Cegah Virus Corona dengan Jaga Daya Tahan Tubuh
Halodoc, Jakarta - Virus corona yang mulai mewabah sejak awal tahun 2019 ini kini telah resmi menjadi pandemi. Melansir data yang dihimpun oleh John Hopkins University, hingga Selasa (25/2/2020) pagi, jumlah pasien yang dilaporkan positif terinfeksi virus corona telah mencapai 79.571 jiwa, dengan jumlah kematian yang tercatat dari seluruh dunia sebanyak 2.630 jiwa. Di beberapa negara seperti Korea Selatan, Italia, Iran, dan Jepang pun tengah mengalami peningkatan kasus yang cukup tinggi.
Di awal Maret 2020, ditemukan adanya kasus infeksi virus corona di Indonesia yang menyebabkan kewaspadaan terhadap penyakit ini pun semakin tinggi. Terlihat dari imbauan tentang menjaga daya tahan tubuh yang terus digaungkan, sebagai upaya pencegahan virus corona. Sebab, jika daya tahan tubuh optimal, risiko untuk terserang virus penyebab penyakit pun akan sangat kecil.
Baca juga: Jangan Panik, Virus Corona Tak Menular Lewat Barang Impor Cina
Pentingnya Gaya Hidup Sehat dan Konsumsi Suplemen
Bicara soal upaya pencegahan virus corona, tentunya berkaitan dengan penerapan pola hidup sehat. Penerapan pola hidup sehat ini meliputi asupan makanan bergizi seimbang, istirahat yang cukup, dan rutin berolahraga.
Gizi seimbang ini merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Caranya dengan memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih, dan memantau berat badan secara teratur.
Untuk olahraga, setidaknya kamu harus melakukan aktivitas fisik selama 150 menit dalam satu minggu, atau 30 menit perhari (5 kali seminggu). Bagaimana dengan istirahat? Menurut National Sleep Foundation, orang dewasa setidaknya membutuhkan tidur selama 7-9 jam tiap harinya.
Hal yang perlu ditegaskan, cara mencegah virus corona tak hanya memalui ketiga hal di atas. Masih terdapat beberapa upaya yang bisa kita lakukan untuk mencegah penularan virus ini. Misalnya:
- Jaga Kebersihan Tangan dan Kenakan Masker
Tangan yang tidak bersih merupakan sumber berbagai penyakit, termasuk infeksi virus seperti COVID-19 yang disebabkan virus corona jenis terbaru. Oleh sebab itu, cucilah tangan setidaknya selama 20 detik, beberapa kali sehari. Gunakan sabun dan air atau pembersih tangan dengan alkohol setidaknya 60 persen. Lalu, kapan waktu yang tepat untuk mencuci tangan?
- Sebelum memasak atau makan;
- Setelah menggunakan kamar mandi;
- Setelah menutup hidung saat batuk, atau bersin.
Selain itu, sebaiknya jangan menyentuh wajah termasuk mata, hidung, dan mulit saat tangan dalam keadaan kotor. Sebab penularan virus corona bisa terjadi ketika tangan menyentuh barang yang terkontaminasi virus, dan kemudian menyentuh mata atau wajah.
Lalu, bagaimana dengan penggunaan masker? Sebenarnya Menteri Kesehatan RI dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menegaskan terkait pengunaan masker. Keduanya menjelaskan, penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang sakit.
Selain itu, menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), masker tidak melindungi mereka dari coronavirus jenis terbaru. Menurut US Surgeon General (ahli bedah), masker sebenarnya dapat meningkatkan risiko infeksi jika tidak dipakai dengan benar.
Lalu, kapan waktu yang tepat menggunakan masker? Ini tipsnya dari WHO.
- Jika kondisi kamu sehat, kamu hanya perlu memakai masker jika merawat orang yang diduga terinfeksi COVID-19.
- Kenakan masker jika kamu batuk atau bersin.
- Masker efektif bila dibarengi dengan keadaan tangan yang bersih. Cucilah tangan menggunakan alkohol atau sabun dan air.
- Jika kamu mengenakan masker, maka kamu harus tahu cara menggunakannya dan membuangnya dengan benar.
- Sterilisasi Benda-Benda di Dalam Rumah
Menurut studi dalam Elsevier, desinfektan dengan kandungan 0.1% sodium hypochlorite, 0.5% hydrogen peroxide atau 62%e71% ethanol, dianggap efektif untuk melawan virus corona dalam satu menit. Efek serupa juga diharapkan terhadap virus corona baru, SARS-CoV-2 penyebab COVID-19.
Oleh sebab itu, bersihkan benda-benda di rumah yang rentan dihinggapi oleh kuman dan virus. Contohnya remote televisi, remote pendingin ruangan, gagang pintu, meja, smartphone, dan benda-benda lainnya yang sering digunakan. Selain itu, buatlah sirkulasi udara dengan baik atau ventilasi ruangan yang baik (buka jendela). Tujuannya, agar virus tak hanya menetap di dalam ruangan.
Baca juga: Bagaimanakah Perkembangan Vaksin untuk Virus Corona?
- Minum Suplemen
Perlu diketahui bahwa sistem dan tingkat kekebalan tubuh setiap orang dapat berbeda-beda karena banyak faktor, seperti usia, pola makan, dan gaya hidup. Pada beberapa kondisi, peningkatan daya tahan tubuh bisa saja tidak cukup hanya dengan pola makan sehat saja, sehingga membutuhkan bantuan suplemen.
Nah, salah satu suplemen antioksidan yang sangat bagus untuk menjaga daya tahan tubuh tetap sehat dan terhindar dari infeksi virus penyebab penyakit adalah Suplemen Astria. Suplemen Astria memiliki kekuatan antioksidan alami yang lebih besar dari vitamin lainnya. Dibuat dari bahan alami, Astria memiliki kandungan Astaxanthin yang berasal dari ganggang merah.
Baca juga: Ini Alasan COVID-19 Lebih Menular Daripada SARS
Astaxanthin merupakan jenis antioksidan yang paling kuat. Saking kuatnya, astaxanthin juga berguna untuk memelihara kesehatan jantung dan mengurangi peradangan dalam tubuh akibat paparan radikal bebas. Tak hanya itu, astaxanthin juga dapat membantu meremajakan sel-sel kulit, dengan cara menekan oksigen aktif yang terpapar sinar UV pada kulit.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar terhindar dari penularan virus corona, kamu perlu mengonsumsi Suplemen Astria, dan mengimbanginya dengan pola makan sehat, olahraga rutin, dan istirahat yang cukup. Agar lebih mudah, kamu bisa beli Suplemen Astria lewat aplikasi Halodoc saja. Tinggal klik, tunggu, dan suplemen yang kamu butuhkan akan diantar ke alamatmu dalam waktu 1 jam.
Itulah 3 tips penting untuk jaga daya tahan tubuh, agar terhindar dari penularan virus corona. Selain menerapkan 3 tips tadi, pastikan juga untuk selalu menghindari keramaian atau bepergian ke daerah dengan risiko tinggi akan wabah virus corona. Jangan lupa untuk selalu gunakan masker dan jaga kebersihan dengan mencuci tangan sebelum makan dan menyiapkan makanan, serta setelah dari toilet.
Hindari juga kontak fisik dengan orang asing ataupun orang yang sedang sakit. Jika kamu merasa ada gejala tidak enak badan, jangan disepelekan dan segera konsultasikan pada dokter di Halodoc, yang bisa dihubungi kapan dan di mana saja.
Referensi:
John Hopkins University. Diakses pada 2020. Novel Coronavirus Information (Updated Feb 24, 2020).
Harvard Medical Plus. Diakses pada 2020. The new coronavirus: What we do — and don’t — know.
Immune Deficiency Foundation. Diakses pada 2020. Statement on Coronavirus.
National Sleep Foundation. Diakses pada 2020. National Sleep Foundation Recommends New Sleep Times
CDC. Diakses pada 2020. Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) - Frequently Asked Questions and Answers
Web MD. Diakses pada 2020. Preparing for Coronavirus: Dos and Don’ts
WHO. Diakses pada 2020. Coronavirus
WHO. Diakses pada 2020. Report of the WHO-China Joint Mission on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
Elsevier. Diakses pada 2020. Potential role of inanimate surfaces for the spread of coronaviruses and their inactivation with disinfectant agents
Berlangganan Artikel Halodoc
Topik Terkini
Mulai Rp50 Ribu! Bisa Konsultasi dengan Ahli seputar Kesehatan