Cek Tumor Payudara Sejak Dini dengan Teknik SADARI
Halodoc, Jakarta – Bagi wanita, kesehatan payudara menjadi salah satu hal yang perlu diperhatikan. Tentunya, gangguan payudara yang dialami dapat menyebabkan rasa khawatir. Ada berbagai gangguan kesehatan yang dialami wanita pada bagian payudara yang menyebabkan munculnya benjolan pada payudara. Namun, jangan khawatir, tidak semua benjolan pada payudara menandakan kondisi yang berbahaya.
Baca juga: Terdapat Benjolan Payudara, Berbahayakah?
Selain itu, pendeteksian sejak dini juga dapat menjadi cara yang bisa dilakukan untuk mencegah kondisi yang semakin memburuk. Selain melakukan pemeriksaan kesehatan di rumah sakit, kamu juga dapat melakukan teknik SADARI di rumah.
Kenali Teknik SADARI
Kamu dapat mendeteksi kesehatan payudara secara mandiri di rumah. Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI) menjadi cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengetahui kesehatan payudara. Tentunya, bagi wanita penting untuk mengetahui kesehatan payudara. Bukan hanya faktor hormon maupun usia, perubahan yang terjadi pada payudara juga dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan pada payudara.
Baca juga: Ini Tanda Jika Tumor Payudara Tidak Berbahaya
Melansir National Breast Cancer Foundation, tiap wanita perlu melakukan teknik SADARI setiap satu bulan sekali. Waktu yang paling baik untuk melakukan teknik SADARI adalah beberapa hari setelah kamu mengalami menstruasi. Berikut ini cara untuk melakukan teknik SADARI di rumah:
1. Di Depan Cermin
Buka pakaian bagian atas, pastikan kamu berada pada ruangan tertutup yang memiliki cahaya baik. Lakukan teknik ini dengan posisi berdiri dan letakkan kedua tangan pada samping tubuh. Perhatikan dengan baik kedua payudara, mulai dari puting hingga tekstur kulit pada payudara.
Kemudian, letakkan kedua tangan pada pinggang dan buatlah tekanan agar otot dada mengencang. Perhatikan apakah ada perubahan pada payudara. Setelah itu, lakukan gerakan menunduk, perhatikan dan raba untuk memastikan tidak ada benjolan atau perubahan pada payudara.
2. Saat Mandi
Kamu juga dapat melakukan teknik SADARI ketika kamu mandi. Sabun yang digunakan dapat membantu kamu untuk meraba bagian-bagian payudara dan memastikan adanya benjolan atau perubahan yang terjadi pada payudara.
Saat melakukan pemeriksaan, angkat salah satu tangan pada bagian payudara yang kamu periksa. Setelah tangan terangkat, raba dan tekan secara perlahan bagian payudara dan perhatikan apakah ada perubahan atau benjolan yang terasa.
3. Lakukan Secara Berbaring
Pemeriksaan juga dapat dilakukan secara berbaring pada lokasi yang datar. Letakkan bantal kecil di bawah pundak, kemudian periksakan secara detail dan perlahan. Kamu juga dapat menambahkan lotion pada jari untuk lebih memudahkan pemeriksaan pada payudara.
Melansir Mayo Clinic, saat melakukan teknik SADARI, gunakan 3 jari yang berada di tengah untuk memastikan perubahan pada payudara. Lakukan pemeriksaan SADARI dengan tidak terburu-buru. Pastikan kamu melakukan pemeriksaan pada seluruh bagian payudara, termasuk puting. Saat melakukan pemeriksaan lakukan gerakan memutar mengikuti arah jam.
Itulah teknik SADARI yang perlu diketahui untuk melakukan pemeriksaan terhadap payudara. Namun, jika kamu menemukan benjolan pada payudara sebaiknya jangan panik. Benjolan pada payudara tidak semuanya menandakan kondisi yang berbahaya. Sebagian besar benjolan yang muncul pada payudara merupakan tumor jinak dan tidak berisiko alami kanker.
Umumnya, ada beberapa tanda yang menandakan tumor jinak, seperti batasan tumor yang cukup jelas, terasa saat diraba, memiliki tekstur lunak, dan mudah digerakkan. Perubahan hormon dan siklus menstruasi umumnya menjadi penyebab utama tumor jinak muncul pada payudara.
Baca juga: Hati-Hati, Benjolan di Payudara Bisa Tandai 6 Penyakit Ini
Dilansir Mayo Clinic, segera lakukan pemeriksaan pada rumah sakit terdekat, jika kamu mendapati benjolan atau perubahan pada payudara dengan gejala, muncul benjolan keras pada payudara atau ketiak, perubahan kulit yang menjadi berkerut, permukaan kulit terdapat cekungan, perubahan ukuran payudara, keluar cairan dari puting yang bukan ASI, puting masuk ke dalam, ruam pada payudara, dan muncul rasa nyeri. Pemeriksaan seperti mamografi dan MRI dapat dibutuhkan untuk memastikan penyebab dari gejala-gejala tersebut.