China Rilis Rudal Baru, Ini Bahaya Radiasi Nuklir
Halodoc, Jakarta - Masuk hari kemerdekaan yang ke-79, RRC merilis rudal nuklir baru. Rudal yang dijuluki sebagai “Senjata Hari Kiamat” oleh militer negeri tirai bambu ini dapat membawa 10 hulu ledak nuklir untuk 10 target yang berbeda. Dongfeng-41 atau DF-41, adalah rudal yang memiliki jangkauan jauh. Diklaim dengan kecepatan 12.200 km per jam, rudal ini dapat mencapai daratan AS hanya dalam 30 menit.
Senjata nuklir merupakan teknologi luar biasa yang dapat memberikan dampak besar bagi kehidupan manusia. Tak hanya kerusakan secara fisik, tetapi ekosistem pun akan mendapatkan efek radiasi yang berbahaya. Secara medis, ada beberapa hal yang terjadi pada tubuh manusia jika terkena dampak radiasi nuklir.
Gejala Radiasi
Ketika seseorang terpapar radiasi pada tahap awal, maka orang tersebut akan merasakan berbagai gejala, antara lain:
-
Pusing dan sakit kepala.
-
Gangguan pencernaan, seperti muntah dan diare.
-
Merasakan lelah yang berlebihan (lemas).
-
Peradangan, lepuhan dan luka di berbagai bagian tubuh, seperti bibir, kerongkongan, kulit.
-
Terjadi kerontokan rambut.
Bila seseorang terpapar radiasi dosis besar dalam jangka waktu lama, komplikasi yang lebih parah akan terjadi. Berbagai macam kerusakan organ serta penyakit akan timbul akibat keracunan radiasi. Untuk itu, penanganan dan evakuasi harus segera dilakukan jika keracunan radiasi. Jika kamu sedang berada di sekitar pembangkit listrik tenaga nuklir, dan merasakan gejala tersebut, segera bicara dengan dokter di Halodoc. Penanganan yang segera lebih baik, sebelum komplikasi yang lebih parah terjadi.
Baca juga: Perlu Waspada Komplikasi Akibat Diare Kronis
Dampak Negatif Radiasi
- Jaringan Kulit Rusak
Orang yang terpapar radiasi nuklir dengan dosis tinggi akan merasakan gejala awal berupa kulit peradangan pada kulit, lecet dan luka, hingga kulit terbakar. Gejala tersebut jika dibiarkan, akan menjadi kanker kulit. Selain itu, sel-sel kulit pada kepala juga dapat rusak, sehingga rambut menjadi rontok sampai menimbulkan kebotakan permanen.
- Gangguan Pertumbuhan Anak
Radiasi nuklir akan memberikan dampak buruk pada janin yang sedang dikandung, hingga anak-anak. Dampak buruk tersebut akan terjadi terhadap perkembangan saraf dan juga otak. Selain itu, bayi juga dapat lahir dalam keadaan cacat, baik fisik atau mental. Hal ini disebabkan oleh paparan radiasi dalam dosis yang tinggi ketika bayi tersebut masih dalam kandungan.
Baca juga: Fenilketonuria Terjadi Akibat Mutasi Genetik pada Anak Sejak Lahir
- Sel-Sel Tubuh Rusak
Radiasi dalam dosis tinggi menyebabkan mutasi dan kerusakan pada sel-sel tubuh. Hal ini tentu dapat menyebabkan komplikasi. Mulut, lambung, usus, serta pembuluh darah, adalah area tubuh yang paling rentan untuk mengalami kerusakan akibat paparan radiasi nuklir dosis tinggi. Selain itu, sel-sel yang berperan dalam produksi darah di sumsum tulang belakang juga dapat rusak. Jika sumsum tulang belakang rusak, maka tubuh tidak dapat melawan penyakit atau infeksi yang sedang diidap.
-
Menimbulkan Kanker
Komplikasi paling parah yang dapat timbul akibat paparan radiasi nuklir, adalah kanker. Risiko kanker akibat radiasi dapat terjadi pada siapa saja, baik anak-anak dan orang dewasa. Terdapat beberapa contoh kanker yang dapat terjadi, seperti kanker tulang, kanker tiroid, kanker payudara, kanker paru-paru, kanker kulit, kanker otak, dan kanker darah.
Baca juga: 5 Kebiasaan yang Memicu Kanker Otak
Radiasi nuklir menimbulkan berbagai dampak negatif bagi kehidupan manusia. Tidak hanya nuklir yang berwujud senjata, pembangkit listrik tenaga nuklir yang tidak diawasi dengan benar pun bisa menyebabkan dampak negatif seperti bencana Chernobyl beberapa dekade silam.
Referensi:
Epa.gov. Diakses pada 2019. Radiation Health Effects
Aljazeera.com. Diakses pada 2019. China displays new hypersonic nuclear missile on 70th anniversary
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan