Cuka Apel Bisa Dikonsumsi untuk Diet, Benarkah?
Halodoc, Jakarta – Selain minum perasan air lemon setiap pagi, meminum sari cuka apel setiap hari disebut-sebut juga bisa membantu menurunkan berat badan secara cepat, lho. Tapi, benarkah demikian? Yuk, cari tahu faktanya di sini.
Cuka apel merupakan hasil fermentasi cairan apel yang diperas, mirip seperti proses produksi alkohol. Jadi, setelah sari apel didapatkan dengan cara melumat dan memeras buah tersebut, bakteri, dan ragi akan dimasukkan untuk memulai fermentasi alkohol. Selain itu, kandungan gula alami dalam apel juga akan dikonversi menjadi alkohol. Dalam proses fermentasi kedua, alkohol tersebut akan diubah menjadi cuka oleh bakteri pembentuk asam asetat (acetobacter).
Cuka yang diperoleh dari proses fermentasi panjang ini juga menghasilkan komponen, seperti asam asetat, asam gallic, katekin, dan lain-lain. Inilah yang menjadikan cuka bermanfaat sebagai antioksidan dan antibakteri.
Baca juga: Inilah 7 Manfaat Cuka Apel untuk Kesehatan
Saat ini, cuka apel sering dikonsumsi oleh masyarakat karena dapat memberi banyak manfaat bagi kesehatan tubuh. Salah satu manfaat cuka apel yang banyak dipercaya adalah menurunkan berat badan. Dilansir dari WebMD, Debbie Davis, RD, seorang ahli gizi mengungkapkan bahwa cuka apel mungkin berperan dalam penurunan berat badan.
Sebuah penelitian yang mempelajari efek jangka panjang dari cuka apel untuk kesehatan, menemukan bahwa konsumsi cuka apel bisa membantu menurunkan berat badan, meskipun dalam jumlah yang sedikit. Pada penelitian tersebut, para peserta diminta untuk meminum 2 sendok makan cuka apel sebelum makan besar setiap harinya selama satu bulan. Ternyata hasilnya, berat badan mereka turun sekitar 1–2 kilogram.
Berdasarkan sejumlah riset, manfaat cuka apel yang bisa membantu menurunkan berat badan adalah sebagai berikut:
-
Mengontrol Gula Darah dan Nafsu Makan
Sebuah studi menemukan bahwa cuka apel mampu meningkatkan sensitivitas insulin sekitar 19–34 persen. Hal ini tentu membuat asupan gula yang kamu dapatkan dari mengonsumsi makanan berkarbohidrat dapat terserap dengan baik dalam tubuh, sehingga kadar gula darah tetap seimbang. Melalui studi lainnya, cuka apel terbukti mampu menurunkan kadar gula darah sebanyak 34 persen, setelah partisipan mengonsumsi roti putih.
Melalui hasil-hasil positif tersebut, ditarik kesimpulan bahwa cuka apel mungkin bisa membantu mengatasi diabetes tipe 2, serta menekan rasa lapar dari makanan-makanan manis dan karbohidrat.
-
Mengurangi Lemak Perut
Dalam sebuah studi terhadap 175 orang yang mengalami obesitas, ditemukan hasil bahwa partisipan yang mengonsumsi satu sendok makan cuka per hari, mengalami penurunan berat badan rata-rata 1,17 kilogram. Sementara partisipan yang mengonsumsi dua sendok cuka per harinya mengalami penurunan berat badan rata-rata 1, 67 kilogram.
Kedua kelompok tersebut juga mengalami penurunan lemak visceral, yaitu lemak berbahaya penyebab perut buncit yang sering dikaitkan dengan penyakit-penyakit kronis akibat obesitas.
Baca juga: 5 Gerakan Kecilkan Perut Sebelum Tidur
-
Melancarkan Pencernaan
Bila kamu sering mengalami masalah pencernaan, seperti sembelit, konsumsi cuka apel mungkin bisa jadi solusi yang tepat. Menurut Cording, cuka apel adalah obat diuretik alami yang bisa membantu mengatasi masalah perut kembung dan konstipasi bagi banyak orang. Dengan begitu, perut kamu pun akan menjadi lebih nyaman, lebih langsing, dan sehat.
Namun, kamu sebaiknya tidak lantas menjadikan cuka apel sebagai satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan. Agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal, kamu tetap perlu membarengi konsumsi cuka apel dengan perubahan pola makan dan olahraga.
Baca juga: Atasi Flek Hitam dengan Sari Cuka Apel
Untuk berdiskusi seputar diet dan nutrisi, gunakan saja aplikasi Halodoc. Hubungi dokter melalui fitur Talk to A Doctor untuk minta saran kesehatan melalui Video/Voice Call dan Chat kapan saja dan di mana saja. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga di App Store dan Google Play.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan