Cek Fakta: Feses Bisa Tunjukkan Gejala Kanker Usus
“Salah satu awal gejala kanker usus yang sering diabaikan adalah perubahan kebiasaan buang air besar atau feses. Selain itu, feses juga dikenal bisa menjadi barometer kesehatan internal tubuh.”
Halodoc, Jakarta – Kanker usus merupakan salah satu jenis kanker yang memiliki risiko kematian yang tinggi. Ini karena banyak pengidapnya yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat sejak awal lantaran gejala kanker usus pada tahap awal yang relatif kurang disadari. Nah, salah satu awal gejala kanker usus yang sering diabaikan adalah perubahan kebiasaan buang air besar atau feses.
Feses juga bisa dikenal sebagai barometer kesehatan internal tubuh. Kotoran dapat memberi tahu kamu jika tubuh sedang sakit, bahkan memberi tanda-tanda sesuatu yang serius seperti kanker usus. Lantas, seperti apa kondisi feses atau kebiasaan buang air besar dari seseorang yang mengidap kanker usus? Simak ulasan berikut ini!
Gejala Kanker Usus Dilihat dari Feses
Kanker usus besar adalah penyakit progresif di mana tumor lokal dapat menyebar dengan cepat dan menyerang jaringan terdekat atau organ terjauh. Perkembangan penyakit ini diklasifikasikan dalam tahap 1 sampai 4, dengan setiap tahap lanjut mewakili perburukan penyakit.
Selain itu, ada petunjuk awal yang bisa menunjukkan timbulnya penyakit kanker usus, yakni:
- Feses Berukuran Kecil Seperti Pensil. Hal ini disebabkan oleh penyempitan saluran usus saat tumor mulai tumbuh.
- Nyeri saat Buang Air Besar. Kondisi ini dikenal sebagai dyschezia, gejala yang umumnya terkait dengan kanker dubur.
- Muncul Sensasi Tidak dapat Mengosongkan Usus. Kondisi ini juga dikenal sebagai tenesmus, gejala yang biasa terlihat pada kanker rektum stadium awal.
- Pendarahan di Dubur. Kondisi ini lebih sering terjadi pada kanker dubur atau kanker di usus bagian bawah.
- Sakit Perut. Kondisi ini disebabkan peradangan lokal sehingga ia memicu reseptor rasa sakit yang disebut nosiseptor visceral.
- Kelelahan. Karena pendarahan usus, hilangnya sel darah merah dan anemia pun mulai berkembang dan kemudian menyebabkan kelelahan.
Ini Dokter Spesialis yang Bisa Bantu Pengobatan Kanker Usus jika kamu mengalami gejala seperti di atas.
Pentingnya Memeriksa Keadaan Feses saat BAB
Ingat, merasa nyaman dengan gerakan usus adalah hal yang penting. Tidak ada salahnya juga untuk melihat keadaan feses sebelum membilasnya. Perlu diingat lagi, beberapa perubahan bentuk feses yang tidak biasa tidak selalu disebabkan oleh kanker usus, sehingga perlu diagnosis lebih lanjut.
Kanker usus dapat menyebabkan pendarahan di saluran pencernaan, sehingga membuat feses berwarna coklat tua, merah marun, atau hitam. Namun perubahan warna feses juga bisa disebabkan oleh mag atau makanan yang dikonsumsi.
Di sisi lain, pendarahan bisa sangat mikroskopis pada kanker usus, sehingga tidak dapat dilihat dengan mata di toilet. Namun jika gejala disertai anemia tanpa alasan yang jelas, sebaiknya perlu waspada.
Sementara itu, kamu juga perlu melacak rutinitas BAB. Mungkin kamu BAB setiap hari pada waktu yang sama dengan cukup lancar. Namun kemudian kamu menyadari bahwa kamu sudah lebih dari tiga hari tidak BAB. Atau kamu juga perlu waspada jika kamu harus selalu menggunakan obat pencahar untuk bisa BAB.
Baik perubahan keadaan feses maupun rutinitas BAB, keduanya merupakan gejala yang mengkhawatirkan. Perlu diingat juga, setiap perubahan yang terus-menerus dalam kebiasaan buang air besar harus mendapatkan pemeriksaan dokter.
Ini karena kanker usus besar sering tidak menunjukkan gejala, sehingga penting untuk memahami faktor risiko penyakit. Termasuk mereka yang sudah lanjut usia, memiliki riwayat kanker usus dalam keluarga, dan mengidap penyakit radang usus.
Siapa saja yang mengalami gejala yang mencurigakan dan memiliki faktor risiko, sebaiknya segera kunjungi dokter untuk mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut. Kamu juga bisa menghubungi dokter melalui aplikasi Halodoc untuk mendapatkan saran penanganan yang tepat. Yuk, download aplikasi Halodoc sekarang juga!