Ciri-Ciri Seseorang Terkena Infeksi Mucormycosis

3 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   16 Desember 2022

“Mucormycosis merupakan jamur yang menyebar melalui udara dan menginfeksi paru-paru serta kulit. Cirinya akan tergantung pada bagian tubuh yang terinfeksi.”

Ciri-Ciri Seseorang Terkena Infeksi MucormycosisCiri-Ciri Seseorang Terkena Infeksi Mucormycosis

Halodoc, Jakarta – Mucormycosis adalah jenis jamur yang menginfeksi paru-paru dan kulit. Spora dari jamur ini masuk ke dalam tubuh melalui udara. Meski jarang terjadi, infeksi mucormycosis bisa membahayakan nyawa.

Infeksi mucormycosis berpotensi dialami oleh orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah. Juga, memiliki riwayat transplantasi organ dan bayi prematur atau lahir dengan berat badan randah.

Jamur penyebab mucormycosis sendiri banyak ditemukan pada dedaunan, pupuk kompos, kayu yang sudah membusuk dan tanah. Saat menginfeksi, ciri-cirinya akan tergantung pada bagian tubuh yang terkena.

Tanda Infeksi Mucormycosis pada Pengidap

Ciri-ciri infeksi mucormycosis tergantung pada bagian tubuh yang ditumbuhi oleh jamur. Jika terkena pada bagian sinus dan otak, gejalanya dapat meliputi:

  • Pembengkakan wajah di satu sisi.
  • Sakit kepala atau pusing.
  • Hidung tersumbat atau kekambuhan sinusitis.
  • Lesi hitam pada bagian dalam mulut.
  • Demam.

Infeksi mucormycosis pada paru-paru ditandai dengan:

  • Demam.
  • Batuk.
  • Sakit dada.
  • Sesak napas.

Sementara infeksi jamur pada kulit ditandai dengan:

  • Gatal parah pada kulit.
  • Muncul kemerahan atau ruam kulit.
  • Perubahan pada tekstur kulit disertai sensasi rasa panas.
  • Lepuhan atau borok yang berubah menjadi kehitaman.

Adapun gejala infeksi jamur pada pencernaan meliputi:

  • Sakit perut.
  • Mual dan muntah.
  • Pendarahan di saluran pencernaan.

Pengidap biasanya tidak menyadari jika sudah terinfeksi jamur. Sebab, gejalanya mirip dengan gangguan kesehatan lainnya, seperti infeksi paru-paru atau kuli dan sinusitis.

Jika tidak segera ditangani, infeksi jamur dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya dan memicu komplikasi. Di antaranya masalah pada sistem saraf, kerusakan mata, penurunan fungsi otak dan perubahan bentuk wajah.

Satu-satunya langkah diagnosis yang harus dilakukan guna memastikan penyakit yakni melakukan pemeriksaan. Caranya dengan mengambil sampel dahak atau cairan hidung guna mendeteksi keberadaan jamur.

Penanganan Infeksi Mucormycosis

Langkah pertama dalam mengobati infeksi adalah menerima obat antijamur intravena melalui suntikan atau infus. Juga, menjalani debridemen bedah. Yakni, pemotongan jaringan yang terinfeksi guna mencegah penyebaran infeksi.

Pengobatan akan didukung oleh pemberian obat-obatan guna membunuh sekaligus menekan pertumbuhan jamur. Adapun jenis obat yang diberikan, yakni:

  • Amfoterisin B yang diberikan melalui infus.
  • Posaconazole yang diberikan melalui infus atau oral.
  • Isavuconazole yang diberikan melalui infus atau oral.

Peluang pemulihan infeksi sangat bergantung pada diagnosis dan pengobatan dini. Sebab, jamur berpotensi menyebar ke seluruh tubuh. Salah satu risiko yang mungkin saja dialami oleh pengidap adalah kematian.

Hingga saat ini, belum ada vaksin atau imunisasi yang dapat mencegah infeksi mucormycosis. Agar terhindar dari paparan spora jamur, disarankan untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti:

  • Menggunakan masker saat bepergian ke luar rumah.
  • Hindari berbagi peralatan pribadi.
  • Jaga kebersihan kulit dan keringkan ketika lembap.
  • Hindari menggunakan pakaian yang terlalu ketat.
  • Ganti pakaian dalam secara rutin.
  • Cuci pakaian setelah digunakan.

Jika mengalami gejala yang disebutkan, silakan tanya dokter untuk mengetahui langkah penanganan yang harus dilakukan. Dapatkan juga nformasi lain seputar kesehatan dan pola hidup sehat lainnya dengan mendownload Halodoc sekarang juga.

Referensi:
Healthline. Diakses pada 2022. Mucormycosis.
Centers for Disease Control for Prevention. Diakses pada 2022. Symptoms of Mucormycosis.
WebMD. Diakses pada 2022. Mucormycosis: What to Know.

Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan