Catat, Ini Waktu Terbaik untuk Olahraga Jogging

4 menit
Ditinjau oleh  dr. Rizal Fadli   19 September 2023

“Baik pagi maupun sore hari sama-sama menjadi waktu terbaik untuk jogging. Namun, olahraga baik di pagi atau sore hari, dapat memberikan manfaat yang berbeda.”

Catat, Ini Waktu Terbaik untuk Olahraga JoggingCatat, Ini Waktu Terbaik untuk Olahraga Jogging

Halodoc, Jakarta – Jogging adalah bentuk olahraga aerobik yang melibatkan lari dengan intensitas kecepatan sedang atau pelan untuk waktu yang lebih lama. Olahraga ini biasanya dilakukan di luar ruangan, seperti taman, lapangan, atau area terbuka lainnya. 

Tujuan dari jogging adalah untuk meningkatkan kebugaran fisik, memperkuat otot-otot tubuh, serta meningkatkan daya tahan dan kesehatan jantung.

Kebanyakan orang beranggapan jogging paling baik dilakukan di pagi hari. Sebagian lainnya berpikiran kalau aktivitas fisik ini sebaiknya di sore hari.  Lantas, mana waktu terbaik sebenarnya?

Waktu Terbaik untuk Olahraga Jogging

Sebenarnya olahraga jogging bisa kamu lakukan pagi dan sore hari, keduanya sama-sama memiliki manfaatnya bagi tubuh.

Berikut adalah penjelasan mengenai manfaatnya: 

1. Jogging di pagi hari 

Idealnya, waktu di pagi hari yang tepat untuk jogging adalah pukul 05.30 hingga 07.00 WIB. Namun, kamu juga masih dapat melakukannya pada pukul 08.00 hingga 09.00 WIB. 

Sebuah studi dalam Medicine and Science in Sports and Exercise, mengevaluasi bagaimana wanita merespons makanan setelah berolahraga di pagi hari. Partisipan studi ini terbagi menjadi dua golongan, yaitu mereka yang memiliki berat badan sehat, dan mereka yang obesitas. 

Ketika kedua kelompok tersebut berjalan cepat selama 45 menit, mereka tidak terlalu terganggu oleh foto makanan yang tampak lezat. Ketimbang dengan mereka yang tidak berolahraga sama sekali.

Berdasarkan aktivitas pagi ini, pada hari-hari para peserta berolahraga di pagi hari, mereka juga meningkatkan aktivitas fisik mereka sepanjang hari lebih banyak, ketimbang hari-hari mereka tidak berolahraga di pagi hari. 

Manfaat tambahan dari berolahraga di pagi hari termasuk peningkatan metabolisme, yang berarti kamu akan terus membakar kalori sepanjang hari. 

Informasi selengkapnya mengenai manfaat lari di pagi hari bisa kamu simak di artikel Bukan Hanya Membakar Kalori, Ini 4 Manfaat Jogging di Pagi Hari.

2. Jogging di sore hari 

Meskipun sepertinya pagi hari adalah waktu yang ideal, berolahraga di sore hari juga tidak ada salahnya. Waktu yang pas untuk melakukannya adalah sore hari yaitu pukul 16.30 hingga 18.00 WIB.

Kemampuan tubuh untuk bergerak secara dinamis akan lebih maksimal di sore hari. Suhu tubuh akan meningkat sepanjang hari, yang membuat tubuh dapat mengoptimalkan fungsi dan kekuatan otot, aktivitas enzim, dan memiliki daya tahan lebih tinggi.

Selain itu, kinetik pengambilan oksigen lebih cepat pada malam hari, yang berarti kamu bisa menggunakan energi secara lebih lambat dan efektif daripada di pagi hari. 

Sebaliknya, berolahraga di pagi hari juga bisa memerlukan tambahan pemanasan tambahan untuk rutinitas, yang bisa menghilangkan fokus latihan.

Selain itu, para ahli berkeyakinan kalau pada sore dan malam hari, waktu reaksi tubuh paling cepat, sehingga cocok untuk melakukan olahraga seperti latihan interval intensitas tinggi (HIIT). 

Sore hari juga merupakan saat detak jantung dan tekanan darah paling rendah, yang mengurangi kemungkinan cedera sekaligus meningkatkan performa atletis.

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Jogging 

Sebelum memulai jogging, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan untuk memastikan aktivitas ini aman dan efektif. Berikut adalah beberapa hal tersebut:

1. Berdiskusi dengan dokter

Jika kamu atau anggota keluargamu memiliki masalah kesehatan seperti masalah jantung, tekanan darah tinggi atau masalah sendi penting untuk mendiskusikannya dengan dokter sebelum memulai program jogging. Dokter dapat memberikan saran khusus tentang sejauh mana kamu dapat berlari dan apa yang perlu diperhatikan.

2. Pemanasan

Sebelum mulai jogging, penting untuk melakukan pemanasan termasuk melakukan peregangan untuk mempersiapkan otot. Pemanasan membantu menghindari cedera dan meningkatkan fleksibilitas otot Anda.

3. Gunakan pakaian dan sepatu yang tepat

Kenakan pakaian yang sesuai untuk lari, seperti pakaian yang dapat menyerap keringat. Pastikan juga untuk mengenakan sepatu lari yang sesuai dengan bentuk kaki. Sebab, sepatu yang sesuai sangat penting untuk menghindari cedera dan ketidaknyamanan saat jogging.

Dengan persiapan yang matang, tentu kamu juga dapat merasakan manfaatnya secara optimal. Berikut adalah manfaat jogging bagi kesehatan: 

  • Membantu membakar kalori. Lari termasuk olahraga kardio yang dapat membakar kalori. Jika rutin, berlari akan membantu penurunan berat badan dan metabolisme tubuh lebih baik.
  • Merilekskan pikiran. Penjelasan mengenai mengapa lari bisa merilekskan pikiran bisa kamu baca di artikel: 5 Manfaat Lari Pagi untuk Kesehatan Mental dan Jiwa.
  • Meningkatkan daya tahan tubuh. Sebab, berlari melatih otot tubuh lebih kuat. Begitu juga dengan kemampuan pompa jantung dan sistem pernapasan. 
  • Tulang lebih kuat. Menurut studi dalam Journal of Exercise Rehabilitation, jogging dapat meningkatkan kekuatan dan kepadatan tulang. 
  • Meningkatkan sistem kekebalan tubuh. 

Itulah penjelasan mengenai waktu terbaik untuk olahraga jogging. Jika kamu atau anggota keluargamu masih memiliki pertanyaan seputar jogging, sebaiknya tanyakan langsung kepada dokter. Cek rekomendasi dokter terbaik dari aplikasi Halodoc dengan klik gambar berikut:

Referensi: 
Healthline. Diakses pada 2023. What’s the Best Time of Day to Exercise?
Healthline. Diakses pada 2023. All About That Pace: The Benefits of Jogging. 
Medicine and Science in Sports and Exercise Journal. Diakses pada 2023. Neural response to pictures of food after exercise in normal-weight and obese women. 
NIH. Diakses pada 2023. Different effects of heat exposure upon exercise performance in the morning and afternoon. 
Nytimes.com. Diakses pada 2023. Marathon Man.
Journal of Exercise Rehabilitation. Diakses pada 2023. The effect of long-distance running on bone strength and bone biochemical markers.