Cek Fakta: Seberapa Efektif Terapi Musik Bekerja saat Terapi Kognitif Dilakukan
“Terapi musik telah banyak dibuktikan secara ilmiah mampu meredakan beberapa gangguan kesehatan. Ini karena musik dapat mengakses seluruh bagian otak sehingga dapat berpengaruh ke seluruh tubuh.”
Halodoc, Jakarta – Terapi musik adalah penggunaan musik secara klinis untuk mencapai tujuan individu seperti mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, dan ekspresi diri. Ini adalah terapi berbasis yang telah cukup terbukti. Terapi ini akan membuat pengidap mendengarkan, menyanyi, memainkan alat musik, atau menggubah musik.
Terapi ini tidak memerlukan keterampilan atau bakat musik. Terapi musik dapat membantu secara psikologis, emosional, fisik, spiritual, kognitif dan sosial.
Efektivitas Terapi Musik untuk Kesehatan
Melalui terapi ini, kamu akan memiliki kualitas hidup yang lebih baik. Terapi musik dapat memberikan efek positif pada banyak aspek kehidupan. Beberapa pengidap kesehatan mental dan fisik juga telah terbukti terbantu setelah mengikuti terapi ini.
Semua bagian otak memproses musik, dan musik dapat mengaktifkan serta mengakses bagian otak yang mungkin tidak dapat dijangkau oleh media lain. Tak hanya menyenangkan, musik juga berfungsi bagi kesehatan, di antaranya:
1. Mengatasi Insomnia
Mendengarkan musik klasik adalah cara termurah dan paling efektif untuk mengatasi insomnia. Musik klasik seringkali efektif dalam membantu para pengidap insomnia. Menurut penelitian, musik yang menenangkan selama 45 menit dapat membantu orang rileks hingga tertidur.
Selain itu, mendengarkan musik yang menenangkan membantu menurunkan tingkat stres, tekanan darah, detak jantung, dan pernapasan. Bagi kamu yang sering mengalami kesulitan tidur, mungkin terapi ini bisa membantu.
2. Menurunkan Stres
Telah dibuktikan bahwa mendengarkan musik yang lambat atau musik klasik yang tenang dapat menurunkan ketegangan. Sejumlah penelitian telah menunjukkan bahwa setiap orang, termasuk bayi, dapat memperoleh manfaat dari mendengarkan musik yang menenangkan.
Kamu dapat meredakan stress dari hari yang berat dengan mendengarkan musik yang membantu mengendurkan otot yang kaku. Musik juga dapat mengalihkan perhatian dari masalah dan membuat kamu merasa lebih bersemangat dan penuh harapan. Menurut penelitian, mendengarkan musik juga membantu menurunkan kadar kortisol hormon stres tubuh.
3. Meningkatkan Produktivitas
Banyak orang suka mendengarkan musik sambil bekerja. Mendengarkan musik memang akan meningkatkan kinerja. Musik seperti musik klasik atau rock dapat membantu orang mengenali huruf dan angka serta representasi visual lainnya dengan lebih cepat.
4. Melawan Rasa Lelah
Mendengarkan musik upbeat dapat menjadi cara yang bagus untuk menemukan beberapa energi ekstra. Musik dapat secara efektif menghilangkan rasa lelah yang diakibatkan oleh pekerjaan. Perlu diingat bahwa mendengarkan terlalu banyak musik pop dan musik hard rock juga dapat membuat kamu semangat dan produktif.
5. Membangun Keterampilan Pengidap Autisme
Terapi ini sangat membantu dalam mengembangkan kemampuan, menurunkan kecemasan, dan meningkatkan komunikasi kepada pengidap autis. Terapi musik untuk autisme sering melibatkan mendengarkan lagu langsung sesuai dengan suasana hati atau preferensi pengidap.
Pengidapnya mungkin didorong untuk bernyanyi, membuat suara, atau bergerak mengikuti irama oleh terapis. Melalui kegiatan ini diharapkan individu autis akan merasa nyaman, percaya diri, mampu mengungkapkan perasaannya secara lebih luas, dan mampu berinteraksi dengan orang lain.
Itulah penjelasan tentang terapi menggunakan musik. Apabila kamu perlu konsultasi terkait kesehatan mental, baik untuk diri sendiri maupun kerabat terdekat, cobalah untuk melakukan konsultasi dengan psikolog klinis di Halodoc.✔️’
Referensi:
American Music Therapy Association. Diakses pada 2022. Music Therapy.
Psychology Today. Diakses pada 2022. Music Therapy.
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan