Cincau Ampuh Atasi Asam Lambung, Benarkah?
Halodoc, Jakarta – Campuran santan dan cairan gula merah pada es cincau membuatnya banyak digemari, terlebih untuk melepas dahaga di siang hari. Cincau terbuat dari daun cincau (Premna serratifolia) yang berwarna hijau dan saat dicampur dengan air, bentuknya menjadi seperti agar - agar. Selain menyegarkan, cincau dianggap bisa mengobati penyakit asam lambung. Benarkah demikian? Simak faktanya di sini, yuk.
Studi Manfaat Cincau Pada Pengidap Asam Lambung Masih Terbatas
Beberapa sumber menyebutkan daun cincau mengandung antioksidan yang mampu melindungi asam lambung dari kerusakan, seperti flavonoid, saponin, polifenol, tanin, alkaloid, serat pektin, mineral, dan vitamin. Zat flavonoid berfungsi mencegah radang dan menurunkan asam lambung. Daun cincau dipercaya mengandung premnazol dan fenilbutazon.
Kedua senyawa ini mampu menurunkan aktivitas enzim, sehingga secara tidak langsung asam lambung yang terbentuk menurun. Senyawa ini bersifat anti radang dan menekan pertumbuhan sel tumor. Sayangnya, penelitian yang menguji kebenaran manfaat daun cincau pada pengidap asam lambung masih terbatas. Beberapa sumber bahkan menyebutkan efek samping cincau pada orang yang sensitif, yaitu memicu peningkatan produksi asam lambung berlebih sehingga menimbulkan gejala mual, nyeri ulu hati, dan sesak napas.
Baca Juga: Asam Lambung Naik Setelah Makan? Hati-Hati Sindrom Dispepsia
Daripada Ragu, Coba Atasi Asam Lambung dengan Cara Ini
1. Makan Teratur
Salah satu penyebab naiknya asam lambung adalah pola makan tidak teratur. Maka itu, usahakan makan pada jam yang sama setiap hari. Waktu makan yang direkomendasikan adalah 3 - 4 jam sekali dengan porsi kecil. Hindari makan dua jam sebelum tidur karena hal bisa memicu naiknya asam lambung ke tenggorokan saat tidur.
2. Hindari Makanan Pemicu
Jika kamu memiliki perut yang sensitif atau mengidap penyakit asam lambung, jangan berlebihan makan makanan yang terlalu asam, pedas, berminyak, bersantan, dan mengandung gas. Batasi konsumsi minuman beralkohol dan berkafein (seperti kopi, teh, dan minuman bersoda). Pasalnya, makanan dan minuman ini memicu peningkatan produksi asam lambung dan menimbulkan nyeri ulu hati hingga perut kembung.
3. Kelola Stres
Studi yang berjudul Effect of Coffee and Stress with Incidence of Gastritis mengungkapkan, stres berlebihan memicu produksi asam lambung berlebih. Reaksi ini mengganggu aktivitas lambung hingga memicu kebocoran lambung. Kamu dianjurkan untuk bisa mengelola stres yang dialami. Caranya beragam, mulai dari melakukan teknik relaksasi, berolahraga, atau melakukan kegiatan positif yang menyenangkan.
4. Jaga Berat Badan
Kelebihan berat badan (overweight) dan obesitas memicu naiknya asam lambung. Risiko penyakit asam lambung meningkat seiring bertambahnya indeks massa tubuh. Pasalnya, pengidap obesitas memiliki lemak perut berlebih yang rentan menekan lambung dan menyebabkan refluks asam dari lambung ke tenggorokan.
Baca Juga: Asam Lambung Naik Setelah Makan? Hati-Hati Sindrom Dispepsia
Selain empat cara di atas, kamu bisa mencegah naiknya asam lambung dengan berhenti merokok, hindari kebiasaan berolahraga tepat setelah makan, jangan terlalu banyak makan dalam satu waktu, dan tidur dengan posisi kepala lebih tinggi dari badan. Kalau kamu mengidap penyakit asam lambung, tanya dokter Halodoc terkait cara penanganan yang tepat. Kamu dapat menggunakan aplikasi Halodoc untuk berbicara pada dokter kapan saja dan di mana saja via Chat, dan Voice/Video Call. Yuk, download aplikasi Halodoc di App Store atau Google Play sekarang juga!