kamu perlu membersihkan kasur secara rutin. Berikut cara menjaga kebersihan kasur yang penting untuk dilakukan:
- Setiap dua kali dalam setahun, angkat kasur kamu dari rangka untuk membersihkannya secara menyeluruh. Pertama-tama, vakum jahitan, sudut dan celah dengan alat untuk menyedot kulit mati, debu dan kotoran. Kemudian, cek apakah ada noda di kasur, lalu bersihkan. Kamu bisa coba 1 sendok teh sabun cuci piring yang lembut dicampur dengan secangkir air hangat untuk membersihkan noda. Namun, jangan sampai terlalu basah, karena kelembapan bisa memicu munculnya jamur.
- Setelah membersihkan kasur, jemur kasur di bawah sinar matahari sampai kering.
- Selain kasur, kamu perlu mengganti seprai dan sarung bantal dan guling secara rutin untuk mencegah penumpukan kuman dan bakteri yang bisa menyebabkan penyakit.
- Untuk menghilangkan tungau, kamu perlu menggunakan pestisida bersamaan dengan menyedot debu kasur di kedua sisi, lalu cuci dan keringkan kasur pada suhu tinggi. Atau kamu juga bisa menghubungi pembersih tungau untuk membersihkan kasur secara menyeluruh dari serangga kecil tersebut.
- Di masa pandemi seperti saat ini, kasur, bantal dan benda-benda lainnya di dalam rumah perlu dibersihkan secara rutin dengan cairan disinfektan. Namun, pilihlah yang aman untuk pernapasan dan kulit.
Baca juga: Tidak Disadari, Inilah 5 Kesalahan saat Membersihkan Rumah
Itulah dampak negatif dari kasur kotor yang perlu diwaspadai. Jadi, jangan malas untuk membersihkan kasur ya demi kesehatan kamu dan keluarga. Bila kamu sakit, jangan ragu untuk menghubungi dokter lewat aplikasi Halodoc. Kamu bisa minta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga.