Cystitis, Infeksi Saluran Kencing yang Sering Menyerang Wanita

Ditinjau oleh  Redaksi Halodoc   04 Januari 2019
Cystitis, Infeksi Saluran Kencing yang Sering Menyerang WanitaCystitis, Infeksi Saluran Kencing yang Sering Menyerang Wanita

Halodoc, Jakarta – Dibandingkan pria, wanita memang lebih rentan mengalami infeksi saluran kemih. Hal ini karena secara anatomis, saluran uretra wanita lebih pendek, lurus, dan dekat dengan anus, sehingga lebih mudah terinfeksi bakteri. Nah, salah satu infeksi saluran kemih yang sering menyerang wanita adalah cystitis. Walaupun jarang menimbulkan dampak yang serius, tapi bukan berarti kamu, para wanita boleh menyepelekan penyakit ini. Waspadai cystitis dengan cari tahu lebih banyak seputar penyakit tersebut di sini.

Cystitis adalah peradangan kandung kemih yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Kondisi ini bisa menimbulkan gejala yang mengganggu, sehingga membuat pengidapnya menjadi tidak nyaman saat beraktivitas. Walaupun jarang terjadi, tapi cystitis bisa menjadi masalah kesehatan yang serius jika infeksi menyebar sampai ke organ ginjal.  

Penyebab Cystitis

Sebagian besar kasus cystitis disebabkan oleh bakteri Escherichia coli (E.coli). Bakteri ini bisa menular melalui hubungan intim. Meskipun tidak aktif secara seksual, tapi seorang wanita tetap berisiko mengalami infeksi ini, karena area intim wanita mudah dimasuki oleh bakteri ini. Di samping infeksi bakteri, cystitis juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor berikut:

  • Reaksi tubuh terhadap obat-obatan tertentu, terutama obat kemoterapi, seperti siklofosfamid dan ifosfamid.

  • Efek samping dari terapi radiasi di daerah panggul.

  • Penggunaan kateter jangka panjang.

  • Penggunaan sabun kewanitaan berdetergen dan semprotan pembersih kewanitaan.

  • Komplikasi dari masalah kesehatan lainnya, seperti diabetes, batu ginjal, ataupun cedera tulang belakang.

Baca juga: Bolehkah Membersihkan Miss V dengan Sabun Pembersih Kewanitaan?

Faktor Risiko Cystitis

Berikut adalah beberapa hal yang bisa meningkatkan risiko seorang wanita mengalami cystitis:

  • Menopause. Seorang wanita yang sudah mengalami menopause akan lebih berisiko terkena infeksi bakteri yang menjadi penyebab cystitis.

  • Hamil. Perubahan hormon yang terjadi selama kehamilan dapat meningkatkan risiko seorang wanita mengalami infeksi kandung kemih.

  • Aktif Secara Seksual. Berhubungan intim dapat membuat bakteri terdorong sampai ke uretra.

  • Menggunakan KB Jenis Tertentu. KB diafragma mengandung gen spermisida, sehingga wanita yang menggunakannya berisiko lebih tinggi terkena cystitis.

Gejala Cystitis

Penyakit cystitis bisa dikenali dari gejala-gejala umumnya, yaitu sebagai berikut:

  • Frekuensi buang air kecil meningkat, tapi jumlah urine yang keluar sedikit.

  • Nyeri atau timbul sensasi, seperti terbakar saat buang air kecil.

  • Urine berwarna keruh atau berbau tajam.

  • Terdapat bercak darah pada urine.

  • Nyeri pada perut bagian bawah.

  • Demam.

Bila kamu mengalami gejala-gejala tersebut, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Selain untuk mendapatkan diagnosis yang lebih pasti, dokter juga bisa menentukan langkah pengobatan mana yang paling tepat bila kamu ternyata positif terkena cystitis.

Baca juga: Sakit saat Buang Air Kecil, Mungkin 4 Hal Ini Penyebabnya

Cara Mencegah Cystitis

Jadi, biar kamu bisa terhindar dari penyakit cystitis yang mengganggu, kamu dianjurkan untuk menjaga kebersihan organ intim dan menerapkan pola hidup sehat. Berikut langkah-langkah mudah yang bisa kamu lakukan untuk mencegah cystitis:

  • Jangan menunda-nunda buang air kecil. Sering menahan pipis bisa menyebabkan kamu mengalami infeksi saluran kemih yang berujung pada cystitis. Selain itu, upayakan untuk mengosongkan kandung kemih saat buang air kecil.

  • Usahakan untuk buang air kecil setelah berhubungan intim agar bakteri yang berasal dari anus bisa dikeluarkan dari saluran kemih.

  • Hindari membersihkan organ intim dengan sabun mandi atau sabun pembersih kewanitaan yang mengandung parfum atau detergen.

  • Biasakan diri untuk menyeka anus atau dubur ke arah belakang, bukan ke arah Miss V.

  • Perbanyak minum air putih untuk mencegah bakteri berkembangbiak dalam kandung kemih.

  • Sebaiknya gunakan celana dalam berbahan katun yang lembut.

Baca juga: 6 Hal yang Perlu Wanita Lakukan Setelah Bercinta

Nah, itulah beberapa hal yang perlu wanita tahu tentang cystitis. Bila kamu punya masalah pada daerah kewanitaan, gunakan saja aplikasi Halodoc untuk meminta saran kesehatan. Enggak usah malu, kamu bisa menghubungi dokter melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.