Cukur Rambut Kemaluan Bisa Cegah Kutu Kelamin, Ini Faktanya
Halodoc, Jakarta - Kutu kemaluan merupakan serangga yang sangat kecil yang menyerang area genital. Kutu ini mengisap darah dan menyebabkan rasa gatal yang hebat di area yang terkena. Kutu kemaluan biasanya hidup di rambut kemaluan dan menular melalui kontak seksual.
Ukuran kutu ini lebih kecil dari kutu yang ada di tubuh dan kepala. Infeksi kutu lebih sering terjadi pada orang yang memiliki infeksi menular seksual. Untuk mencegah kutu kemaluan, hindari berbagi pakaian, tempat tidur, atau handuk dengan siapapun. Kontak seksual juga harus dihindari sampai penyembuhan berhasil. Namun, tidak disarankan untuk mencukur bulu kemaluan hingga habis karena akan menyebabkan efek samping.
Baca juga: Selangkangan Sering Gatal, Hati-Hati Kutu Kelamin
Sebaiknya Tidak Mencukur Bulu Kemaluan
Tidak ada alasan medis untuk menghilangkan sebagian atau seluruh rambut kemaluan. Mencukur bulu kemaluan akan menyakitkan dan menyebabkan banyak efek samping, termasuk:
- Gatal pada kelamin, terkadang terasa parah.
- Kelamin terluka dan timbul sensasi terbakar karena waxing.
- Abrasi atau luka selama pencukuran atau waxing.
- Muncul ruam, benjolan, dan rambut tumbuh ke dalam.
- Infeksi bakteri.
- Peningkatan risiko tertular atau menularkan infeksi virus, seperti herpes simplex atau HPV, akibat luka atau iritasi kulit yang membuat kulit lebih rentan.
Jika kamu sedang mempertimbangkan untuk mencukur rambut kemaluan, sebaiknya diskusikan terlebih dulu pada dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran yang tepat.
Baca juga: Kutu Kelamin Dapat Muncul di Ketiak, Apa Penyebabnya?
Cara Tepat Mencegah Kutu Kemaluan
Kutu kemaluan biasanya ditularkan langsung dari orang ke orang melalui kontak seksual. Sebenarnya kutu kemaluan sangat jarang ditularkan melalui pakaian, tempat tidur, ataupun dudukan toilet. Namun, sebagai upaya pencegahan, berikut beberapa langkah yang dapat kamu lakukan:
- Hilangkan Kutu dan Telur
Gunakan losion yang dijual bebas atau sampo antikutu. Sampo akan membunuh kutu, tapi telur kutu biasanya tetap tertilang di batang rambut kemaluan. Setelah perawatan, lepaskan kutut dengan pinset atau sisir kutu bergigi rapat.
- Hentikan Penyebaran
Periksa kutu pada anggota keluarga lain. Siapapun yang tidur di ranjang yang sama dengan orang tersebut harus mendapatkan perawatan, bahkan jika belum ditemukannya kutu pada seorang anggota keluarga. Kemudian cuci pakaian, tempat tidur, dan handuk yang digunakan oleh orang tersebut dalam dua hari sebelum perawatan. Cuci dengan air panas dan jemur hingga kering.
- Lanjutkan Perawatan
Perawatan mungkin perlu diulangi 9 hingga 10 hari kemudian. Hindari kontak seksual sampai kamu atau pasangan seksual dirawat dan dievaluasi kembali.
- Hubungi Dokter
Segera hubungi dokter untuk memeriksa penyakit menular seksual lainnya. Terutama jika: pengobatan bebas tanpa resep tidak efektif, kamu mengalami infeksi karena menggaruk daerah yang sakit, jari atau sisir tidak cukup untuk menghilangkan kutu. Dokter kemungkinan akan meresepkan jeli petroleum grade oftalmik.
Baca Juga: Inilah Ciri Penyakit Menular Seksual pada Pria dan Wanita
Kutu kemaluan jika tidak mendapatkan perawatan akan menimbulkan komplikasi. Meskipun kutu kemaluan tidak menularkan penyakit, tetapi dengan menggaruk area kulit yang terkena dapat menyebabkan luka atau infeksi kulit. Jika kamu tidak yakin apakah kutu kemaluan sudah hilang setelah diobati, minta bantuan dokter untuk memeriksanya. Jika setelah perawatan masih ada kutu dan telur kutu, kamu harus segera mengunjungi dokter. Mungkin diperlukan obat yang lebih kuat.