Ciri Tukak Lambung yang Membedakannya dengan Maag

Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   11 Mei 2021
Ciri Tukak Lambung yang Membedakannya dengan MaagCiri Tukak Lambung yang Membedakannya dengan Maag

Halodoc, Jakarta - Sering dikira maag biasa, padahal tukak lambung sebenarnya merupakan jenis penyakit yang berbeda dari maag. Dalam medis, penyakit yang juga dikenal dengan sebutan ulkus peptikum dan peptic ulcer ini adalah luka yang muncul pada dinding lambung, akibat terkikisnya lapisan dinding lambung.

Selain dinding lambung, luka tersebut juga bisa muncul pada dinding bagian pertama usus kecil (duodenum), serta kerongkongan (esofagus). Ciri utama dari tukak lambung adalah rasa nyeri pada lambung. Namun, pada kasus yang parah, kondisi tersebut bisa juga mengakibatkan perdarahan.

Tukak Lambung Vs Maag

Penyakit tukak lambung dapat menyerang semua orang pada segala umur. Meski begitu, pria usia di atas 60 tahun memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami tukak lambung. Apa saja gejala tukak lambung yang membedakannya dari maag?

Gejala utama yang akan dirasakan ketika mengalami tukak lambung adalah nyeri atau perih pada perut. Rasa sakit tersebut muncul karena terjadinya iritasi akibat asam lambung yang membasahi luka. Nyeri ini biasanya juga ditandai dengan beberapa gejala lain seperti: 

Baca juga: Kenali 4 Penyakit yang Dapat Mengganggu Fungsi Lambung

  • Rasa nyeri yang menyebar ke leher, pusar, dan hingga punggung.
  • Muncul pada malam hari.
  • Terasa makin parah saat perut kosong.
  • Umumnya berkurang untuk sementara jika makan atau mengonsumsi obat penurun asam lambung.
  • Hilang lalu kambuh beberapa hari atau minggu kemudian.

Selain nyeri pada lambung, ada gejala-gejala lain yang juga mungkin dialami. Seperti nyeri ulu hati, tidak nafsu makan, mual, serta gangguan pencernaan. Waspadai gejala-gejala tersebut, dan segera ke rumah sakit jika mengalami muntah darah, keluar feses berdarah atau berwarna hitam, serta sakit perut menusuk yang terus bertambah parah. Sebab, bisa jadi itu indikasi adanya perdarahan pada lambung.

Baca juga: Mengenal Fungsi Lambung untuk Kesehatan Tubuh

Penyebab Tukak Lambung

Tukak lambung terjadi akibat peningkatan kadar asam lambung atau penipisan selaput pelindung lambung. Perlu diketahui bahwa dinding lambung biasanya dilapisi oleh selaput (mukus), yang melindunginya dari asam lambung.

Penyebab lain yang juga dapat menurunkan perlindungan dinding lambung terhadap asam lambung adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori dan penggunaan obat antiinflamasi non-steroid, seperti ibuprofen, aspirin, atau diclofenac. Selain itu, penyakit tumor pankreas (gastrinoma) dan pengobatan radiasi pada area lambung juga dapat menyebabkan timbulnya tukak lambung.

Baca juga: 5 Pemeriksaan untuk Deteksi Adanya Gastroparesis

Tidak hanya itu, tukak lambung juga bisa dipicu oleh faktor gaya hidup kurang sehat, seperti:

  • Mengonsumsi minuman beralkohol yang dapat menipiskan selaput pelindung dinding lambung.
  • Mengalami stres yang tidak segera diatasi.
  • Merokok yang meningkatkan risiko mengalami tukak lambung bagi orang yang terinfeksi bakteri pylori.

Sebenarnya makanan pedas dan stres bukanlah penyebab langsung dari tukak lambung. Makanan dan stres tidak menyebabkan tukak lambung, tetapi dapat memperparah gejalanya. Jadi, kalau kamu mengidap tukak lambung, ada baiknya mulai memperhatikan pola makan dan gaya hidup.

Itulah sedikit penjelasan tentang tukak lambung dan yang membuatnya berbeda dari maag biasa. Sederhananya, tukak lambung adalah penyakit maag yang sudah parah. Lambung tidak hanya meradang tetapi sudah terluka. 

Penanganan tukak lambung dan maag bisa jadi sama. Namu, kalau tukak lambung sudah parah, bukan tak mungkin dilakukan vagotomy yaitu pemotongan cabang saraf vagus. Vagotomy dilakukan untuk meminimalkan sekresi lambung supaya luka lambung tidak semakin parah. Informasi selengkapnya mengenai tukak lambung bisa kamu tanyakan pada dokter melalui aplikasi Halodoc, ya!

 

Referensi:
Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 2021. Stomach and Duodenal Ulcers (Peptic Ulcers).
Healthline. Diakses pada 2021. What’s the Difference Between Gastric and Duodenal Ulcers?