Ciri-Ciri Kanker Payudara pada Pria dan Cara Penanganannya

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   05 Januari 2022

“Kanker Payudara tidak hanya terjadi pada wanita, tetapi juga pada pria. Kebanyakan kanker payudara pada pria terdeteksi pada kondisi yang sudah lanjut karena tidak tahu mengenai ciri-ciri kanker payudara pada laki-laki. Oleh karena itu, sangat penting bagi pria untuk mengetahui ciri-ciri dari kanker payudara dan penanganannya agar dapat dideteksi secara dini.”

Ciri-Ciri Kanker Payudara pada Pria dan Cara PenanganannyaCiri-Ciri Kanker Payudara pada Pria dan Cara Penanganannya

Halodoc, Jakarta Umumnya kanker payudara banyak terjadi pada wanita, tetapi ternyata kanker payudara juga bisa menyerang pria. Walaupun jarang terjadi, tetapi kita tidak bisa menganggap sepele hal ini. Oleh karena  itu, penting untuk mengetahui ciri-ciri dari kondisi ini dan secepatnya melakukan pemeriksaan ke dokter jika menemukan tanda kanker payudara pada pria. 

Penyebab kanker payudara memang belum diketahui secara pasti. Para pakar memperkirakan bahwa sekitar lima sampai sepuluh persen angka kejadian kanker payudara dikaitkan dengan mutasi gen yang diturunkan secara genetik.

Walaupun bentuk payudara pria tidak sama sama seperti wanita, tetapi pria tetap memiliki risiko mengalami kanker payudara. Pada tubuh pria tetap memiliki jaringan payudara, meski perkembangannya tidak sebanyak pada wanita. Jaringan inilah yang kemudian berisiko terserang kanker dan bisa menimbulkan gejala penyakit. Kanker payudara pada pria bisa berkembang pada jaringan kecil yang berada di belakang puting.

Kebanyakan kasus kanker payudara pada pria baru diketahui pada tahap yang sudah lanjut. Hal ini disebabkan karena banyak pria yang tidak tahu mengenai ciri-ciri kanker payudara pada tubuhnya. Beberapa pria juga mendiamkan dan tidak segera menemui dokter ketika terdapat gejala, seperti adanya benjolan pada payudara.

Ciri-ciri  dan gejala kanker payudara pada pria mirip dengan wanita, antara lain:

  1. Benjolan pada payudara yang tidak nyeri. Akan tetapi, nyeri payudara dapat terjadi pada beberapa kasus.
  2. Perubahan pada puting payudara, seperti kemerahan, bersisik, atau tertarik ke dalam.
  3. Perubahan pada kulit payudara, seperti kemerahan, bersisik, berlesung, atau tertarik ke dalam.
  4. Cairan dari puting payudara, baik perdarahan maupun air susu.
  5. Nyeri pada tulang, khususnya apabila tumor sudah menyebar ke tulang.
  6. Terjadi pembesaran kelenjar getah bening, khususnya pada kelenjar getah bening ketiak.

Faktor Risiko Kanker Payudara pada Pria

Risiko terjadinya kanker payudara pada pria meningkat seiring bertambahnya usia. Kebanyakan kasus kanker payudara dialami oleh pria yang berusia di antara 60–70 tahun, sedangkan kejadian kanker payudara pada pria berusia di bawah 35 tahun jarang terjadi.

Beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker payudara pada seorang pria, antara lain:

  1. Riwayat terpapar radiasi pada bagian dada.
  2. Riwayat kanker payudara pada kerabat dekat wanita Mengalami kelainan bawaan, seperti sindrom Klinefelter atau tidak menurunnya testis ke dalam buah zakar.
  3. Peradangan atau cedera pada testis.
  4. Mengalami penyakit hati, seperti sirosis.
  5. Pembesaran pada payudara (ginekomastia) akibat terapi hormon atau penyakit infeksi.

Diagnosis dan Pengobatan Kanker Payudara pada Pria

Diagnosis kanker payudara pada pria tidak jauh berbeda dengan kanker payudara pada wanita. Dokter akan melakukan tanya-jawab (anamnesa) serta pemeriksaan fisik, terutama di daerah payudara, dada, dan ketiak. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan mamografi dan biopsi untuk memastikan diagnosa.

Pilihan penanganan yang dianjurkan oleh dokter tergantung pada derajat atau tingkat keparahan kanker payudara yang dialami pasien. Beberapa jenis penanganannya, antara lain:

1. Operasi

Tindakan operasi dilakukan untuk mengangkat jaringan kanker. Apabila kanker sudah menyebar dan merusak jaringan payudara di sekitarnya, maka jaringan payudara tersebut juga akan ikut diangkat.

2. Radioterapi

Radioterapi atau terapi radiasi bisa dilakukan sebagai terapi tunggal atau bersamaan dengan terapi lain, seperti operasi. Tindakan ini menggunakan sinar-X untuk  membunuh sel-sel kanker yang mungkin masih tersisa di payudara, otot-otot dada, dan ketiak.

3. Kemoterapi

Kemoterapi dilakukan dengan memberikan obat-obatan antikanker, baik dalam bentuk tablet maupun suntikan. Kemoterapi bertujuan untuk membunuh sel-sel kanker payudara.

4. Terapi hormon

Jika kanker payudara pada pria disebabkan oleh tingginya kadar hormon estrogen, maka dokter akan merekomendasikan terapi hormon untuk menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker. Salah satu obat yang sering digunakan adalah tamoxifen.

Gejala dari kanker payudara pada pria kerap kali tidak disadari sehingga sering tidak terdiagnosis di awal kemunculannya. Oleh karena itu, kamu harus lebih peka terhadap keluhan atau perubahan yang terjadi pada payudaramu, agar kanker payudara dapat terdeteksi sedini mungkin.

Jika kamu mengalami ciri-ciri dan gejala kanker payudara, segera bertanya langsung pada dokter spesialis kanker melalui Video/Voice Call dan Chat di aplikasi Halodoc. Beberapa rekomendasi dokternya sebagai berikut: 

  1. dr. Arief Wibisono, Sp.B(K)Onk

Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Siloam Tb Simatupang. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia, European Society of Surgical Oncology, Indonesia Society of Endo-Laparoscopic Surgery bisa memberikan layanan medis terkait pembedahan penyakit kanker.

  1. dr. Bajuadji, Sp.B (K) Onk

Dokter Spesialis Bedah Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Tangerang. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Ahli Bedah Indonesia dan Ikatan Dokter Indonesia sebagai anggota ini dapat memberikan layanan konsultasi seputar bedah onkologi.

  1.  dr. Bayu Brahma, Sp.B(K)Onk

Dokter Spesialis Bedah Konsultan Onkologi yang aktif melayani pasien di RS Mayapada Jakarta Selatan, RSUD Kota Bogor, dan RS Kanker Dharmais. Beliau yang tergabung dalam Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Perhimpunan Ahli Bedah Onkologi Indonesia bisa memberikan layanan Konsultasi, dan Tindakan Bedah terkait onkologi(kanker).

Jadi, tunggu apa lagi? Download aplikasi Halodoc sekarang juga di smartphone kamu.

Ditulis oleh:

dr. Rizal Fadli

Referensi:

NHS UK. Diakses pada 2022. Breast Cancer in Men.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Male Breast Cancer.
American Cancer Society. Diakses pada 2022. Risk Factors for Breast Cancer in Men.
American Cancer Society. Diakses pada 2022. Hormone Therapy for Breast Cancer in Men.
Mayo Clinic. Diakses pada 2022. Chemotherapy.
American Cancer Society. Diakses pada 2022. Can Breast Cancer in Men be Prevented?
American Cancer Society. Diakses pada 2022. Risk Factors for Breast Cancer in Men
National Breast Cancer Foundation. Diakses pada 2022. Male Breast Cancer.
Martin, L. J. WebMD. Diakses pada 2022. Breast Cancer in Men.