Cek Fakta: Benarkah Minum Oralit Cegah Haus saat Puasa?
“Mengonsumsi oralit saat puasa tidak dianjurkan karena oralit mengandung gula dan garam yang cukup tinggi. Penggunaan oralit biasanya diperuntukkan bagi orang yang kehilangan hidrasi, seperti akibat diare."
Halodoc, Jakarta – Puasa adalah kegiatan melatih diri dengan menahan makan, minum dari terbit fajar hingga matahari terbenam. Selama berpuasa, tubuh membutuhkan cairan yang cukup untuk menjaga keseimbangan hidrasi dan mencegah dehidrasi.
Jika tubuh kekurangan cairan, sel-sel dalam tubuh akan mengirimkan sinyal rasa haus ke otak. Dehidrasi dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti sakit kepala, pusing, dan kelelahan. Untuk mengatasi hal tersebut, kamu bisa membaca artikel mengenai Cara Mudah Cegah Dehidrasi saat Puasa.
Apa itu Oralit?
Oralit adalah salah satu produk yang dapat membantu menjaga keseimbangan hidrasi dalam tubuh. Oralit mengandung elektrolit yang berfungsi untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang dari tubuh akibat kekurangan cairan. Produk ini biasanya digunakan oleh atlet atau untuk mengobati dehidrasi sedang karena diare, muntah, atau kondisi lainnya.
Dalam kasus dehidrasi sedang, oralit cocok untuk dikonsumsi. Selain mengandung air, oralit juga mengandung glukosa dan elektrolit dalam jumlah tertentu. Elektrolitnya adalah kalium dan natrium.
Komponen-komponen ini membantu memaksimalkan penyerapan cairan di saluran pencernaan. Saluran pencernaan bergantung pada Sodium-Glucose Cotransporters (SGLTs), yang merupakan pembawa protein dalam sel-sel usus tubuh.
Cotransporters membantu memindahkan zat melintasi membran dalam tubuh yang memungkinkan untuk meningkatkan penyerapan cairan dalam tubuh.
Benarkah Minum Oralit Cegah Haus saat Puasa?
Namun, apakah minum oralit dapat membantu dalam menjaga keseimbangan hidrasi selama berpuasa? Oralit adalah minum minuman yang terbuat dari air, gula dan elektrolit, khususnya kalium dan natrium.
Penggunaan oralit selama berpuasa tidak dianjurkan karena oralit mengandung gula dan garam yang cukup tinggi. Konsumsi oralit secara berlebihan dapat mengakibatkan kenaikan kadar gula darah dan tekanan darah.
Selain itu, konsumsi oralit juga tidak dapat menggantikan kebutuhan nutrisi lain yang berperan untuk metabolisme tubuh selama berpuasa. Kebutuhan nutrisi tersebut dapat berasal dari asupan makanan dan minuman saat berbuka dan sahur.
Perhatikan Efek Samping saat Konsumsi Oralit
Oleh karena itu, alangkah lebih baik untuk mengonsumsi air putih yang cukup selama berpuasa dan menghindari minuman yang mengandung gula dan kafein seperti teh, kopi, atau minuman bersoda.
Namun, pada kondisi tertentu seperti pada orang yang sedang sakit atau pada kondisi cuaca yang sangat panas, penggunaan oralit dapat membantu dalam menjaga keseimbangan hidrasi. Penggunaan oralit juga harus atas dasar rekomendasi dokter atau tenaga kesehatan ahli terlebih dahulu.
Apabila terjadi penyalahgunaan konsumsi oralit, maka dapat menimbulkan beragam efek samping, seperti mual, muntah, perasaan gelisah yang berlebih, kejang, pembengkakan pada pergelangan kaki, munculnya ruam, pusing, gatal atau bengkak (terutama pada wajah, lidah, dan tenggorokan) sampai menyebabkan masalah pernapasan.
Jika salah satu dari efek samping ini bertahan lebih lama dan memperburuk kondisi, penting untuk menghubungi dokter agar dapat meminimalisir terjadinya komplikasi kesehatan yang parah. Konsumsi oralit yang berlebih dapat menyebabkan pengendapan garam dan mineral ekstra dalam tubuh, sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit gula dan radang sendi.
Dalam menjalankan ibadah puasa, menjaga keseimbangan hidrasi dalam tubuh sangatlah penting. Namun, konsumsi oralit tidak selalu wajib setiap hari dan harus berdasarkan rekomendasi dokter, ya! Nah, hal yang terpenting adalah mengonsumsi air putih yang cukup dan memperhatikan asupan nutrisi saat berbuka dan sahur.
Jika kamu memiliki keluhan terkait dengan kesehatan, jangan ragu untuk mengonsultasikannya kepada dokter. Konsultasi dengan dokter dapat dengan mudah kamu dapatkan melalui Halodoc. Jadi tunggu apalagi, yuk, langsung saja download aplikasi Halodoc dari App Store atau Play Store smartphone kamu.