Daging Kambing vs Sapi, Mana yang Lebih Tinggi Kolesterol?

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   23 Agustus 2018
Daging Kambing vs Sapi, Mana yang Lebih Tinggi Kolesterol?Daging Kambing vs Sapi, Mana yang Lebih Tinggi Kolesterol?

Halodoc, Jakarta – Bagi pencinta daging, mengonsumsi olahan daging seperti daging sapi, kambing, dan ayam mungkin sudah menjadi makanan sehari-hari. Ketiga jenis daging tersebut memang dikenal sebagai jenis makanan yang menjadi favorit dan punya banyak penggemar.

Setiap orang memiliki selera yang berbeda, terutama soal makanan. Sebagian besar orang mungkin lebih menyukai daging sapi, sementara sebagian lainnya menganggap rasa dari daging kambing lebih sedap. Namun, jika dilihat dari sisi kandungannya, antara daging kambing dan sapi, manakah yang lebih tinggi kolesterol?

Mengonsumsi makanan yang berbahan dasar daging memang sering kali dikaitkan dengan risiko naiknya kadar kolesterol dalam darah, terutama daging kambing. Banyak orang yang menganggap bahwa daging kambing memiliki kandungan kolesterol yang sangat tinggi. Padahal, anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Jika dibandingkan, ternyata daging kambing memiliki kandungan lemak dan kolesterol yang relatif lebih rendah. Bahkan, United States Department of Agriculture (USDA) menyatakan bahwa kandungan kolesterol, lemak total, protein, dan kandungan kalori daging kambing lebih rendah ketimbang ayam, sapi, dan domba.

Baca juga: Nutrisi yang Terkandung dalam Daging Sapi dan Daging Kambing

Dalam setiap 100 gram daging kambing, terdapat sekitar 3,03 gram lemak, sementara kandungan lemak pada daging sapi adalah sekitar 7,72 gram. Selain itu, dalam ukuran yang sama, daging kambing memiliki kandungan kolesterol sekitar 75 miligram dan ada 80 miligram kolesterol pada daging sapi.

Selain lemak dan kolesterol, daging kambing ternyata juga memiliki kandungan zat besi yang lebih tinggi. Ada sekitar 3,73 gram kandungan zat besi pada daging kambing, sementara pada daging sapi, hanya ada 2,24 gram.

Daging Kambing Pemicu Darah Tinggi?

Di balik kandungan nutrisinya yang banyak, daging kambing tidak hanya sering disalahkan sebagai pemicu kolesterol tinggi, tapi juga disebut sebagai penyebab seseorang mengalami hipertensi alias tekanan darah tinggi. Namun ternyata, hal tersebut hanya mitos belaka.

Pasalnya, daging kambing cenderung lebih sehat dan kaya manfaat jika dikonsumsi dan diolah dengan cara yang benar. Agar tetap sehat dan terhindar dari penyakit, hindari makan bagian selain daging. Artinya, kamu tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang diolah dari jeroan kambing.

Selain hanya mengonsumsi bagian dagingnya saja, tips sehat mengonsumsi daging adalah dengan memperhatikan cara mengolahnya. Daging sapi maupun kambing sering diolah dengan cara digoreng, dijadikan satai, atau dimasak dengan santan kental menjadi gulai.

Baca juga: Lebih Sehat Mana, Daging Sapi atau Kambing?

Cara mengolah yang salah inilah yang kemudian membuat daging berisiko memicu terjadinya penyakit. Misalnya, saat membuat satai, biasanya daging akan disajikan bersama dengan saus kacang yang ternyata memiliki kalori cukup tinggi. Cara terbaik untuk mengolah daging adalah dengan dibakar dan dipanggang.

Selain itu, ada beberapa cara sehat dalam mengonsumsi dan mengolah daging. Salah satunya adalah dengan memilih bagian daging yang paling sedikit mengandung lemak. Kamu juga bisa memotong dan membuang semua lemak yang terlihat di permukaan daging.

Kamu bisa menggunakan sari buah dalam membakar atau memanggang daging. Tujuannya adalah membuat daging lebih lunak dan meningkatkan cita rasa. Jika memang ingin menumis atau menggoreng, gunakanlah jenis minyak yang sehat dan rendah lemak tidak jenuh, seperti minyak zaitun.

Baca juga:  4 Alasan Harus Kurangi Makan Jeroan

Punya masalah kesehatan dan butuh saran dokter segera? Pakai aplikasi Halodoc saja! Lebih mudah menghubungi dokter lewat Video/Voice Call dan Chat. Dapatkan rekomendasi beli obat dan tips menjaga kesehatan dari dokter terpercaya. Yuk, download sekarang di App Store dan Google Play!