Cek Fakta: Apakah Myokymia Penyakit Turunan?
“Faktanya, myokymia disebabkan oleh kesalahan saraf. Biasanya dipicu atau diperparah oleh stres, kelelahan, atau paparan lingkungan.”
Halodoc, Jakarta – Kamu mungkin pernah mengalami kedutan pada kelopak mata. Kondisi tersebut memiliki nama medis yaitu myokymia. Kedutan pada kelopak mata atau myokymia hanya terjadi pada kelopak mata. Namun belum diketahui secara pasti, apakah myokymia merupakan penyakit turunan atau tidak. Karena faktanya, kondisi ini sangat umum dan dapat terjadi pada siapa saja.
Myokymia dibedakan dalam tiga jenis yang memiliki penyebab yang berbeda pula. Umumnya, kedutan dalam hilang dalam waktu singkat, tapi ada juga yang kambuh selama beberapa jam, hari, atau lebih.
Faktanya, Myokymia Disebabkan oleh Kesalahan Saraf
Myokymia terjadi disebabkan oleh kesalahan saraf yang memasok otot-otot kelopak mata. Kondisi tersebut bisa dari satu otot atau sekelompok otot di sekitar mata, tapi paling sering terjadi pada otot orbicularis, yaitu otot yang menutup kelopak mata.
Otot superior terkadang juga terlibat, yaitu otot yang mengontrol pergerakan mata ke bawah dan ke dalam menuju hidung. Ketika melibatkan otot superior, pengidap mungkin mengalami penglihatan ganda selama kedutan, tapi hal tersebut jarang terjadi.
Selain itu, kelopak mata berkedut dapat disebabkan atau diperburuk oleh:
- Iritasi mata, ketegangan, atau abrasi kornea.
- Iritasi akibat lingkungan, seperti angin, lampu terang, paparan sinar matahari, atau polusi udara.
- Kelelahan atau kurang tidur.
- Aktivitas fisik atau stres.
- Penggunaan alkohol, tembakau, atau kafein.
- Mata kering.
- Efek samping obat.
- Sensitif terhadap cahaya.
- Terjadi pembengkakan pada lapisan tengah mata.
- Radang kelopak mata.
- Mata merah atau konjungtivitis.
- Migrain.
Jenis-jenis Myokymia yang Perlu Diketahui
Myokymia dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Myokymia umum
Kedutan kelopak mata dalam jumlah tertentu dapat dianggap tipikal dan tidak menunjukkan masalah yang serius. Namun, kedutan tersebut bisa timbul dari berbagai faktor lingkungan, dan umumnya hilang jika beristirahat. Apabila kedutan terjadi secara terus-menerus dan mengganggu kehidupan, sebaiknya segera bicarakan dengan dokter tentang gejala yang kamu alami.
2. Benign essential blepharospasm
Jika kedutan kelopak mata menjadi kronis atau bersifat jangka panjang, kamu mungkin mengalami benign essential blepharospasm. Istilah tersebut merupakan sebutan untuk kedutan atau kedipan yang kronis dan tidak terkendali.
Kondisi ini biasanya mempengaruhi kedua mata dan lebih sering dialami oleh wanita dibandingkan pria. Selain itu, ada kemungkinan kondisi akan memburuk seiring berjalannya waktu. Akibatnya dapat menyebabkan kondisi berikut:
- Pandangan kabur.
- Peningkatan kepekaan terhadap cahaya.
- Kejang pada wajah.
3. Myokymia hemifasial
Jika kedutan kelopak mata hanya memengaruhi satu mata, kemungkinan kamu mengalami jenis myokymia hemifasial. Kedutan jenis ini merupakan gangguan neuromuskular yang biasanya disebabkan oleh pembuluh darah, yang memberi tekanan berlebih pada salah satu saraf wajah.
Sema seperti jenis myokymia sebelumnya, gangguan ini juga sering terjadi pada wanita dibandingkan pria. Jika tidak segera diobati, dapat menyebabkan:
- Kedutan mata yang sering dan tidak terkendali.
- Tidak mampu membuka mata.
- Kedutan terjadi di semua otot di satu sisi wajah.
Myokymia dapat Hilang dengan Sendirinya
Kedutan kelopak mata atau myokymia dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit atau jam. Kamu juga bisa menghilangkannya lebih cepat atau membuatnya kurang terlihat dengan mempraktikkan satu atau beberapa hal berikut:
- Atasi semua faktor gaya hidup yang dapat menyebabkan kelopak mata kedutan. Seperti stres, pola makan yang buruk, dan penggunaan alkohol atau kafein.
- Kurangi waktu untuk melihat layar digital dan aktivitas lain yang menyebabkan mata teriritasi.
- Gunakan obat tetes mata jika mata kering.
Jika kedutan kelopak mata masih ada dan mengganggu setelah tiga bulan, meski kamu sudah mencoba cara di atas, segera kunjungi dokter. Ia akan mendiagnosa penyebab dan merekomendasikan satu atau lebih perawatan berikut:
- Injeksi toksin botulinum (botox).
- Akupunktur, farmakopunktur atau pengobatan alternatif lainnya.
- Vitamin, seperti kalsium, asam folat, fosfor, potasium, dan multivitamin.
Sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan pada rumah sakit agar kamu bisa mendapatkan pengobatan yang tepat secara medis. Kamu bisa menggunakan Halodoc. Caranya download aplikasi Halodocmelalui App Store atau Google Play sekarang juga!
Referensi:
Healthline. Diakses pada 2023. Eye Twitching: Causes, Treatments, and Prevention
Mayo Clinic. Diakses pada 2023. Eye twitching
Optometrists. Diakses pada 2023. Myokymia (Eye Twitch)
All About Vision. Diakses pada 2023. Myokymia: Eyelid twitch or tic
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp25 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Dokter seputar Kesehatan