Dampak Berbahaya untuk Seseorang yang Alami Gangguan Paranoid
Halodoc, Jakarta - Pernahkah kamu menemukan orang terdekatmu ternyata sangat sensitif terhadap komentar orang lain kepadanya dan sulit menerima kritik? Terlebih jika ia kerap meragukan komitmen, kesetiaan, atau kepercayaan orang lain, sehingga selalu percaya bahwa orang lain memiliki niat buruk padanya? Sebaiknya kamu tidak menyepelekan kondisi ini. Jika beberapa hal di atas kerap terjadi dan membuatnya sulit untuk mempertahankan pekerjaan atau hubungan, ini bisa menjadi tanda bahwa ia mengidap gangguan kepribadian paranoid.
Meski dibutuhkan beberapa langkah untuk memastikan diagnosis, kamu sebagai orang terdekatnya harus berupaya agar ia mau menjalani diagnosis dan pengobatan. Pasalnya, jika terbukti benar mengidap gangguan kepribadian paranoid, ia harus mendapatkan perawatan yang tepat supaya bisa menjalani hidup dengan baik.
Baca juga: Negatif Thinking Bisa Mengarah ke Paranoid, Mitos atau Fakta
Lantas, Apa Dampak Gangguan Paranoid pada Seseorang?
Secara umum, semua jenis gangguan kepribadian bisa secara signifikan mengganggu kehidupan pengidapnya. Ditambah dengan stigma kesehatan mental di tengah masyarakat yang masih memojokkan mereka, pengidap gangguan kepribadian akan sulit untuk mempertahankan pekerjaan, hubungan, dan sangat mungkin untuk sulit menyelesaikan pendidikan mereka. Parahnya lagi, penyalahgunaan narkoba dan konsumsi alkohol yang berlebihan juga sangat mungkin menjadi pelarian mereka. Alhasil, kualitas kehidupan mereka semakin buruk.
Namun, orang yang memiliki gangguan kepribadian paranoid juga sering kali tidak akan mencari pengobatan untuk kondisi mereka. Pasalnya, mereka merasa tidak memiliki masalah. Bagi mereka yang mengidap kondisi ini, kecurigaan mereka terhadap orang lain dibenarkan dan orang lainlah yang menjadi masalah. Ketidakpercayaan dan paranoia yang mencirikan kondisi ini juga menyulitkan orang dengan gangguan kepribadian paranoid sulit untuk memercayai dokter dan terapis mereka. Alhasil, sebagian pengidapnya akan sulit untuk diobati.
Baca juga: Benarkah Pria Lebih Rentan Terkena Gangguan Paranoid?
Kenali Gejala Gangguan Kepribadian Paranoid
Sering kali orang dengan gangguan kepribadian paranoid tidak percaya bahwa perilaku mereka berbeda dengan orang lain. Namun, orang lain bisa sangat tersinggung akan perilakunya. Orang dengan gangguan kepribadian ini mungkin tidak friendly dan keras kepala. Sementara itu gejala lain termasuk:
- Meragukan kesetiaan orang lain.
- Kesulitan bekerja dengan orang lain.
- Dengan cepat menjadi marah terhadap orang lain.
- Kerap mengisolasi diri sendiri dari orang lain.
- Argumentatif dan defensif.
- Mengalami kesulitan melihat masalah mereka sendiri.
Apa Penyebab Gangguan Kepribadian Paranoid?
Kepribadian adalah kombinasi dari pikiran, emosi, dan perilaku yang membuat seseorang unik. Itulah cara kita memandang, memahami, dan berhubungan dengan dunia luar, serta cara kita memandang diri sendiri. Bentuk kepribadian selama masa kanak-kanak pun akan dibentuk melalui beberapa interaksi, misalnya:
- Genetik. Ciri-ciri kepribadian tertentu dapat diturunkan kepada seseorang oleh orangtua melalui gen bawaan. Ciri-ciri ini kadang-kadang disebut temperamen.
- Lingkungan. Faktor ini melibatkan lingkungan tempat seseorang dibesarkan, peristiwa yang terjadi, dan hubungan dengan anggota keluarga dan orang lain.
Secara umum, gangguan kepribadian paranoid diduga terjadi akibat kombinasi dari pengaruh genetik dan lingkungan ini. Gen mungkin membuat kamu rentan terhadap pengembangan gangguan kepribadian, dan lika-liku kehidupan pun memicu perkembangan gangguan kepribadian ini.
Ada juga beberapa faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengembangkan gangguan kepribadian ini. Misalnya dibesarkan di keluarga yang kasar, tidak stabil, atau kacau. Trauma fisik dan emosional juga bisa merupakan salah satu faktornya.
Baca juga: Begini Cara Mencegah Gangguan Kepribadian Paranoid
Jika kamu adalah orangtua yang baik dan memahami bahwa anak yang kamu besarkan berada pada lingkungan yang tidak baik untuk tumbuh kembangnya, sebaiknya kamu coba diskusikan dengan psikolog di Halodoc. Diskusikan pola asuh yang tepat untuk anak agar ia bisa tumbuh optimal meski ia hidup ditengah keluarga yang tidak sempurna. Ini semua semata-mata agar anak bisa tumbuh dengan kondisi kesehatan mental yang optimal untuk mendukung proses belajarnya.
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. Paranoid Personality Disorder.
Healthline. Diakses pada 2020. Paranoid Personality Disorder.
Mayo Clinic. Diakses pada 2020. Personality Disorder.
Very Well Mind. Diakses pada 2020. Paranoid Personality Disorder.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan