Coba Olahraga Air, Ketahui 8 Jenis Freediving
“Freediving menjadi rahasia vokalis grup Yovie & Nuno, Dikta menjadi lebih kurus sekarang. Hal itu karena olahraga air tersebut bisa membakar kalori lebih banyak dibanding jenis olahraga lainnya. Freediving pada dasarnya adalah olahraga menyelam tanpa menggunakan alat bantu pernapasan. Olahraga ini punya banyak jenis dengan tingkat kesulitan yang berbeda.”
Halodoc, Jakarta – Freediving kini tengah menjadi olahraga yang diminati. Sejumlah selebriti tanah air, salah satunya adalah vokalis grup band Yovie & Nuno, Pradikta Wicaksono atau yang lebih akrab dengan sapaan Dikta, diketahui sedang menggeluti olahraga air yang satu ini.
Melansir dari Detik, Dikta mengaku bisa melakukan freedive hingga 3–4 kali dalam seminggu. Hal itu akhirnya membuat tubuhnya tampak lebih kurus dan kulitnya lebih gelap. Dikta lebih lanjut menjelaskan bahwa freedive adalah olahraga anaerobik yang bisa membakar kalori lebih banyak dibanding olahraga biasa, sehingga tidak heran berat badannya bisa berkurang. Nah, bagi kamu yang ingin menurunkan berat badan dan menyukai olahraga air, ada 8 jenis freediving yang bisa kamu coba nih.
Baca juga: Ini Olahraga yang Adele Lakukan untuk Turunkan Berat Badan
Jenis-Jenis Freediving
Freediving pada dasarnya adalah olahraga renang yang dilakukan dengan menyelam sedalam mungkin ke dasar air tanpa menggunakan alat bantu pernapasan. Biasanya, olahraga air ini dilakukan di perairan terbuka, seperti laut. Namun, sekarang ini sudah ada beberapa tempat yang memfasilitasi freediving.
Tidak semudah berenang biasa, freediving membutuhkan teknik pernapasan yang baik dan fokus yang tinggi, sehingga kamu perlu mempelajari tekniknya dulu dan berlatih untuk melakukan olahraga air ini. Freediving pun punya beberapa jenis dengan tingkat kesulitan yang berbeda. Dilansir dari DeeperBlue, berikut ini beberapa jenis freediving:
- Constant Weight (CWT)
Jenis freediving ini adalah yang paling umum, di mana penyelam turun ke bawah air dengan menggunakan berat badannya sendiri dibantu dengan kekuatan otot. Namun, penyelam juga diperbolehkan menggunakan sirip bi-fin atau monofin sebagai alat bantu.
- Constant Weight Without Fins (CNF)
Constant Weight Without Fins (CNF) disebut sebagai jenis freediving yang paling murni. Hal itu karena penyelam turun dan naik di bawah air tanpa menggunakan jenis sirip apapun, melainkan hanya mengandalkan kekuatan otot.
- Free Immersion Freediving (FIM)
Jenis freediving ini mirip seperti CNF di mana penyelam tidak menggunakan alat bantu seperti sirip, melainkan menggunakan tali untuk membantu naik dan turun di dalam air. Metode ini bisa membantu penyelam untuk tidak menggunakan oksigen mereka terlalu cepat, karena mereka tidak perlu menggunakan kaki mereka untuk mendorong tubuh naik dan turun. Free immersion diving juga bisa menjadi cara yang baik bagi kamu untuk belajar teknik ekualisasi (penyamaan tekanan) secara bertahap.
- Dynamic With Fins (DYN)
Pada disiplin freedive ini, penyelam berenang di bawah air dalam posisi horizontal dengan menggunakan alat bantu sirip atau monofin, dengan upaya untuk menempuh jarak sejauh mungkin.
Baca juga: 8 Manfaat Positif dari Rutin Berenang
- Dynamic Without Fins (DNF)
Pada disiplin ini, penyelam mencoba untuk menyelam sedalam mungkin, tetapi kali ini tanpa alat bantu sirip. Jadi, penyelam hanya menggunakan tangan dan kaki mereka untuk mendorong diri mereka sendiri.
- Static Apnea (STA)
Static apnea dilakukan dengan cara menahan napas selama mungkin di dalam air. Penyelam mungkin bisa mengambang dengan posisi telungkup dengan saluran pernapasan di bawah air. Jenis freediving ini adalah satu-satunya yang mengukur performa dengan durasi.
- Variable Weight (VWT)
Pada variable weight, penyelam turun ke bawah air dengan bantuan beban berat ke kedalaman yang sudah disepakati sebelumnya. Kemudian, mereka kembali ke permukaan dengan kekuatan ototnya sendiri, dan dengan sirip bila mereka mau.
- No Limit (NLT)
Jenis freediving ini mungkin adalah yang paling berbahaya. Pasalnya, penyelam menggunakan beban untuk menyelam sedalam mungkin, kemudian kembali ke permukaan dengan bantuan alat apung.
Baca juga: 4 Cara Mengatasi Kuping Sakit Karena Menyelam
Nah, itulah jenis-jenis freediving yang perlu diketahui. Bagaimana, tertarik untuk mencoba? Bila ingin mencoba olahraga air ini, sebaiknya belajar lah terlebih dahulu dengan ahlinya. Pasalnya, terdapat sejumlah risiko kesehatan di balik freediving, seperti telinga berdenging atau penyakit dekompresi. Bila kamu mengalami masalah kesehatan setelah menyelam, coba periksakan diri ke dokter. Kamu bisa buat janji di rumah sakit pilihan kamu melalui aplikasi Halodoc. Yuk, download aplikasinya sekarang juga di App Store dan Google Play.
Referensi:
Deeper Blue. Diakses pada 2021. Freediving Disciplines Explained
Oyster Diving. Diakses pada 2021. What Is Freediving? Everything You Need To Know
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan